Harga Emas Antam Naik Lagi Lho, Udah Niat Beli Belum?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
15 September 2020 10:20
Ilustrasi emas (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi emas (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam, naik pada perdagangan Selasa (15/9/2020). Menguatkan posisinya di level termahal dalam 3 pekan terakhir.

Melansir data dari situs resmi logammulia.com, emas Antam satuan 1 gram hari ini dibanderol Rp 1.037.000/batang, naik Rp 6.000 atau 0,58%. Sementara emas Antam dengan berat 100 gram yang biasa menjadi acuan dihargai Rp 97.912.000/batang atau Rp 979.120/gram, menguat 0,63%.

Harga tersebut merupakan yang termahal sejak 19 Agustus lalu. Untuk diketahui, rekor termahal harga emas dunia berada di level Rp 1.065.000/batang yang dicapai pada 7 Agustus lalu.

Harga emas dunia yang kembali bergerak naik lagi menjadi pemicu penguatan emas Antam hari ini.

Senin kemarin, harga emas dunia menguat 0,77% ke US$ 1.956,36/troy ons, dan pagi ini kembali naik 0,35% ke US$ 1.956,36/troy ons. Jika berhasil dipertahankan hingga penutupan perdagangan, maka harga emas Antam berpeluang naik lagi Rabu besok.

Bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang akan mengumumkan kebijakan moneter Kamis dini hari WIB nanti menjadi pemicu penguatan emas dunia, yang akhirnya mengerek emas Antam. Sebabnya, The Fed diramal akan bersikap dovish alias memberikan indikasi suku bunga rendah akan ditahan dalam waktu yang lama.

Bos The Fed, Jerome Powell, pada Kamis (27/8/2020) malam mengubah pendekatannya terhadap target inflasi. Sebelumnya The Fed menetapkan target inflasi sebesar 2%, ketika sudah mendekatinya maka bank sentral paling powerful di dunia ini akan menormalisasi suku bunganya, alias mulai menaikkan suku bunga.

Kini The Fed menerapkan "target inflasi rata-rata" yang artinya The Fed akan membiarkan inflasi naik lebih tinggi di atas 2% "secara moderat" dalam "beberapa waktu", selama rata-ratanya masih 2%.

Dengan "target inflasi rata-rata" Powell mengatakan suku bunga rendah bisa ditahan lebih lama lagi. Suku bunga rendah yang ditahan dalam waktu yang lama tentunya berdampak negatif bagi dolar AS, dan positif bagi emas.

Sehingga outlook jangka panjang emas diramal masih cerah. Menukil Kitco, Bloomberg Intelegence melihat rally harga emas dunia baru saja dimulai, dan tidak menutup kemungkinan mencapai US$ 4.000/troy ons pada 2023.

1 troy ons setara 31,1 gram, sehingga jika emas dunia mencapai US$ 4.000/troy ons sama dengan US$ 128,61/gram atau sekitar Rp 1,9 juta/gram (kurs Rp 14.800/US$).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Emas Masih Jadi Primadona, Cek ya Ragam Pilihan Investasinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular