Kemendikbud Gelar Kelas Gratis Bagi UMKM & Startup Semarang

Hidayat Arif Subakti, CNBC Indonesia
20 November 2020 22:27
Acara Daya Pikat Startup terhadap Dunia Digital di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Foto: Hidayat Arif Subakti

Semarang, CNBC Indonesia - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) kembali memberikan pelatihan bagi pelaku UMKM dan Startup. Kali ini kegiatan berlangsung di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (22/11/2020).

Pelatihan yang bertema "Daya Pikat Startup terhadap Dunia Vokasi" tersebut dihadiri oleh pembicara dari Mitras Dudi, Kepala Bidang Pembinaan SMK Provinsi Jawa Tengah, Hari Wuljanto, Vice President Regional Corporate Affair Gojek, Michael Reza Say, Senior Account Executive Gojek, Distian Jobi, serta dua orang pelaku usaha dari Kota Semarang, yakni Pemilik Rumah Makan Mbok Berek, Ari Subekti dan Harry Xiao yang merupakan pemilik The Butter Half Brownies & Cookies.

Pelatihan yang membahas peran UMKM dan Startup dalam penyerapan tenaga kerja vokasi tersebut digelar selama tiga hari mulai dari 20 hingga 22 November 2020.

Menurut Dirjen Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto, kegiatan pelatihan ini tidak hanya untuk menghubungkan vokasi dengan dunia industri, namun juga mengajak pemerintah daerah ikut aktif dalam menperhatikan sekolah vokasi di daerah agar mampu menjawab kebutuhan industri.

"Kita harus bergandeng tangan untuk mewujudkannya (memasangkan vokasi dengan industri). Oleh karena itu memberikan kurikulum dan pembelajaran yang fleksibel dan tidak fokus hanya kepada hard skill saja namun juga soft skill," ujar Wikan.



Selama ini, pembelajaran di pendidikan vokasi memang belum selaras dengan kebutuhan industri sehingga perlu mendapat perhatian khusus dari banyak kalangan untuk bisa berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional.

Direktur Mitras DUDI, Ahmad Saufi, menjelaskan pelatihan ini merupakan komitmen Kemendikbud RI untuk mengisi kesenjangan antara penyedia calon tenaga kerja terampil dengan dunia usaha dan industri.

"Ada 63 unit usaha mikro dan 700 ribu unit usaha kecil di Indonesia ini tentunya membutuhkan sumbangsih tenaga pikiran dan inovasi dari sekolah tinggi vokasi untuk itu kita menggagas acara ini agar kita bisa berkumpul dan mendiskusikan bagian mana UMKN yang perlu kita bangun," kata Saufi.

Banyaknya industri serta UMKM yang berkembang saat ini bisa menjadi peluang besar bagi dunia vokasi. Selain itu, munculnya berbagai jenis startup baru juga bisa dimanfaatkan untuk menyalurkan para alumni vokasi.

"Kita sebagai calon pengguna, ada 60 ribu lebih pengusaha menengah dan 5.500 lebih pengusaha besar yang ini adalah peluang apabila usaha menengah besar tersebut menyediakan tempat untuk magang bagi anak-anak kita," ujar Saufi.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kreatif! Seniman ini Bikin Wayang dari Sampah Plastik Lho

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular