Emas & Perhiasan, Barang Favorit RI yang Diidamkan Singapura

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
15 July 2020 14:23
Singapura. AP/Yong Teck Lim
Foto: Singapura. AP/Yong Teck Lim

Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura telah secara resmi mengalami resesi ekonomi karena telah berturut-turut pada kuartal I dan II 2020 mengalami pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi alias minus. Kendati demikian, Singapura masih membeli barang-barang di Indonesia selama Juni dengan nilai US$ 137,3 juta.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, nilai ekspor Indonesia ke Singapura pada bulan Juni 2020 terjadi kenaikan US$ 137,3 juta dibandingkan dengan nilai ekspor Mei 2020 yang sebesar US$ 468,7 juta.

"Singapura sudah mengumumkan adanya resesi, karena dua triwulan negatif. Selama Juni 2020, ekspor Indonesia ke Singapura meningkat US$ 137,3 juta," kata Suhariyanto melalui video conference, Rabu (15/7/2020).

Peningkatan ekspor yang tinggi dari Indonesia ke Singapura, kata Suhariyanto antara lain adalah logam mulia, perhiasan dan permata. Ada juga ekspor mesin dan perlengkapan listrik, serta mesin dan peralatan mekanis.

"Tembaga juga masih meningkat. Angka ini kita akan oke pengaruhnya seberapa dalam, dan akan lihat ke depannya. Mudah-mudahan sinyal positif ekspor di Juni bisa terus berlanjut," ujarnya.

Secara keseluruhan nilai ekspor Indonesia ke Singapura mencapai US$ 606 juta.

Di mana logam mulia, perhiasan/permata nilai ekspornya mencapai US$ 209,6 juta, mesin dan peralatan elektrik US$ 121,97 juta. Mesin dan peralatan mekanis nilai ekspornya mencapai US$ 67,42 juta. Serta barang dari besi dan baja, nilai ekspornya mencapai US$ 10,77 juta.

BPS hari ini mengumumkan bahwa neraca perdagangan pada Juni 2020 surplus US$ 1,27 miliar. Angka ini didapat dari nilai ekspor US$ 12,03 miliar dan impor US$ 10,76 miliar. '

Sebagai tambahan informasi, Singapura resmi mengalami resesi ekonomi. Ekonomi Singapura mengalami kontraksi alias pertumbuhan negatif -12,6% pada kuartal II-2020. Dengan kontraksi -0,3% pada kuartal sebelumnya.

Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura pada Selasa (14/7/2020) mengumumkan angka pembacaan awal ekonomi Negeri Singa pada April-Juni 2020.

Secara tahunan (year-on-year/YoY) terjadi kontraksi -12,6% sementara secara kuartalan (quarter-to-quarter/QtQ) -41,2%. Pada kuartal I-2020, ekonomi Singapura terkontraksi -0,3% YoY dan -3,3% QtQ.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Beras Cianjur Digemari, RI Ekspor Beras Premium ke Singapura

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular