
BRI Berdayakan Klaster Usaha Bunga Krisan di Tomohon

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terus memberdayakan berbagai macam klaster usaha di berbagai daerah. Salah satunya Klaster Usaha Bunga Krisan yang menjadi binaan BRI, yang berada di Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara.
Salah satu pemilik usaha yakni, Alexander Paat (51) mengembangkan usaha bunga krisan setelah mendapat kucuran dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI. Dia menuturkan bahwa daerahnya dari dahulu dikenal sebagai penghasil sayur mayur.
Namun seiring berjalannya waktu, masyarakat di daerah yang tanahnya subur tersebut melihat potensi pengembangan pertanian bunga lebih menjanjikan. Oleh karena itu pada Maret 2020, Alexander beralih menjadi petani bunga krisan.
"Karena nilai jual bunga krisan lebih tinggi. Tomohon dari dulu dikenal pusatnya sayur mayur. Masyarakat di sini berpindah menjadi florist belum lama," ujarnya dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (5/2/2022).
Dari perhitungan Alexander, dengan kepemilikan area tanam sekitar 10 meter kali 20 meter nilai ekonomi bunga krisan mencapai Rp24 juta dalam satu kali masa panen. Adapun periode penanaman hingga panen memakan waktu sekitar tiga bulan. Sementara jika menanam sayur mayur dengan luas lahan dan kurun waktu yang sama, hanya menghasilkan sekitar Rp6 juta, dengan catatan kondisi harga komoditas yang sedang naik.
"Makanya kami pindah ke florist. Untuk daerah Tomohon harga Bunga Krisan bagus. Nilai jual lumayan, istilahnya stabil. Kadang per tangkai harga naik atau turun tetap ada keuntungan," kata dia.
Untuk pemasaran dia mengaku masih fokus di sekitar wilayah Tomohon. Namun, asa Alexander semakin besar karena ke depan pemerintah daerah setempat akan mengembangkan potensi ekonomi bunga krisan.
Dia mengatakan pada Oktober 2022 pemerintah akan mendorong ekspor bunga krisan dari Tomohon ke beberapa pasar di luar negeri. Hal itu sudah menjadi program kerja pemerintah Kota Tomohon, selama ini pemerintah daerah sudah memberikan dukungan secara aktif.
"Ada bantuan biasanya berupa fasilitas seperti pupuk. Oleh karena itu ke depan pasti kami tekuni bunga krisan," ujarnya.
Alexander menceritakan, saat beralih menjadi petani bunga krisan awalnya kesulitan akan dana. Masalahnya untuk menanam bunga krisan lahan tanam harus ditutupi saung dan memakan biaya tidak murah.
Namun melalui dana KUR akhirnya harapan Alexander bisa terpenuhi. Selain memberikan kucuran dana, BRI mendorong Alexander memperkuat ekosistem usaha melalui pembentukan klaster usaha binaan. Dia pun menghimpun koleganya sesama petani membentuk Klaster Manimpayo.
"Maka kami bisa bikin saung. Itu awal mula kami pinjam ke BRI," kenangnya.
Alexander menjadi ketua klaster tersebut dan mendorong kelompoknya untuk mengajukan pinjaman dana usaha kepada BRI. Alexander dan kelompok taninya merasa bersyukur karena memperoleh kemudahan pengembangan usaha.
Kini klaster usaha binaan BRI yang terletak di desa Kakaskasen 1 ini menjadi wadah bagi petani bunga krisan yang mendapat dukungan langsung kepala desa setempat. Dengan demikian, ia semakin optimistis sektor pertanian bunga di desanya semakin memberdayakan ekonomi masyarakat setempat.
Dia berharap kelompok usahanya yang saat ini beranggotakan 15 orang dapat terus berkembang dengan bergabungnya petani-petani bunga lain di kelurahan tersebut bersama Klaster Manimpayo. Sehingga bisa lebih mengembangkan usaha dan meningkatkan kesejahteraan petani bunga.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menjelaskan bahwa BRI terus mengambil peran dalam pemberdayaan pelaku UMKM. Dalam proses tersebut, muncul jenis kesamaan usaha dalam satu wilayah yang akhirnya dikelompokkan menjadi klaster usaha.
"Para Mantri BRI kemudian memberikan pembinaan pada setiap kluster seperti literasi bisnis dan digital sesuai dengan kebutuhan para pelaku usaha dengan memperhatikan berbagai aspek mulai dari kualitas SDM, teknologi, potensi pasar, networking, inklusi hingga pelatihan," ujarnya.
"BRI akan terus berupaya mengambil bagian dalam mengembangkan pertumbuhan usaha dengan memberikan pembinaan, pelatihan, bantuan sarana dan prasarana, hingga financial advisory melalui para mantri serta memberdayakan klaster usaha agar dapat menjadi embrio korporatisasi UMKM ke depannya," pungkas dia.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Berkat KUR BRI, UMKM Kerajinan Bosara Ini Raih Sukses