Sentimen Eksternal Positif, Harga Emas Antam Stagnan

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
13 December 2018 10:40
Harga emas Antam tercatat stagnan pada perdagangan hari ini.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tiap gram dari kepingan 100 gram emas yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tidak berubah dari posisi kemarin (12/12/2018) yakni Rp 610.000. Harga yang digunakan adalah harga di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung, seperti dilansir dari halamanĀ logammulia milik Antam.

Perlu diketahui bahwa harga emas Antam hanya diperbarui sekali setiap harinya, yakni pada sekitar pukul 08:00 WIB, sehingga tak memperhitungkan pergerakan instrumen investasi di tanah air lainnya pada hari ini.

Sentimen yang mempengaruhi harga hari ini datang dari perdagangan kemarin. Kemarin, pelaku pasar sedang gencar memburu instrumen yang lebih berisiko seperti saham dan obligasi sehingga harga emas Antam tak bisa membukukan penguatan.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,64% ke level 6.115,58 pada perdagangan kemarin, sementara imbal hasil (yield) obligasi tenor 10 tahun turun 5,8 bps ke level 8,22%.

Sebagai informasi, pergerakan yield obligasi berbanding terbalik dengan harganya. Ketika yield turun, berarti harga sedang naik. Sebaliknya, ketika yield naik, berarti harga sedang turun.

Pelaku pasar dibuat berbunga-bunga oleh perkembangan positif terkait dengan perang dagang AS-China. Pada hari Selasa (11/12/2018), Wakil Perdana Menteri China Liu He telah berbicara melalui telepon dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer. Beijing dan Washington tengah menyusun rencana kerja sebagai tindak lanjut kesepakatan yang dibuat oleh Presiden AS Donald Trump dan Presiden China di Xi Jinping di Argentina awal bulan ini.

"Kedua pihak (Liu dan Mnuchin-Lighthizer) bertukar pandangan mengenai implementasi dari konsensus yang dibuat oleh para pemimpin negara. Kedua pihak juga mendorong percepatan jadwal dan peta jalan (roadmap) pembicaraan di tingkat selanjutnya," sebut keterangan Kementerian Perdagangan China, dikutip dari Reuters.

Mengutip Wall Street Journal, Liu disebut-sebut akan bertandang ke Washington setelah Tahun Baru. Liu akan membahas tindak lanjut dari kesepakatan Trump-Xi di Buenos Aires bersama Mnuchin dan Lighthizer.

Lebih lanjut, China dikabarkan siap memangkas bea masuk bagi impor mobil asal AS dari 40% menjadi 15%, seperti dikutip dari Reuters. Sumber di lingkaran dalam pemerintah China mengungkapkan proposal tersebut akan dibahas di level kabinet dalam waktu dekat.

Sebelumnya, sebagai bagian dari balasan atas bea masuk yang dikenakan oleh AS, China membebankan bea masuk ekstra sebesar 25% bagi mobil-mobil pabrikan AS yang masuk ke negaranya sehingga total tarifnya menjadi 40%.

Sejauh ini, perang dagang yang berkecamuk antar kedua negara terlihat sudah menyakiti perekonomian masing-masing. Jika perang dagang bisa diakhiri, maka laju perekonomian keduanya bisa dipacu untuk melaju lebih kencang.

Hal ini tentu merupakan kabar baik bagi instrumen berisiko, namun menjadi kabar buruk bagi instrumen safe haven seperti emas.

Selain itu, kabar positif bagi instrumen berisiko datang pasca Perdana Menteri Inggris Theresa May berhasil mempertahankan posisinya dalam pemungutan suara atas mosi tidak percaya. Sebanyak 200 suara mendukung May dan hanya 117 yang ingin dirinya hengkang.

Perkembangan ini membuat proses pembahasan keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) menemui kepastian karena tidak ada pergantian kepemimpinan. Sebelumnya, May menegaskan pergantian kepemimpinan bukan jalan terbaik bagi Inggris yang sedang menghadapi sengkarut Brexit. Negeri John Bull sudah tidak punya banyak waktu, karena Bexit efektif berlaku pada 29 Maret 2019.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Emas Antam Kian Kinclong, Capai Level Tertinggi dalam Sejarah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular