Fakta Dinar, Senjata Negara Muslim untuk 'Buang' Dolar

Yazid Muamar & Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
26 December 2019 12:06
Fakta Dinar, Senjata Negara Muslim untuk 'Buang' Dolar
Jakarta, CNBC Indonesia - Belakangan negara Muslim sedang gencar mempelajari dan mempertimbangkan dinar emas sebagai alat pembayaran Internasional.

Alasan rencana penerapan ide tersebut tidak lain karena dolar AS semakin tidak stabil, dan terpapar pada fluktuasi nilai untuk melayani sebagai mata uang internasional utama.


Penggunaan dinar emas juga dikaji sebagai upaya melawan sanksi barat, dalam hal ini Amerika Serikat, yang kerap kali menimpa negara-negara Muslim.

Terkait hal itu, sebenarnya apa itu dinar? Berikut penjelasannya dilansir oleh CNBC Indonesia dari Britannica.com

"Dinar berasal dari zaman Romawi, merupakan satuan moneter yang digunakan beberapa negara Timur Tengah. Di antaranya Aljazair, Bahrain, Irak, Yordania, Kuwait, Libya, dan Tunisia," tulis media itu.

Satuan moneter tersebut pertama kali diperkenalkan pada akhir abad ke-7 Masehi oleh Abd al-Malik. Ia memperkenalkan dinar sebagai 'koin Islam'.

Ketika itu Dinar dikenal sebagai denarius. Bentuknya seperti kepingan logam emas.

Berdasarkan hukum Syariah Islam, dinar merupakan uang emas murni yang memiliki berat 1 mitsqal atau setara dengan 1/7 troy ounce.

Saat ini, ada sejumlah negara yang menerbitkan dinar. Antara lain Libya, Malaysia, termasuk Indonesia.


Di Indonesia, koin dinar diproduksi PT Aneka Tambang Tbk. Di antaranya:

Koin 1 Dinar Au 91,7%

Dinar ini didesain dengan gambar Masjidil Haram di bagian depan dan bertuliskan dua kalimat Syahadat di bagian belakang. Berat dari koin ini 4,25 gram dengan kemurnian Au 91,7%.

Namun Antam juga menjual berbagai spesifikasi lainnya. Misalnya Koin 1/4 dinar dengan harga Rp 682.005. Arti Au 91,7% dinar adalah koin dinar yang terbuat dari emas dengan kandungan 91,7% alias emas 22 karat. Au berasal dari kata Aurum, nama latin untuk emas.

Koin 1 Dinar FG 99,99%

Koin dinar ini didesain sederhana dengan logo khas Logam Mulia dan tulisan Fine Gold (FG). Dengan berat 4,25 gram dan kandungan kemurnian FG 99,99%, atau emas 24 karat.

[Gambas:Video CNBC]



Sebenarnya berinvestasi dalam bentuk koin dinar bisa-bisa saja karena terbuat dari logam mulia yang memiliki nilai tentunya, tetapi ada pula yang cenderung memilih investasi emas batangan.

Sebagaimana disebutkan di situs logammulia Antam, dinar memang bisa untuk investasi, bahkan dapat juga digunakan untuk pembayaran zakat dan mahar.

Namun ada beberapa kelemahan berinvestasi pada dinar  yang dirangkum CNBC Indonesia:

1. Dinar sangat liquid untuk dijual, tetapi hanya kepada penggunanya saja atau komunitas yang memakai uang tersebut. Jika dinar dijual di toko emas, umumnya hanya dihitung harga bahan bakunya saja, padahal pembuatan dinar memiliki ongkos produksi.
2. Dinar dikategorikan sebagai perhiasan oleh Pemerintah Keputusan Menteri Keuangan NOMOR 83/KMK.03/2002, sehingga dikenakan PPn (pajak pertambahan nilai) yang besarnya 10%, sementara emas batangan malah tidak dikenakan PPn.
3. Biaya cetak atau ongkos produksi berkisar 3 - 5% dari harga jual.

Dengan beberapa kelemahan dan kelebihan lainnya, keputusan investasi tergantung keputusan Anda sendiri, apakah lebih memilih dinar atau emas batangan.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular