Sstt....Sebelum Harga Naik Tajam, Mau Beli Emas Antam?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
04 November 2020 09:57
Ilustrasi emas (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi emas (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. (ANTM) stagnan pada perdagangan Rabu (4/11/2020).

Harga emas dunia yang bergerak dengan volatilitas tinggi merespon pemilihan presiden (pilpres) di AS, saat rupiah sedang perkasa membuat harga emas Antam stagnan.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas satuan 1 gram dibanderol Rp 1.004.000/batang, tidak berubah dibandingkan harga Selasa kemarin.

Sementara itu satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan juga stagnan di Rp 94.612.000/batang atau Rp 946.120/gram.

Harga emas dunia sebenarnya membukukan penguatan 0,7% ke US$ 1.908,09/troy ons di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Sementara itu, rupiah berhasil menguat 0,38% ke Rp 14.570/US$ kemarin. Emas dunia dibanderol dengan dolar AS, kala Mata Uang Garuda menguat maka harga emas dunia akan menjadi lebih murah ketika dikonversi ke rupiah. Hal tersebut membuat harga emas Antam stagnan, meski emas dunia menguat.

Tetapi sebelumnya menguat, emas dunia sempat melemah 0,47%, yang menunjukkan volatilitas tinggi yang dialami emas.

Volatilitas tersebut disebabkan pilpres di AS yang mempertemukan antara petahana dari Partai Republik, Donald Trump, dan penantangnya dari Partai Demokrat Joseph 'Joe' Biden.

Meski demikian, siapa pun yang memenangi pilpres harga emas dikatakan tetap akan menguat. Hal tersebut diungkapkan James Rasteh, CIO dari Coast Capital, sebab baik Trump atau pun Biden akan menggelontorkan stimulus fiskal guna membantu pemulihan ekonomi AS.

"Kita akan mendapat stimulus triliunan dolar AS yang pada akhirnya akan berdampak positif bagi emas," kata Rasteh dalam acara 'Squawk Box' CNBC International Selasa (3/11/2020).

Volatilitas tinggi yang dialami emas akibat pilpres AS sudah diprediksi sebelumnya. Hari ini emas dunia kembali naik turun, di awal perdagangan sempat naik 0,4%, kemudian berbalik melemah nyaris 1% dalam waktu singkat.

"Kami memperkirakan volatlitas di pasar akan meningkat dalam 72 jam, ke depan. Jadi, para investor akan memburu emas dan perak sebagai safe haven," kata Philip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago, sebagaimana dilansir CNBC International, Senin (2/11/2020).

Streible memperkirakan jika hasil pilpres tidak jelas, maka emas dunia akan kembali ke atas US$ 1.900/troy ons.

"Jika hasil pilpres tidak jelas siapa pemenangnya, kita akan melihat emas kembali ke US$ 1.940/troy ons. Namun, siapapun pemenangnya, stimulus fiskal akan tetap dilanjutkan, bank sentral akan menambah pembelian aset, suku bunga masih akan rendah dalam waktu yang cukup lama," tambahnya.

Siapa pun yang memenangi pilpres, emas memang diprediksi akan kembali menguat. Tetapi jika Joe Biden dan Partai Demokrat yang berkuasa, harga emas diprediksi akan melesat lebih tinggi, sebab stimulus fiskal yang digelontorkan akan lebih besar.

Saat emas dunia terus naik tinggi, harga emas Antam tentunya akan mengikuti.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Emas Masih Jadi Primadona, Cek ya Ragam Pilihan Investasinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular