InvesTime

Mau Trading Saham? Gak Cuma Duit, Ini yang Mesti Disiapkan

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
12 March 2021 11:18
Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyaknya para trader pemula yang baru memulai trading transaksi saham menambah semarak bursa saham dalam negeri. Namun, trader pemula ini dinilai tidak boleh gegabah dalam mengambil aksi jual-beli dan memainkan modalnya jika tidak mau rugi.

Profesional trader Linda Lee menyebut salah satu yang perlu menjadi bahan perhatian adalah seorang trader harus bisa mengatur modal.

"Karena pergerakan harga [saham di Bursa Efek Indonesia] ada siklusnya, ada masa naik dan masa turun, kita perlu bisa atur duit supaya ketika masanya lagi kurang, kita punya modal untuk melakukan trading itu," katanya dalam Investime CNBC Indonesia, Rabu (10/3/21).

Linda juga menggarisbawahi bahwa uang untuk trading ini berasal dari uang nganggur atau yang memang tidak ada proyeksi untuk digunakan.

Pasalnya, jika harus meminjam uang lalu kemudian nantinya tidak sesuai perkiraan alias rugi, maka bisa akan repot dan berpotensi si trader akan kesulitan mengembalikannya. Intinya, jangan mengutang, kata Linda.

Ketika modalnya sudah tersedia, perlu juga memainkan hal yang bersifat psikologis, artinya bisa tahu kapan gencar untuk trading dan menahan modalnya.

"Kita lihat kalau pergerakan mengarah atau bentuknya kenaikan yang tinggi, kita boleh jor-joran atau berani. Kuncinya uptrend. Kalau mulai flat [saham bergerak stagnan], dikit-dikit turun itu waspada, jadi lebih baik trading di situ, boleh ganti strategi dari aktif jadi lebih kalem," papar Linda.

Trader saham biasa didefinisikan ialah orang perorang atau institusi yang bertransaksi saham dalam jangka pendek misalnya sehari, sepekan, atau bulanan. Ini berbeda dengan tipikal investor yang mengambil horizon investasi dalam jangka panjang.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cek, Ada Platform untuk Transparansi Broker Saham dan FX Lho

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular