Jangan Sedih Mak! Emas Antam Ambles ke Bawah Rp 900.000/gram

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
25 November 2020 10:12
Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam ambrol lagi pada perdagangan Rabu (24/11/2020), hingga ke bawah Rp 900.000/gram. Harga emas dunia yang terus merosot turut menyeret turun harga logam mulia di dalam negeri.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas satuan 100 gram, yang biasa menjadi acuan hari dihargai Rp 89.512.000/batang atau Rp 895.120/gram, ambrol 0,89% dibandingkan harga kemarin.

Sementara itu satuan 1 gram hari ini diibanderol Rp 953.000/batang turun 0,83% dibandingkan harga kemarin yang juga ambrol 1,64%. Emas Antam satuan 1 gram saat ini berada di level terendah sejak 17 Juli lalu.

Harga emas dunia kemarin kembali merosot 1,54% ke US$ 1.807,51/troy ons, sementara sehari sebelumnya anjlok 1,85%.

Emas dunia mengalami tekanan di pekan ini akibat perkembangan vaksin virus corona serta data ekonomi AS yang apik.

Setelah perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Pfizer dan Moderna, yang mengklaim vaksi buatanya mereka efektif mengatasi virus corona hingga lebih dari 90%, kini giliran perusahaan farmasi asal Inggris AstraZeneca yang melaporkan vaksin buatanya efektif sekitar 90% tanpa menimbulkan efek samping yang serius.

Semakin banyak vaksin yang diklaim berhasil mengatasi virus corona tentunya membuat hidup akan normal kembali lebih cepat. Alhasil, daya tarik emas sebagai aset aman (safe haven) meredup.

Selain itu data ekonomi dari AS juga menunjukkan kejutan. Ekspansi sektor manufakur justru semakin meningkat meski Negeri Paman Sam sedang mengalami lonjakan kasus penyakit virus corona (Covid-19).

Markit melaporkan, purchasing managers' index (PMI) manufaktur di bulan ini melesat ke 56,7 dari bulan sebelumnya 53,4.

PMI manufaktur menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di atasnya berarti ekspansi, sementara di bawah 50 artinya kontraksi.

Ekspansi sektor manufaktur AS yang mengejutkan, serta perkembangan vaksin virus corona membuat kemungkinan gelontoran stimulus fiskal tidak akan sebesar ekspektasi sebelumnya.

Stimulus fiskal merupakan salah satu "bahan bakar" emas untuk menguat, jika nilainya kecil tentunya logam mulia ini menjadi kurang bertenaga.

Kabar baik lainnya datang dari AS, Presiden Donald Trump akhirnya membuka pintu pada transisi ke pemerintahan Presiden terpilih Joe Biden. Administrasi Layanan Umum (GSA) AS akhirnya membuka sumber daya federal untuk transisi setelah pemblokiran berminggu-minggu, Senin (23/11/2020) malam waktu setempat.

Hal ini merupakan kejutan besar. Trump pun, yang masih menolak kemenangan Biden, mengakui sudah waktunya GSA "melakukan apa yang perlu dilakukan".

"Keputusan hari ini adalah langkah yang diperlukan untuk mulai mengatasi tantangan yang dihadapi bangsa kita, termasuk mengendalikan pandemi dan ekonomi kita kembali ke jalurnya," kata tim transisi presiden AS terpilih Joseph 'Joe' Biden dalam sebuah pernyataan dikutip dari CNBC International, Selasa (24/11/2020).

Selain itu Biden yang menunjukkan mantan ketua The Federal Reserve (The Fed), Janet Yellen, sebagai menteri keuangan juga disambut baik oleh pelaku pasar dan kembali mengalirkan investasinya ke aset-aset berisiko. Harga emas semakin tertekan.

Pelaku pasar percaya wanita yang kini berusia 74 tahun tersebut akan fokus membenahi perekonomian, dan tidak terlibat masalah politik.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Drop 13% Lho, Beli?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular