Asosiasi & Klien Jouska Temui Satgas Investasi, Apa Hasilnya?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
28 July 2020 14:51
ilustrasi Jouska
Foto: ilustrasi Jouska

Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Perencana Keuangan Indonesia (APERKEI) dan Asosiasi Perencana Keuangan IARFC (International Association of Register Financial Consultant) menginisiasi pertemuan klien PT Jouska Finansial Indonesia atau Jouska dengan Satgas Waspada Investasi (SWI) berkaitan dengan kasus investasi yang dilakukan oleh Jouska.

Pertemuan ini dilakukan dengan menghadirkan tiga orang perwakilan klien dan mantan karyawan di Jouska. Dari pihak SWI dihadiri langsung oleh Ketua SWI Tongam L. Tobing dan tim investigasi.

Chairman dan President IARFC Indonesia Aidil Akbar Madjid mengatakan pertemuan ini dilakukan untuk menyampaikan kondisi sebenarnya yang terjadi.

Hal ini dilakukan untuk membantu proses investigasi perusahaan yang perencana keuangan Jouska yang saat ini dilakukan oleh SWI.

"Korban menceritakan kronologis ke Pak Tongam dan tim penyidik lalu berdiskusi mengenai pelanggaran yang dilakukan. Korban juga memberikan bukti dan kita juga terus mengumpulkan bukti yang ada," kata Aidil di Gedung OJK, Senin (27/7/2020).

Dia mengatakan asosiasi yang dipimpinnya masih terus mengumpulkan korban-korban dari perusahaan ini. Hingga saat ini sudah mencapai 60 korban yang, 20 orang di antaranya memiliki kerugian mencapai Rp 2,5 miliar.

"Mereka [SWI] tidak menjanjikan apa-apa, yang penting dicari azas dan modus yang akan diperiksa satgas nantinya," imbuh Aidil.

Kemudian, mantan karyawan Jouska juga memberikan keterangan mengenai pola kerja yang dilakukan dalam lembaga keuangan yang didirikan oleh Aakar Abyasa Fidzuno ini.

Klien Jouska buka suaraFoto: CNBC Indonesia
Klien Jouska buka suara

Tak hanya untuk penyelesaian kasus ini, Aidil mengatakan pihak asosiasi juga terus berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mulai membuat 'daftar hitam' perencana keuangan yang pernah memiliki kasus dengan kliennya.

"Ketika ada laporan masyarakat kita tindak lanjuti, kita investigasi. Kalau ternyata valid setelah dipanggil ada bukti, nama itu akan kita masukkan ke daftar dan publish dan disosialisasikan ke masyarakat. Jadi besok-besok yang menggunakan jasa financial planner bisa cek daftar itu dan ke asosiasi," jelas dia.

Dia menyebutkan, daftar hitam ini diharapkan bisa menjadi salah satu mitigasi risiko terjadinya kembali masalah yang sama di kemudian hari.

Selain itu, kata dia, asosiasi memberikan dukungan kepada OJK untuk segera memberikan regulasi untuk industri ini. Namun perlu diperhatikan untuk tidak terlalu membelenggu industri, sebab financial planner ini memiliki ruang lingkup yang cukup luas.

Pekan lalu SWI resmi menyetop operasi Jouska, Jumat (24/7/2020). Ini merupakan hasil dari pertemuan SWI dengan manajemen yang dihadiri Aakar Abyasa selaku pemilik dan pemimpin secara virtual di hari yang sama.

Berdasarkan pengakuan klien ke CNBC Indonesia, Rekening Dana Investor (RDI) klien bisa diakses oleh pihak Jouska. Kemudian dengan akses itu, bisa melakukan transaksi secara langsung, membeli dan menjual saham. Klien hanya mendapatkan pemberitahuan setelah jual-beli saham dilaksanakan.

Semua klien yang dihubungi oleh CNBC Indonesia menyampaikan Jouska telah membeli saham PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK). Saham tersebut mengalami penurunan tajam dalam 1 tahun terakhir hingga 84,43%, mengacu data BEI per 28 Juli 2020 pukul 14.35 WIB.

Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L Tobing sebelumnya menyatakan CEO Jouska Aakar Abyasa menerima keputusan rapat yang menghasilkan keputusan penghentian operasional Jouska.

"Kita saat ini sedang membangun pasar modal yang kredibel dan terpercaya. Masyarakat yang ingin melakukan investasi di pasar modal agar selalu meneliti izin kegiatan perusahaan baik sebagai penasehat investasi, manajer investasi atau perusahaan sekuritas," kata Tongam dalam pernyataan.

Sebelumnya sepekan terakhir, ramai masyarakat membicarakan Jouska yang diduga rugikan kliennya. Dari data Satgas Waspada Investasi ada 4 klien yang mengadukan permasalahan yang sama.

Sementara itu, dalam tanggapannya, Aakar mengaku akan menghentikan seluruh kegiatan operasional bisnis konsultan keuangan. Ia pun meminta maaf terutama pada klien dan mitra.

"Keluhan dan perbedaan pendapat adalah bagian yang tak terelakkan dalam menjalankan sebuah bisnis. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi terutama bagi klien, eksklien, mitra Jouska, regulator, maupun pihak-pihak lain," katanya.

"Bagi kami, hal ini adalah pelajaran dan pengalaman berharga yang dapat menjadikan kami dapat lebih baik ke depannya.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Jouska Jangan Berulang! Ini Tips Cari Financial Planner

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular