
Makanan, Pembantu, dan Emas Dorong Inflasi Juni 2019
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
01 July 2019 11:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis indeks harga konsumen di Juni 2019. BPS melaporkan terjadi inflasi di Juni 2019 sebesar 0,55% (bulanan). Sementara secara tahunan, inflasi tercatat 3,28%.
Tingkat inflasi ini lebih rendah ketimbang Juni 2018 lalu yang mencapai 0,59%.
Penyebab terjadinya inflasi dikarenakan kenaikan harga bahan makanan yang memberikan andil 0,10%. Kenaikan bahan makanan ini mencapai 0,59%.
"Yang memberikan andil adalah kenaikan harga nasi dan lauk pauk 0,02%, lalu ada mie dan rokok filter 0,01%," kata Kepala BPS Suhariyanto di Gedung BPS, Senin (1/7/2019).
Sementara faktor lain yang mendorong terjadinya inflasi adalah sektor perumahan yang memberikan andil 0,04%. Komoditas yang memberikan sumbangan di sektor ini yang terbesar karena kenaikan upah Pembantu Rumah Tangga (PRT).
"Untuk upah PRT andilnya di sektor ini sumbang 0,01%," kata Suhariyanto.
Sementara Suhariyanto memberikan catatan khusus untuk sandang. Sektor ini memberikan andil 0,05%.
"Komoditas paling dominan karena kenaikan harga emas perhiasan dengan andil 0,02%," kata Suhariyanto.
"Kita tahu harga emas naik signifikan. Kenaikan harga emas terjadi di 76 kota yang dipantau di Indonesia. Tertinggi di Serang, Tarakan dan Ternate naik 5%," tutur Suhariyanto.
(dru/dru) Next Article Heboh Emas Naik, Warga Berbondong-bondong Jual Perhiasan
Tingkat inflasi ini lebih rendah ketimbang Juni 2018 lalu yang mencapai 0,59%.
Penyebab terjadinya inflasi dikarenakan kenaikan harga bahan makanan yang memberikan andil 0,10%. Kenaikan bahan makanan ini mencapai 0,59%.
Sementara faktor lain yang mendorong terjadinya inflasi adalah sektor perumahan yang memberikan andil 0,04%. Komoditas yang memberikan sumbangan di sektor ini yang terbesar karena kenaikan upah Pembantu Rumah Tangga (PRT).
"Untuk upah PRT andilnya di sektor ini sumbang 0,01%," kata Suhariyanto.
Sementara Suhariyanto memberikan catatan khusus untuk sandang. Sektor ini memberikan andil 0,05%.
"Komoditas paling dominan karena kenaikan harga emas perhiasan dengan andil 0,02%," kata Suhariyanto.
"Kita tahu harga emas naik signifikan. Kenaikan harga emas terjadi di 76 kota yang dipantau di Indonesia. Tertinggi di Serang, Tarakan dan Ternate naik 5%," tutur Suhariyanto.
(dru/dru) Next Article Heboh Emas Naik, Warga Berbondong-bondong Jual Perhiasan
Most Popular