Selama Semester I-2019, Berapa Cuan Investasi Emas Antam?

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
01 July 2019 14:56
Sepanjang semester I-2019, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik Rp 34.000 (5,52%).
Foto: Bazzar emas di kantor pusat pegadaian, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (28/6/2019). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang semester I-2019, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik Rp 34.000 (5,52%) menjadi Rp 650.000 per gram dari Rp 616.000 per gram di akhir Desember 2018.  

Data situs resmi Logammulia menunjukkan secara kumulatif harga emas Antam memang menguat signifikan dibanding instrumen pasar modal seperti saham dan obligasi serta turunannya seperti reksa dana pada paruh pertama 2019 ini.

Salah satu penyebab utama kenaikan harga instrumen investasi receh tersebut tentu adalah harga spot emas di pasar dunia yang kenaikannya lebih besar lagi secara persentase.



Kenaikan harga emas global tersebut mencapai 9,84% atau US$ 126,28 menjadi US$ 1.409,01 per troy ounce dari US$ 1.282,73 per troy ounce pada periode yang sama.  

Sepekan terakhir saja, harga emas di pasar spot global US$ 1.422 per troy ounce sempat mencetak rekor tertinggi setidaknya sejak 6 tahun silam, tepatnya pada Mei 2013. 

Kenaikan harga emas dunia itu terutama disebabkan oleh pelemahan nilai tukar dolar AS yang membuat instrumen-instrumen investasi lain seperti pasar saham, pasar obligasi, dan pasar emas menjadi lebih menarik di mata investor global.  




Pelemahan nilai greenback, sebutan lain dolar AS, disebabkan oleh kombinasi dari semakin panasnya hubungan politik-dagang Amerika Serikat-China ditambah ekspektasi terhadap melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia. 

Perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia tersebut akhirnya berdampak pada potensi penurunan suku bunga acuan bank-bank sentral, yang membuat dukungan pada harga-harga instrumen investasi semakin menjulang. 

Meskipun harga emas Antam sudah naik signifikan, tetapi saat ini bagi pemilik koinan dan batangan instrumen tersebut tidak mudah menguangkannya sesuai dengan harga di pasar. 


Hal tersebut mengingat harga pasarannya sudah naik terlalu kencang sehingga pedagang emas cenderung menggunakan harga beli kembali (buyback) resmi emas Antam sebagai acuan dibanding harga pasar. 

Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut ke gerai resmi perusahaan. 

Harga pasar emas Antam dipublikasikan BUMN tambang mineral tersebut setiap pagi dengan mengacu pada penguatan-pelemahan risiko di hari sebelumnya.

Untuk kondisi khusus, komoditas emas juga bisa menguat karena harganya yang dianggap murah seiring dengan pelemahan dolar AS sehingga bukan karena kapasitasnya sebagai instrumen yang dianggap lebih aman, seperti-kondisi sebulan terakhir.  

Beberapa faktor yang mempengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.  

Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri. 

TIM RISET CNBC INDONESIA



(irv/tas) Next Article Pasar Global Masih Kusut, Harga Emas Antam Justru Susut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular