
Harga Emas Antam Hari Ini Jeblok ke Level Terendah 7 Bulan!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kilau emas semakin meredup saja di tahun ini. Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam hari ini jeblok mendekati level terendah dalam 7 bulan terakhir.
Kemerosotan harga emas dunia, menjadi pemicu ambrolnya harga logam mulia di dalam negeri. Kala emas dunia merosot, artinya daya tariknya secara global sedang menurun.
Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, emas satuan 1 gram hari ini dijual Rp 922.000/batang, ambrol Rp 13.000/gram atau 1,4% dibandingkan harga kemarin. Harga emas tersebut merupakan yang termurah sejak 23 Juli 2020 lalu.
Sementara emas satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan dilepas seharga Rp 86.412.000/batang atau Rp 864.120/gram juga ambrol Rp 13.000/gram dan secara persentase sebesar 1,48%.
Emas Batangan | Harga per Batang | Harga per Gram |
0,5 Gram | Rp 511.000 | Rp 1.022.000 |
1 Gram | Rp 922.000 | Rp 922.000 |
2 Gram | Rp 1.784.000 | Rp 892.000 |
3 Gram | Rp 2.651.000 | Rp 883.667 |
5 Gram | Rp 4.385.000 | Rp 877.000 |
10 Gram | Rp 8.715.000 | Rp 871.500 |
25 Gram | Rp 21.662.000 | Rp 866.480 |
50 Gram | Rp 43.345.000 | Rp 866.900 |
100 Gram | Rp 86.412.000 | Rp 864.120 |
250 Gram | Rp 215.765.000 | Rp 863.060 |
500 Gram | Rp 431.320.000 | Rp 862.640 |
1000 Gram | Rp 862.600.000 | Rp 862.600 |
Harga emas dunia kemarin merosot 1,35% ke US$ 1.794,31/troy ons, padahal stimulus fiskal senilai US$ 1,9 triliun di Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan cair dalam waktu dekat.
Stimulus fiskal merupakan salah satu bahan bakar emas untuk menguat. Pada tahun lalu, saat pemerintah AS menggelontorkan stimulus senilai US$ 2 triliun, emas terus melesat naik hingga mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah US$ 2.072,49/troy ons.
Namun, kali emas masih melempem meski kemungkinan stimulus fiskal cair lagi. Kenaikan yield obligasi (Treasury) AS menjadi salah satu pemicu merosotnya emas kemarin.
Yield Treasury AS kemarin mencapai level tertinggi sejak Februari 2020, atau sebelum virus corona dinyatakan sebagai pandemi.
Selain itu, persaingan dengan bitcoin yang dianggap sebagai emas digital juga semakin ketat. Aliran modal terus dilaporkan keluar dari emas, yang membuat harganya terus tertekan.
Baru-baru ini BlackRock sebuah perusahaan investasi terbesar di dunia dengan total aset kelolaan mencapai US$ 8,67 triliun dilaporkan menjual kepemilikan emasnya. Perusahaan pengelola dana tersebut menjual aset emas miliknya berupa exchange traded fund (ETF) sebesar US$ 471 juta.
Sebelumnya, per 31 Desember 2020, BlackRock masih memegang aset ETF emas senilai US$ 835 juta.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Drop 13% Lho, Beli?