CNBC Insight

Raja Sawit RI: Tak Diduga Bos Rokok Sampoerna Main Sawit

Petrik, CNBC Indonesia
22 March 2022 07:55
Cover Insight, Raja Sawit RI: Ingin Jauhkan Citra Rokok Sampoerna Main Sawit
Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak lama Sampoerna sudah identik dengan rokok. Karena fakta sejarahnya, keluarga Sampoerna sejak 1913 sudah berdarah-darah dalam bisnis rokok dan sangat jaya dalam industri rokok selama puluhan tahun. Perusahaan rokok keluarga ini, PT HM Sampoerna Tbk kemudian mayoritas sahamnya dijual ke Philip Morris.

 

Liem Tien Pao alias Putera Sampoerna menjual HM Sampoerna pada 2005 seharga US$ 5,2 miliar. Angka yang lumayan besar untuk bisnis kelapa sawit tentunya. Sampoerna sendiri sudah lama terkenal dengan beberapa merek rokoknya yang sudah menjadi legenda dalam industri rokoknya, salah satu yang terkenal adalah kretek Djie Sam Soe.

 

Sampoerna seolah ingin melepaskan diri dari citranya yang terkait dengan rokok. Putera Sampoerna, yang memimpin Sampoerna Strategic Group, saat ini telah mengerakkan bisnisnya di bidang keuangan, properti, telekomunikasi, kayu, dan perkebunan. Yayasan milik Sampoerna bahkan mengembangkan sekolah mahal di selatan Jakarta.

 

Pada 1996, seperti dicatat Richard Borsuk dan Nancy Chng dalam Liem Sioe Long dan Salim Group: Pilar Bisnis Soeharto (2016:356) Putera Sampoerna yang sudah punya 15% saham Astra International, pernah berencana menambah 25% lagi saham Astra, namun hal itu diurungkannya.

 

Sampoerna cukup maju bidang perkebunan. Saat ini Sampoerna dikenal sebagai pemain kelapa sawit juga. Hermawan Kertajaya dalam Kompas Seratus (2009:13) menyebut di tahun 2006 mengakuisisi PT Sungai Rangit yang mengelola kelapa sawit di Kalimantan Tengah lalu pada 2007 mengakuisisi PT Selapan Jaya yang mengelola kepala sawit di Sumatra Selatan.

 

PT Selapan Jaya, mulai hadir sebagai perusahaan sejak 7 Juni 1993 dan pada 2007 Selapan Jaya menjadi PT Sampoerna Agro. Sungai Rangit juga kemudian dijadikan bagian dari Sampoerna Agro Tbk (SGRO). Benih kepala sawit dimainkan Sampoerna Agro melalui PT Binasawit Makmur.

 

Benih itu ada yang dipakai perusahaan milik Sampoerna Agro dan ada pula yang dijual. Kemampuan mengadakan benih sendiri, serta penguasaan lahan yang luas, tentu memperbesar perkebunan kelapa sawit milik Sampoerna Agro. PT Sampoerna Agro Tbk telah menguasai lebih dari 100.000 lahan hektar kelapa sawit di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan.

 

Sawit ikut menambah kekayaan Putera Sampoerna dan kelompok bisnisnya yang punya usaha di di dalam dan luar negeri. Majalah Forbes menyebut pada 2020, Sampoerna berada di urutan ke-13 dalam jajaran Orang Terkaya Indonesia dengan kekayaan sebesar US$ 1,8 miliar.

 

Putera Sampoerna, yang menurut Richard Borsuk dan Nancy Chng, terlahir pada 1947 dan ibunya berdarah Belanda. Putera Sampoerna tidak dianggap sebagai Indonesia bahkan tidak juga Tionghoa, dia lebih kebarat-baratan. Dia cukup lama tinggal di luar negeri.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA

 


(pmt/pmt)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Raja Sawit RI: Sukanto Tanoto Awal Sukses dari Minyak Goreng

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular