CNBC Insight

Ada Palestina-Vatikan, Ini 10 Negara Pertama Langsung Akui RI Merdeka

MFakhriansyah, CNBC Indonesia
18 August 2025 15:15
Paskibraka membentangkan bendera pusaka dalam upacara peringatan detik-detik proklamasi di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (17/8/2025). (Tangkapan Layar Youtube/Sekretariat Presiden)
Foto: Paskibraka membentangkan bendera pusaka dalam upacara peringatan detik-detik proklamasi di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (17/8/2025). (Tangkapan Layar Youtube/Sekretariat Presiden)
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengakuan kedaulatan suatu negara oleh negara lain menjadi hal yang penting. Atas dasar ini, setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, dukungan dan pengakuan dari negara lain menjadi keharusan.

CNBC Insight mencatat ada 10 negara terawal yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Siapa saja?

1. Mesir

Hitung mundur ke tahun 1946, mengutip buku Seratus Tahun Agus Salim (1994), pengakuan Mesir bermula dari munculnya berita kalau Indonesia sudah memproklamasikan kemerdekaan pada 1945. Kabar ini terus "digoreng" oleh para pelajar Indonesia di Mesir sehingga terus menjadi isu hangat.

Berkat itu, kabar kemerdekaan Indonesia diteruskan banyak surat kabar di Timur Tengah dan menjadi perbincangan di konferensi internasional. Termasuk Liga Arab, sejak akhir tahun 1945 dan semakin ramai pada awal 1946.

Karena memiliki persamaan nasib dan perasaan kultural, sesama negara mayoritas Muslim, banyak negara Islam bersimpati dan memberikan dukungan. Dari sekian banyak negara itu, Mesir menjadi negara pertama di Timur Tengah dan dunia yang mengakui Indonesia sebagai negara merdeka pada 22 Maret 1946. Setelah pengakuan itu terjalinlah hubungan masif antara Indonesia-Mesir. 

2. Ukraina

Tahun 1945, Ukraina masih bernama Republik Sosialis Soviet Ukraina. Alias masih menjadi bagian Uni Soviet. Orang Ukraina pertama yang menaruh perhatian terhadap masalah ini adalah Menteri Luar Negeri Dmitry Manuilsky.

Pada 21 Januari 1946 menyuarakan tentang terancamnya kemerdekaan Indonesia oleh kedatangan Belanda. Suara itu dipaparkan di dalam sidang PBB di awal 1946.

Sidang PBB sendiri jadi salah satu andalan Indonesia untuk meraih dukungan internasional. Dalam catatan Rushdy Hoesein di buku Terobosan Sukarno dalam Perundingan Linggarjati (2010), dalam sidang PBB itu Indonesia hanya membutuhkan satu suara dukungan dari negara anggota. Lalu, muncullah Manuilsky sebagai utusan Ukraina yang mendukung Indonesia.

Dukungan Ukraina sebagai wakil dari Eropa menandai kalau di Benua Biru tidak semuanya mendukung kolonialisme. Ada pula yang berpihak menyatakan dukungan yang membuat absah Indonesia secara de jure sebagai suatu negara. Jadi bisa dikatakan, Ukraina memang berperan penting dalam pengakuan masalah Indonesia di PBB pada masa kemerdekaan.

Di tanah air kabar ini disambut positif. Dalam buku Benedict Anderson berjudul Revoloesi Pemuda (1972), terdapat gambar berisi pawai yang menyatakan terima kasih atas hal ini. Di gambar itu terlihat anak kecil dan pemuda Indonesia membawa tulisan "Terima kasih Ukraina" dan "Hidup Manuilsky".

3. Palestina

Palestina tercatat sebagai salah satu pihak pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia, bahkan sebelum proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Pengakuan itu disampaikan pada 1944 oleh Mufti Besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, lewat siaran radio berbahasa Arab di Berlin.

Sejak momen tersebut, hubungan kedua bangsa terjalin erat dan saling mendukung di berbagai bidang. Dukungan itu tampak nyata dalam forum-forum internasional, termasuk upaya Indonesia mendorong Palestina memperoleh status sebagai anggota penuh PBB.

4. India

Sama-sama merasakan pahitnya dijajah, India juga menjadi negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia, tepatnya pada September 1946. Pengakuan ini disampaikan oleh pemimpin yang kelak menjadi PM India, yakni Jawaharlal Nehru.

Tahun 1946, Presiden Soekarno mengirimkan ucapan selamat kepada Jawaharlal Nehru yang saat itu sudah jadi PM India. Nehru kemudian membalas surat tersebut dan menegaskan dukungan dan ucapan terima kasih terhadap Indonesia.

Sebab, Indonesia sudah mengirim bantuan 500.000 ton beras ke India yang sedang dilanda kelaparan, meski saat itu Indonesia sendiri tengah menghadapi kesulitan. Sebagai balasan, pemerintah India mengirim 200 peti pakaian.

5. Vatikan

Vatikan menjadi salah satu negara pertama di kawasan Eropa yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Dalam situs resmi Kementerian Luar Negeri, pada 1947, Vatikan mendirikan misi diplomatik di Jakarta dengan status Apostolic Delegate.

Hubungan diplomatik penuh antara Indonesia dan Vatikan baru terjalin pada 1950. Kedua negara menjalin relasi berdasarkan nilai-nilai bersama seperti penghormatan terhadap keberagaman, perdamaian, dan keadilan sosial. Hingga saat ini, hubungan bilateral keduanya tetap terjaga dengan baik.

6. Australia

Berbagai sumber menyebut pengakuan resmi pemerintah Australia terhadap kemerdekaan RI baru terjadi pada 1949. Namun, dukungan non-formal sudah berakar pada 1945 lewat gerakan Black Armada. Black Armada merupakan sebutan bagi boikot maritim besar yang dilakukan oleh pekerja pelabuhan dan pelaut Indonesia dan Australia terhadap kapal-kapal Belanda.

Aksi ini dimulai sekitar September 1945 sebagai reaksi atas pendudukan Belanda kembali di Indonesia. Gerakan ini kemudian menjalar cepat ke pelabuhan-pelabuhan utama seperti Brisbane, Sydney, Melbourne, dan Fremantle. Akibatnya lapal-kapal Belanda terblokade, tertahan di dermaga, dan tidak bisa berlayar. Sementara itu, kapal-kapal Indonesia-meski masih muda dan terbatas-tetap bisa beroperasi.

7. Arab Saudi

Pada 24 November 1947, Raja Arab Saudi Abdul Aziz Al-Saud secara resmi mengakui kemerdekaan Republik Indonesia. Delegasi RI yang dipimpin H. Rasjidi bersama Sultan Hamid al-Gadri menerima langsung surat pengakuan itu di istana kerajaan.

Sang Raja menegaskan sikap dukungannya dengan ucapan tegas, "Nahnu laa nata akhkharu" ("Kami tidak akan ketinggalan"). Simbol penghormatan pun diberikan, salah satunya sebilah pedang emas untuk Sultan Pontianak. Namun bagi Rasjidi, surat pengakuan tersebut jauh lebih berharga dari hadiah apa pun.

8. Suriah

Sebagai anggota Liga Arab, Suriah juga termasuk negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Tepatnya pada 2 Juli 1947. Sejak saat itu, Suriah  aktif menyuarakan dukungan bagi Indonesia di PBB, terutama dalam isu agresi militer Belanda. Sejak pengakuan tersebut, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Suriah pun mulai terbangun.

Dukungan Suriah dilandasi oleh ikatan agama, kesamaan pandangan mengenai isu-isu di kawasan Timur Tengah, serta pengalaman serupa sebagai bangsa yang pernah merasakan penjajahan.

9. Yordania

Kerajaan Transyordania (sekarang Yordania) ikut mendukung keputusan Dewan Pimpinan Liga Arab pada 18 November 1946 yang menyatakan pengakuan atas kemerdekaan Republik Indonesia. Presiden Soekarno langsung menyambut baik keputusan itu dengan mengirim delegasi yang dipimpin H. Agus Salim sebulan kemudian.

Namun, hubungan diplomatik resmi antara Indonesia dan Yordania baru terjalin pada 27 Februari 1950. Saat itu Presiden Sukarno menunjuk Bagindo Dahlan Abdullah sebagai Duta Besar RI untuk Irak, Suriah, Lebanon, dan Yordania, dengan kedutaan berkedudukan di Baghdad, Irak.

10. Turki

Turki menyatakan dukungannya kepada Indonesia pada 29 Desember 1949. Meski menghadapi tekanan dari Belanda, Turki tetap memberikan pengakuan resmi. Tidak hanya itu, pada 10 April 1957 Turki membuka kedutaan besarnya di Jakarta, yang semakin memperkokoh hubungan kerja sama kedua negara hingga kini.

CNBC Insight merupakan rubrik yang menyajikan ulasan sejarah untuk menjelaskan kondisi masa kini lewat relevansinya di masa lalu.

(mfa/mfa) Next Article 2 Negara Ini Rebutan Surga, Dunia Terancam 'Kiamat' & Perang Nuklir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular