
Alternatif Investasi Baru: Alpukat!
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
03 May 2018 17:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekspansi ekonomi global yang luas membuat aset semakin mahal, jadi lupakanlah investasi pasif, kata seorang manajer investasi kepada CNBC International hari Kamis (3/5/2018).
Ia justru merekomendasikan investor untuk mempertimbangkan area dengan pertumbuhan yang unik, seperti alpukat.
"Lakukan sesuatu dengan sangat spefisik. Carilah hal yang khas, nilai dan hal unik yang tidak biasa ketimbang aset luas dan alokasi pasif yang besar," kata Stephen Diggle, pendiri Vulpes Investment Management yang berbasis di Singapura.
Perusahaan itu berinvestasi di sektor pertanian sejak tahun 2009 dan menyuntikkan dananya ke budidaya alpukat dan kiwi di Selandia Baru, kata Diggle kepada CNBC International di sela-sela acara UBS Global Family Office Conference di Singapura.
Pertanian "memiliki karakteristik imbal hasil yang sangat bagus dibandingkan obligasi global. [Sektor] itu juga memiliki perlindungan inflasi yang baik, khususnya tidak seperti obligasi," tambahnya.
Dalam kasus alpukat yang diminati para milenial, Asia juga menjadi pasar yang besar, kata Diggle.
"Hong Kong dan Singapura bertindak sebagai pelopor dari apa yang dilakukan sebagian besar konsumen Asia. Dan sekarang, Singapura dan masyarakat Hong Kong mengonsumsi alpukat dan kita harapkan semakin banyak konsumen Asia melakukan hal yang sama," kata Diggle.
"Hasil pendapatan dari kebun buah-buahan yang sukses akan jauh lebih tinggi daripada apa yang sekarang didapatkan dari portofolio obligasi yang aman dan berisiko kecil," katanya.
Bitcoin cs bisa jadi sebuah bubble
Vulpes juga berinvestasi di mata uang kripto (cryptocurrency), bahkan sebagai pendirinya Diggle mengatakan area itu kemungkinan sebuah "bubble".
"Kami memiliki strategi yang spesifik, dapat diinvestasikan secara terpisah, itulah strategi arbitrase di cryptocurrency," katanya kepada CNBC International.
"Bitcoin tidak diperdagangkan di bursa yang sama, mereka dijual dengan harga sangat berbeda. Tahun lalu selama peningkatan yang pesat, Anda bisa menemukan Bitcoin yang sama dijual dengan selisih 20% di berbagai belahan dunia. Bagi kami, hal itu menciptakan peluang," jelasnya.
Tetap saja, Diggle mengatakan dia "skeptis" dengan mata uang kripto. Namun, ketertarikan tentang aset virtual menciptakan peluang investasi.
"Dalam enam bulan terakhir tahun lalu, ketika banyak orang menghasilkan uang dari trading, kami memperoleh 50% hanya dengan melakukan sesuatu yang datar," katanya.
(prm) Next Article Banyak Investor Berutang untuk Beli Bitcoin
Ia justru merekomendasikan investor untuk mempertimbangkan area dengan pertumbuhan yang unik, seperti alpukat.
"Lakukan sesuatu dengan sangat spefisik. Carilah hal yang khas, nilai dan hal unik yang tidak biasa ketimbang aset luas dan alokasi pasif yang besar," kata Stephen Diggle, pendiri Vulpes Investment Management yang berbasis di Singapura.
Pertanian "memiliki karakteristik imbal hasil yang sangat bagus dibandingkan obligasi global. [Sektor] itu juga memiliki perlindungan inflasi yang baik, khususnya tidak seperti obligasi," tambahnya.
Dalam kasus alpukat yang diminati para milenial, Asia juga menjadi pasar yang besar, kata Diggle.
"Hong Kong dan Singapura bertindak sebagai pelopor dari apa yang dilakukan sebagian besar konsumen Asia. Dan sekarang, Singapura dan masyarakat Hong Kong mengonsumsi alpukat dan kita harapkan semakin banyak konsumen Asia melakukan hal yang sama," kata Diggle.
"Hasil pendapatan dari kebun buah-buahan yang sukses akan jauh lebih tinggi daripada apa yang sekarang didapatkan dari portofolio obligasi yang aman dan berisiko kecil," katanya.
Bitcoin cs bisa jadi sebuah bubble
Vulpes juga berinvestasi di mata uang kripto (cryptocurrency), bahkan sebagai pendirinya Diggle mengatakan area itu kemungkinan sebuah "bubble".
"Kami memiliki strategi yang spesifik, dapat diinvestasikan secara terpisah, itulah strategi arbitrase di cryptocurrency," katanya kepada CNBC International.
"Bitcoin tidak diperdagangkan di bursa yang sama, mereka dijual dengan harga sangat berbeda. Tahun lalu selama peningkatan yang pesat, Anda bisa menemukan Bitcoin yang sama dijual dengan selisih 20% di berbagai belahan dunia. Bagi kami, hal itu menciptakan peluang," jelasnya.
Tetap saja, Diggle mengatakan dia "skeptis" dengan mata uang kripto. Namun, ketertarikan tentang aset virtual menciptakan peluang investasi.
"Dalam enam bulan terakhir tahun lalu, ketika banyak orang menghasilkan uang dari trading, kami memperoleh 50% hanya dengan melakukan sesuatu yang datar," katanya.
(prm) Next Article Banyak Investor Berutang untuk Beli Bitcoin
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular