Harga Emas Antam Meroket Rp 33.000 Sepekan, Awas Koreksi!

Haryanto, CNBC Indonesia
27 July 2020 06:30
Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas Antam pada perdagangan Sabtu pekan lalu (25/7/2020) naik Rp 5.000 menjadi Rp 931.120/gram dari perdagangan Jumat yakni Rp 926.120/gram seiring dengan kenaikan harga emas spot dunia di pasar internasional.

Mengacu data harga Logam Mulia di gerai Jakarta Gedung Antam di situs logammulia, Sabtu lalu (18/7/2020), harga tiap gram emas Antam naik 1,4% atau Rp 12.000 dibanding posisi Jumat ke level Rp 898.120/gram. Ini adalah harga emas Antam untuk acuan 100 gram.

Dengan kenaikan tersebut, secara mingguan, emas Antam sudah melesat Rp 33.000/gram menjadi Rp 931.120/gram pada Sabtu lalu dari Sabtu pekan sebelumnya (18/7) di level Rp 898.120/gram.

Kenaikan pekanan Rp 33.000 ini lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya (Sabtu 11 Juli ke Sabtu 18 Juli) yang naik Rp 26.000 sepekan dari Rp 872.120/gram menjadi Rp 898.120/gram.

Harga emas Antam pada Sabtu pekan lalu mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah emas Antam. Sebelumnya harga emas Antam pernah mencapai level di atas Rp 900.000/gram, tepatnya Rp 903.000/gram pada Senin (13/4/2020) untuk harga acuan 100 gram. Kemudian harganya rekor lagi pada Jumat lalu (24/7) di level Rp 926.120/gram sebelum akhirnya naik lagi keesokan harinya.

Virus corona yang masih menjangkiti masyarakat global juga memicu permintaan akan emas sebagai aset lindung nilai atau safe haven. Data John Hopkins University mencatat warga global yang terkonfirmasi kena virus corona atau Covid-19 sudah mencapai 15,79 juta orang.

Dari pasar global, harga emas global memang melesat ke level tertinggi sepanjang masa pada Jumat (24/7). Ini terjadi sebab investor mencari keamanan di logam mulia di tengah meningkatnya ketegangan AS dan China dan kekhawatiran yang berlarut-larutnya krisis kesehatan akibat Covid-19.

Harga emas berjangka (futures) untuk kontrak Agustus naik 0,4% menjadi US$ 1,897.50/troy ounce, sebagaimana ditulis data CME Group. Ini juga menandai penguatan emas untuk keenam kalinya berturut-turut dan "kemenangan" selama 7 minggu.

"Ketegangan AS-China terus meningkat, yang mendorong langkah risk-off di pasar pada Kamis dan Jumat," kata Kepala Investasi di UBS Global Wealth Management Mark Haefele dalam sebuah catatan dikutip CNBC International.

Analisis TeknikalFoto: Revinitif
Analisis Teknikal

Analisis Teknikal

Untuk analisis teknikal, pergerakan harga emas dengan menggunakan periode Harian (Dailly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Saat ini, emas berada di area resistance, dengan garis BB yang semakin melebar, maka pergerakan selanjutnya cenderung masih naik lebih lanjut untuk jangka menengah hingga jangka panjang.

Untuk melanjutkan kenaikan, perlu melewati level resistance selanjutnya yang berada di area US$ 1.920/troy ons yang sekaligus menjadi harga tertinggi sepanjang masa. Sementara untuk merubah bias menjadi bearish perlu melewati level support yang berada di area US$ 1.875/troy ons hingga area US$ 1.800/troy ons.

Pergerakan harga emas seminggu ke depan berkisar antara US$ 1.850/troy ons hingga area US$ 1.920/troy ons.

Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) yang menggunakan pergerakan rata-rata untuk menentukan momentum, dengan garis MA yang masih bermain di wilayah positif, maka kemungkinan pergerakan emas masih menguat lebih lanjut.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 81, dengan garis yang masih bergerak naik, maka emas masih berpeluang menguat. Namun perlu diperhatikan, RSI yang sudah berada di area overbought atau jenuh beli maka, kenaikan akan menjadi terbatas atau bisa terkonsolidasi (koreksi) untuk jangka pendek.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area resistance dengan garis yang semakin melebar, maka pergerakan selanjutnya cenderung masih menguat. Namun, penguatan akan menjadi terbatas yang terkonfirmasi dengan indikator RSI yang sudah berada di area overbought.

Sementara itu, untuk jangka pendek harga emas berpotensi untuk konsolidasi atau terkoreksi untuk membentuk pijakan baru.

Namun, untuk jangka panjang selama harga emas tidak berada di bawah area US$ 1.850/troy on dan tidak menembus level US$ 1.800/troy ons yang mengindikasikan perubahan tren jangka menengah emas akan terus bergerak naik.

Emas perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Bos LPS Soal Bunga "Khusus" Bank - Penjaminan Polis Asuransi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular