
7 Langkah Wujudkan Mimpi Punya Rumah
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
11 January 2018 18:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 85% milenial yang disurvei Aperion Care mengungkapkan keinginannya memiliki rumah. Hal itu adalah berita bagus karena anak muda harus mengutamakan usahanya untuk memiliki rumah, ujar jutawan dan co-founder Wealth Management AE David Bach.
Tidak membeli rumah merupakan kesalahan nomor satu dalam daftar “kesalahan mengatur keuangan” versi milenial, ujarnya pada CNBC Make It.
Namun, membeli rumah adalah suatu keputusan investasi yang memerlukan uang dalam jumlah besar dan perencanaan yang matang, terutama bagi pembeli rumah pertama.
Jika Anda ingin berhasil melakukannya, tidak ada salahnya menerapkan tujuh langkah berikut ini.
1. Perhatikan pengeluaran Anda
Langkah pertama adalah mengenali tingkat kemampuan ekonomi Anda dengan baik, ujar Michelle Brownstein, seorang perencana keuangan bersertifikat di Personal Capital. Hal ini berarti Anda harus tahu berapa jumlah pendapatan dan tabungan Anda tiap bulannya. Bila Anda tidak menabung, cari tahulah berapa banyak pengeluaran bulanan Anda.
“Jika Anda tidak mengetahui uang Anda habis untuk apa, sulit rasanya membuat perencanaan keuangan untuk mencapai tujuan Anda,” ucapnya.
Anda juga diharuskan memeriksa tagihan kartu kredit Anda. Kredit yang baik bisa membuat tagihan bulanan cicilan kredit kepemilikan rumah (KPR) Anda rendah dan kemungkinan disetujuinya pinjaman akan lebih besar.
Jadi, jika laporan kredit Anda buruk, pertimbangkan untuk memperbaikinya sebelum membeli rumah.
2. Pikirkan kemampuan Anda membayar cicilan
Jangan habiskan lebih dari 28% total keseluruhan gaji kotor Anda untuk membiayai rumah setiap bulannya, ujar Brownstein. Selalu ingat bahwa biaya bulanan mencakup tidak hanya cicilan namun juga bunga, pajak bangunan, dan asuransi rumah.
“Jangan sampai Anda membeli rumah namun tidak mampu membayar tagihannya,” kata Brownstein.
3. Siapkan Dana Darurat
Menyiapkan dana darurat adalah satu hal yang selalu disarankan oleh perencana keuangan. Namun, hal tersebut menjadi lebih penting lagi ketika Anda mencicil rumah sebab kadang sewaktu-waktu Anda perlu memperbaiki kebocoran atap, peralatan yang rusak, atau perbaikan lainnya.
Brownstein juga menyarankan untuk memiliki tabungan darurat dengan jumlah setara dengan kebutuhan Anda dalam tiga hingga enam bulan ke depan.
4. Bayar Uang Muka Sewajarnya
Kadang beberapa skema pembiayaan memungkinkan Anda untuk tidak membayar uang muka atau menentukan sendiri jumlah uang muka saat membeli rumah. Akan tetapi, semakin kecil uang muka, semakin besar pula utang cicilan Anda dan bunganya.
“Secara umum, 20% dari total harga rumah adalah jumlah uang muka yang pas,” kata Brownstein. Jika lebih rendah dari itu, Anda akan diwajibkan membayar asuransi KPR, yang merupakan cara bank dalam mengantisipasi kegagalan Anda dalam membayar cicilan, sebesar 1%-2% dari total utang.
5. Siapkan Diri untuk Biaya-biaya Tambahan
Uang muka bukan satu-satunya faktor yang perlu diperhitungkan karena membeli rumah berarti harus menyediakan dana untuk pajak properti, asuransi, biaya pindah, dan biaya pemeliharaan.
Saat Anda tahu pasti kapan anda akan memindahtangankan sebuah rumah, Anda akan perlu mempersiapkan biaya pemindahtanganan seperti biaya penilaian (valuasi), biaya notaris, pajak, pencatatan asuransi, dan biaya inspeksi yang berkisar 2%-5% dari biaya total harga pembelian rumah.
Pengeluaran itu tidak berakhir saat pemindahtanganan rumah. Anda juga harus menyiapkan biaya pindahan yang beragam jumlahnya.
6. Kenali Wilayah Anda
Di samping membeli rumah yang tidak bisa Anda bayar tagihannya, salah satu kesalahan besar yang biasanya dibuat pembeli rumah pemula adalah membeli rumah di area yang tidak Anda kenal dengan baik, ujar Brownstein.
“Berkelilinglah untuk mengenal lingkungan Anda, bukan hanya siang hari – namun juga malam hari. Pastikan Anda merasa aman dan nyaman di sana.”
Selain itu, salah satu faktor terpenting untuk dipertimbangkan adalah memastikan fasilitas pendukung yang Anda butuhkan tersedia sebab Anda bisa memperbaiki rumah namun tidak akan bisa memindahkan lokasinya.
7. Nikmati Prosesnya
Mencari dan membeli rumah yang tepat dapat terasa melelahkan. Jangan membeli rumah karena Anda sudah putus asa atau terburu-buru karena bisa saja Anda membeli satu unit yang melebihi kemampuan Anda.
Membeli rumah bisa menjadi sesuatu yang membosankan. Karenanya, jadikan hal itu sebagai sesuatu yang menyenangkan, ujar Brownstein.
“Membeli rumah merupakan pengeluaran besar untuk semua orang sehingga harus ditanggapi dengan serius dan terencana untuk kebaikan di kemudian hari.”
(prm/prm) Next Article Hai Milenial, Miliki Rumah Sendiri Bukan Mimpi
Tidak membeli rumah merupakan kesalahan nomor satu dalam daftar “kesalahan mengatur keuangan” versi milenial, ujarnya pada CNBC Make It.
Namun, membeli rumah adalah suatu keputusan investasi yang memerlukan uang dalam jumlah besar dan perencanaan yang matang, terutama bagi pembeli rumah pertama.
1. Perhatikan pengeluaran Anda
Langkah pertama adalah mengenali tingkat kemampuan ekonomi Anda dengan baik, ujar Michelle Brownstein, seorang perencana keuangan bersertifikat di Personal Capital. Hal ini berarti Anda harus tahu berapa jumlah pendapatan dan tabungan Anda tiap bulannya. Bila Anda tidak menabung, cari tahulah berapa banyak pengeluaran bulanan Anda.
“Jika Anda tidak mengetahui uang Anda habis untuk apa, sulit rasanya membuat perencanaan keuangan untuk mencapai tujuan Anda,” ucapnya.
Anda juga diharuskan memeriksa tagihan kartu kredit Anda. Kredit yang baik bisa membuat tagihan bulanan cicilan kredit kepemilikan rumah (KPR) Anda rendah dan kemungkinan disetujuinya pinjaman akan lebih besar.
Jadi, jika laporan kredit Anda buruk, pertimbangkan untuk memperbaikinya sebelum membeli rumah.
2. Pikirkan kemampuan Anda membayar cicilan
Jangan habiskan lebih dari 28% total keseluruhan gaji kotor Anda untuk membiayai rumah setiap bulannya, ujar Brownstein. Selalu ingat bahwa biaya bulanan mencakup tidak hanya cicilan namun juga bunga, pajak bangunan, dan asuransi rumah.
“Jangan sampai Anda membeli rumah namun tidak mampu membayar tagihannya,” kata Brownstein.
3. Siapkan Dana Darurat
Menyiapkan dana darurat adalah satu hal yang selalu disarankan oleh perencana keuangan. Namun, hal tersebut menjadi lebih penting lagi ketika Anda mencicil rumah sebab kadang sewaktu-waktu Anda perlu memperbaiki kebocoran atap, peralatan yang rusak, atau perbaikan lainnya.
Brownstein juga menyarankan untuk memiliki tabungan darurat dengan jumlah setara dengan kebutuhan Anda dalam tiga hingga enam bulan ke depan.
Jangan habiskan lebih dari 28% total gaji kotor Anda untuk membiayai rumah setiap bulannya.Michelle Brownstein, perencana keuangan Personal Capital |
4. Bayar Uang Muka Sewajarnya
Kadang beberapa skema pembiayaan memungkinkan Anda untuk tidak membayar uang muka atau menentukan sendiri jumlah uang muka saat membeli rumah. Akan tetapi, semakin kecil uang muka, semakin besar pula utang cicilan Anda dan bunganya.
“Secara umum, 20% dari total harga rumah adalah jumlah uang muka yang pas,” kata Brownstein. Jika lebih rendah dari itu, Anda akan diwajibkan membayar asuransi KPR, yang merupakan cara bank dalam mengantisipasi kegagalan Anda dalam membayar cicilan, sebesar 1%-2% dari total utang.
5. Siapkan Diri untuk Biaya-biaya Tambahan
Uang muka bukan satu-satunya faktor yang perlu diperhitungkan karena membeli rumah berarti harus menyediakan dana untuk pajak properti, asuransi, biaya pindah, dan biaya pemeliharaan.
Saat Anda tahu pasti kapan anda akan memindahtangankan sebuah rumah, Anda akan perlu mempersiapkan biaya pemindahtanganan seperti biaya penilaian (valuasi), biaya notaris, pajak, pencatatan asuransi, dan biaya inspeksi yang berkisar 2%-5% dari biaya total harga pembelian rumah.
Pengeluaran itu tidak berakhir saat pemindahtanganan rumah. Anda juga harus menyiapkan biaya pindahan yang beragam jumlahnya.
6. Kenali Wilayah Anda
Di samping membeli rumah yang tidak bisa Anda bayar tagihannya, salah satu kesalahan besar yang biasanya dibuat pembeli rumah pemula adalah membeli rumah di area yang tidak Anda kenal dengan baik, ujar Brownstein.
“Berkelilinglah untuk mengenal lingkungan Anda, bukan hanya siang hari – namun juga malam hari. Pastikan Anda merasa aman dan nyaman di sana.”
Selain itu, salah satu faktor terpenting untuk dipertimbangkan adalah memastikan fasilitas pendukung yang Anda butuhkan tersedia sebab Anda bisa memperbaiki rumah namun tidak akan bisa memindahkan lokasinya.
7. Nikmati Prosesnya
Mencari dan membeli rumah yang tepat dapat terasa melelahkan. Jangan membeli rumah karena Anda sudah putus asa atau terburu-buru karena bisa saja Anda membeli satu unit yang melebihi kemampuan Anda.
Membeli rumah bisa menjadi sesuatu yang membosankan. Karenanya, jadikan hal itu sebagai sesuatu yang menyenangkan, ujar Brownstein.
“Membeli rumah merupakan pengeluaran besar untuk semua orang sehingga harus ditanggapi dengan serius dan terencana untuk kebaikan di kemudian hari.”
(prm/prm) Next Article Hai Milenial, Miliki Rumah Sendiri Bukan Mimpi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular