
Pembelian Emas Bank Sentral Sentuh Rekor Tertinggi
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
02 November 2018 14:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank-bank sentral di seluruh dunia menaikkan belanja emas mereka ke level tertinggi dalam hampir tiga tahun, menurut World Gold Council (WGC).
Lebih dari 148 metrik ton emas dibeli oleh bank-bank sentral seluruh dunia dalam tiga bulan hingga akhir September, naik 22% pada periode yang sama tahun lalu.
Menggunakan harga saat ini, yaitu US$1,223 (Rp 18,3 juta) per troy ons, pembelian emas oleh bank sentral berkontribusi hingga US$5,82 miliar belanja logam mulia.
Bank sentral Rusia memimpin pembelian itu dengan membayar untuk lebih dari 92 ton emas. Ini menandai pembelian bersih kuartalan terbesar di negara itu pada catatan yang merentang kembali ke 1993.
Pada bulan Mei tahun ini, Deputi Gubernur Pertama bank sentral Rusia, Dmitry Tulin, mengatakan kepada anggota parlemen di majelis rendah parlemen bahwa emas adalah "jaminan 100% dari risiko hukum dan politik."
The WGC, asosiasi nirlaba dari produsen emas terkemuka di dunia, mengatakan pembeli emas besar lainnya selama kuartal ketiga adalah bank sentral Turki (18,5 ton), Kazakhstan (13,4 ton), dan India (13,7 ton), dilansir dari CNBC International.
Di Eropa, bank nasional Polandia dan Hungaria juga meningkatkan pembelian emas. Menurut WGC, Hungaria mengatakan pembelian itu untuk meningkatkan stabilitas cadangan devisa jangka panjang.
Emas sering dianggap sebagai instrumen lindung nilai terhadap setiap penurunan nilai dolar AS. Selama kuartal ketiga, indeks dolar naik hingga sekitar 0,7%.
Meskipun ada aksi beli dari beberapa bank sentral, harga emas turun sekitar 4% selama periode tersebut, tergelincir di bawah US$ 1.200 per troy ons untuk mencapai level terendah sejak Januari 2017. Komoditas ini kemudian mencetak hasil positif di Oktober, naik sekitar 2%.
WGC mengatakan bahwa sementara permintaan bank sentral dilengkapi dengan lebih banyak pembelian emas batangan dan koin fisik, perhiasan dan pesanan dari perusahaan teknologi, investor memilih keluar.
Data yang diungkapkan oleh lembaga itu mengungkapkan bahwa penjualan exchange traded funds (ETF) pada kuartal ketiga mencatatkan penjualan lebih dari 116 ton logam mulia.
Keseluruhan efek bersihnya adalah permintaan emas pada kuartal ketiga mencapai 964,3 ton, 6,2 ton lebih tinggi secara tahunan.
(prm) Next Article Akhirnya, Emas Mulai Menunjukkan Kilaunya!
Lebih dari 148 metrik ton emas dibeli oleh bank-bank sentral seluruh dunia dalam tiga bulan hingga akhir September, naik 22% pada periode yang sama tahun lalu.
Menggunakan harga saat ini, yaitu US$1,223 (Rp 18,3 juta) per troy ons, pembelian emas oleh bank sentral berkontribusi hingga US$5,82 miliar belanja logam mulia.
Pada bulan Mei tahun ini, Deputi Gubernur Pertama bank sentral Rusia, Dmitry Tulin, mengatakan kepada anggota parlemen di majelis rendah parlemen bahwa emas adalah "jaminan 100% dari risiko hukum dan politik."
The WGC, asosiasi nirlaba dari produsen emas terkemuka di dunia, mengatakan pembeli emas besar lainnya selama kuartal ketiga adalah bank sentral Turki (18,5 ton), Kazakhstan (13,4 ton), dan India (13,7 ton), dilansir dari CNBC International.
![]() |
Emas sering dianggap sebagai instrumen lindung nilai terhadap setiap penurunan nilai dolar AS. Selama kuartal ketiga, indeks dolar naik hingga sekitar 0,7%.
Meskipun ada aksi beli dari beberapa bank sentral, harga emas turun sekitar 4% selama periode tersebut, tergelincir di bawah US$ 1.200 per troy ons untuk mencapai level terendah sejak Januari 2017. Komoditas ini kemudian mencetak hasil positif di Oktober, naik sekitar 2%.
WGC mengatakan bahwa sementara permintaan bank sentral dilengkapi dengan lebih banyak pembelian emas batangan dan koin fisik, perhiasan dan pesanan dari perusahaan teknologi, investor memilih keluar.
Data yang diungkapkan oleh lembaga itu mengungkapkan bahwa penjualan exchange traded funds (ETF) pada kuartal ketiga mencatatkan penjualan lebih dari 116 ton logam mulia.
Keseluruhan efek bersihnya adalah permintaan emas pada kuartal ketiga mencapai 964,3 ton, 6,2 ton lebih tinggi secara tahunan.
(prm) Next Article Akhirnya, Emas Mulai Menunjukkan Kilaunya!
Most Popular