
Mandiri Manajemen Investasi Bakal Perbanyak Investor Asing

Jakarta, CNBC Indonesia- Mandiri Manajemen Investasi menargetkan meningkatkan penetrasi investor asing dalam portofolionya, terutama untuk produk yang berbasis proyek langsung. Saat ini MMI memiliki diversifikasi produk yang cukup banyak mulai dari Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT), Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA), hingga Dana Investasi Infrastruktur (Dinfra).
"Yang menjadi target kami adalah menarik nasabah inevestor di luar negeri untuk investasi di Indonesia, mungkin kalau Reksa dana dan ETF tidak terlalu menarik, tapi kalau produk yang berbasis project langsung, kaya Dinfra, KIK-EBA akan lebih menarik dan bisa mendukung pembangunan infrastruktur," kata Direktur Utama Mandiri Manajemen Investasi Nurdiaz Alvin Pattisahusiwa dalam CNBC Indonesia Award, Rabu (04/11/2020).
Selain meningkatkan investor asing, MMI menargetkan bisa bisa meningkatkan AUM dari masing-masing produk yang sudah dihadirkan. Alvin mengatakan akan memperluas chanel distribusi sebagai upaya pendalaman pasar, dan memanfaatkan platform yang telah dihadirkan yakni MoInves.
"Kami sudah mengembangkan inovasi produk, dan untuk 2021 yang kami targetkan adalah generate produk yang sudah beragam ini dan memperdalam untuk AUM yang lebih besar dari channel distribusi yang kami miliki, salah satunya MoInves," ujarnya.
Di masa pandemi Covid-19 ini, Alvin justru melihat jumlah investor reksa dana semakin meningkat baik di Indonesia maupun dunia. Bahkan jumlah investor ritel di Amerika Serikat naik dua kali lipat, sementara di Indonesia hingga Oktober 2020, jumlah investor pasar modal naik 35% atau berjumlah 3,3 juta investor. Jumlah ini ditopang oleh investor reksa dana yang tumbuh 49% dan SBN sekitar 30%.
"Investor milenial sekarang lebih mendominasi, persentasenya hampir 50% untuk investor di bawah 30 tahun. Sementara untuk kelompok usia 31-40 tahun sekitar 24%, yang perlu ditingkatkan adalah pengenalan investor terhadap instrumen investasi sudah menerima dan mencoba untuk investasi," ujar Alvin.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasar Volatil, Ternyata Reksa Dana Ini Jadi Incaran Investor