
Gaspol! Harga Emas Antam Hari Ini Naik ke Rp 891.120/gram

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas Antam hari ini, Kamis (16/7/2020) naik Rp 7.000 menjadi Rp 891.120/gram di tengah meningkatnya ketegangan antara AS-China dan ketidakpastian tentang laju pemulihan ekonomi global mendorong permintaan safe haven.
Sebelumnya, pada perdagangan Rabu kemarin (15/7/2020) harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) naik Rp 4.000 pada Rp 884.120/gram dari harga Selasa yakni Rp 880.120/gram.
Berdasarkan pencatatan data harga Logam Mulia di gerai Jakarta Gedung Antam di situs logammulia milik Antam hari ini, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram naik 0,79% berada di Rp 89,112 juta per dari posisi harga kemarin di Rp 88,412 juta per batang.
Adapun khusus harga 1 gram emas Antam di Butik Emas LM Pulo Gadung hari ini Kamis (16/7/2020) naik Rp 7.000 menjadi Rp 949.000/gram setelah kenaikan Rp 4.000 ke Rp 942.000/gram pada hari Rabu kemarin.
Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam hari ini juga naik Rp 7.000 atau 0,83% ditetapkan pada Rp 848.000/gram dari harga kemarin di Rp 841.000/gram. Harga itu menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.
Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut akan dikenakan biaya PPh 22 (Pajak Penghasilan Pasal 22 atas emas batangan). Sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45% (untuk pemegang NPWP dan 0,9% untuk non NPWP).
Harga Emas Antam 16 Juli 2020
![]() Emas Antam |
Kenaikan harga emas Antam seiring dengan penguatan harga emas dunia di pasar spot pada penutupan perdagangan hari Rabu (15/7/2020) atau Kamis pagi waktu Indonesia yang naik sebesar US$ 3,78 atau 0,21% ke level US$ 1.811,31/troy ons dari harga sebelumnya pada US$ 1.807,53/troy ons, melansir dari Refinitiv.
Emas mengalami kenaikan karena para pelaku pasar terus menimbang dampak dari lonjakan kasus virus corona dan meningkatnya ketegangan AS-China pada ekonomi global. Namun, penguatan pasar ekuitas membatasi kenaikan.
"Lonjakan dalam kasus yang dikonfirmasi, terutama di seluruh AS, langkah-langkah penguncian (lockdown) kembali, serta meningkatnya ketegangan geopolitik antara AS dan China, telah mendukung pelarian ke aset safe havenseperti emas," kata analis Standard Chartered Suki Cooper, melansir CNBC International.
Sementara kenaikan saham AS setelah laporan laba kuartal kedua yang kuat dari Goldman Sachs serta data awal yang menjanjikan untuk vaksin COVID-19 potensial mengimbangi beberapa faktor bullish atau penguatan untuk emas.
"Ekuitas yang lebih kuat dan optimisme vaksin telah membatasi momentum kenaikan emas, dan mendukung selera risiko, tetapi minat investor yang mendasari tren bullish masih tetap kuat," tambah Cooper.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Antam Hari Ini, 26 Juni 2020 Rp 852.120/gram