Hai Newbie! Saham Masuk UMA, Ini Loh Maknanya

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
02 March 2021 09:45
Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pekan lalu, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan bahwa ada 14 saham yang masuk ke dalam daftar perdagangan saham tak wajar (unusual market activity/UMA). Pergerakan saham-saham tersebut diluar kebiasaan dan mengalami kenaikan hingga ratusan persen. 

Bagi investor pemula, UMA merupakan hal baru. Biasanya, para pemula memahami kenaikan dan penurunan harga saham sebagai sesuatu yang wajar.

Padahal, Bursa Efek Indonesia membuat mekanisme ini, untuk memberitahukan naik dan turun harga saham yang tak wajar tersebut agar berhati-hati mentransaksikan saham-saham yang masuk daftar UMA.

Head of Research Samuel Sekuritas Suria Dharma mengatakan, alasan masuknya saham-saham tersebut ke UMA adalah karena adanya tren ke arah bank digital. Ini memberikan harapan kepada investor bahwa ke depannya saham tersebut akan bergerak semakin tajam ke atas.

Sebab, ia menilai bahwa saham yang masuk ke kategori UMA adalah milik bank-bank kecil yang menyatakan bahwa akan masuk ke bank digital. Sehingga investornya yang kebanyakan ritel menilai akan ada cuan besar ke depannya di saham tersebut.

"Jadi sahamnya kebanyakan di miliki ritel dan karena isu bank digital sehingga bank kecil masuk kategori UMA," ujarnya saat berbincang di InvesTime CNBC Indonesia.

Padahal ia menilai bahwa seharusnya saat saham masuk UMA, investor bisa mulai berfikir untuk mengambil langkah ke depan. Sebab, bank-bank tersebut ingin bertransformasi menjadi bank digital baru sebatas rencana.

Jika rencana tersebut tidak terjadi, maka bisa saja harga saham-saham bank kecil itu kembali bergerak ke bawah. Oleh karenanya, ia meminta investor agar hati-hati terhadap tren yang berlangsung di pasar.

"Jadi kalau di lihat kan pergerakan saham ini kenapa dikategorikan UMA kan supaya memberikan waktu ke investor untuk menyadari kenapa harga saham ini bergerak liar ke atas dan ke bawah dan itu kan jadi ada waktu buat mikir. Jadi setelah dibuka akan normal kembali karena orang-orang sudah mulai mempelajari," tegasnya.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Kategori UMA, Menggoda Tapi Berbahaya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular