
Dolar AS Koreksi, Emas Antam Unjuk Gigi
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
02 November 2018 15:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik Rp 6.050 menjadi Rp 629.510 per gram, dari sebelumnya Rp 623.460 per gram.
Kenaikan tersebut beriringan dengan penurunan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang negara utama dunia atau Dollar Index kemarin.
Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Jakarta Gedung Antam di situs logammulia hari ini (2/11/18), harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram menguat menjadi Rp 62,95 juta dari harga kemarin Rp 62,34 juta per batang.
Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.
Sumber: Logammulia
Naiknya harga logam mulia tersebut disebabkan beriringan dengan turun drastisnya nilai tukar dolar AS yang tercermin dari Dollar Index kemarin. Kemarin, Dollar Index, turun 0,87% dari 97,127 menjadi 96,277. Posisi 97,127 tersebut merupakan posisi tertinggi sejak 28 Juni 2017, dan penurunan pada 1 November relatif besar.
Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam hari ini ditetapkan pada Rp 600.000 per gram, juga naik dari posisi kemarin Rp 594.000.
Harga itu menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.
Untuk jenis lain, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.
Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.
Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%.
Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%. Naiknya harga emas ukuran kecil itu mengindikasikan risiko yang menguat kemarin.
Beberapa faktor yang memengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.
Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.
Saat ini, kondisi pasar keuangan dan investasi domestik masih cukup kondusif, terutama karena melemahnya dolar AS di pasar global.
Pasar spot valas menunjukkan penguatan rupiah signifikan hingga 0,56% menjadi Rp 15.040 per dolar, meskipun transaksi kurang mencerminkan kondisi riil karena pasarnya kurang likuid hari ini.
Posisi dolar AS di depan mata uang negara utama dunia juga melemah 0,03% menjadi 96,248. Untuk surat berharga, pasar saham masih menunjukkan koreksi hari ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah -0,1% menjadi 5.830. Pasar surat berharga negara (SBN) menunjukkan penguatan harga di seri-seri acuan.
Seri yang paling banyak diperdagangkan yaitu seri FR0064 bertenor 10 tahun mengalami penurunan yield 11 basis poin (bps) menjadi 8,4%. Pergerakan harga dan yield saling bertolak belakang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/roy) Next Article Harga Emas Antam Berkilau Saat Perang Dagang Membara
Kenaikan tersebut beriringan dengan penurunan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang negara utama dunia atau Dollar Index kemarin.
Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Jakarta Gedung Antam di situs logammulia hari ini (2/11/18), harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram menguat menjadi Rp 62,95 juta dari harga kemarin Rp 62,34 juta per batang.
Produk | Gram | Harga per gram 1 Nov 18 (Rp) | Harga per gram 2 Nov 18 (Rp) | Selisih (%) |
Emas Batangan | 0.5 | 737,000 | 743,000 | 0.81% |
Emas Batangan | 1 | 679,000 | 685,000 | 0.88% |
Emas Batangan | 2 | 652,500 | 658,500 | 0.92% |
Emas Batangan | 3 | 646,000 | 652,000 | 0.93% |
Emas Batangan | 5 | 642,400 | 648,400 | 0.93% |
Emas Batangan | 10 | 633,600 | 639,700 | 0.96% |
Emas Batangan | 25 | 627,060 | 633,140 | 0.97% |
Emas Batangan | 50 | 624,660 | 630,720 | 0.97% |
Emas Batangan | 100 | 623,460 | 629,510 | 0.97% |
Emas Batangan | 250 | 621,894 | 627,950 | 0.97% |
Emas Batangan | 500 | 621,290 | 627,344 | 0.97% |
Emas Batangan | 1000 | 621,140 | 627,194 | 0.97% |
Harga beli kembali | 594,000 | 600,000 |
Naiknya harga logam mulia tersebut disebabkan beriringan dengan turun drastisnya nilai tukar dolar AS yang tercermin dari Dollar Index kemarin. Kemarin, Dollar Index, turun 0,87% dari 97,127 menjadi 96,277. Posisi 97,127 tersebut merupakan posisi tertinggi sejak 28 Juni 2017, dan penurunan pada 1 November relatif besar.
Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam hari ini ditetapkan pada Rp 600.000 per gram, juga naik dari posisi kemarin Rp 594.000.
Untuk jenis lain, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.
Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.
Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%.
Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%. Naiknya harga emas ukuran kecil itu mengindikasikan risiko yang menguat kemarin.
Beberapa faktor yang memengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.
Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.
Saat ini, kondisi pasar keuangan dan investasi domestik masih cukup kondusif, terutama karena melemahnya dolar AS di pasar global.
Pasar spot valas menunjukkan penguatan rupiah signifikan hingga 0,56% menjadi Rp 15.040 per dolar, meskipun transaksi kurang mencerminkan kondisi riil karena pasarnya kurang likuid hari ini.
Posisi dolar AS di depan mata uang negara utama dunia juga melemah 0,03% menjadi 96,248. Untuk surat berharga, pasar saham masih menunjukkan koreksi hari ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah -0,1% menjadi 5.830. Pasar surat berharga negara (SBN) menunjukkan penguatan harga di seri-seri acuan.
Seri yang paling banyak diperdagangkan yaitu seri FR0064 bertenor 10 tahun mengalami penurunan yield 11 basis poin (bps) menjadi 8,4%. Pergerakan harga dan yield saling bertolak belakang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/roy) Next Article Harga Emas Antam Berkilau Saat Perang Dagang Membara
Most Popular