Sandi Uno Komentari Dampak Covid-19 ke UMKM: Dahsyat Banget!
21 May 2020 17:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Founder PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Sandiaga Uno, menyebut sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sangat terdampak pandemi Covid-19. Hal itu terjadi di berbagai daerah di Indonesia.
"Dahysat banget, kalau kita lihat penurunan omsetnya bisa langsung nol dari 100%, jebol. Ada juga yang turun 30%- 50%. Total 80% dari UMKM kita terdampak sangat serius dari pandemi Covid-19 ini. Kita butuh gerak cepat," ujarnya saat live via Instagram dengan CNBC Indonesia, Rabu (20/5/2020).
Sandi bilang, sejauh ini pemerintah sudah memberikan sejumlah paket insentif bagi UMKM. Dia menegaskan, paket stimulus itu harus segera terdistribusikan secara tepat.
"Yang penting ter-deliver dulu, terus nanti di kuartal ketiga baru bisa kita lihat apakah bisa ditambah atau tidak," kata Sandi.
Lebih lanjut, dia menilai, kucuran dana Rp 150 triliun bagi UMKM, saat ini memang belum terasa dari segi likuiditas. Menurut Sandi, UMKM baru bisa bernapas untuk sementara waktu, dalam memanfaatkan adanya penundaan-penundaan maupun beberapa kelonggaran.
"Namun yang terasa langsung ke arus kas mereka belum ada," ujarnya.
Sandi juga menjelaskan bahwa dampak bagi UMKM bisa dilihat, meski tak semuanya sudah melakukan pembukaan dengan baik. Menurut dia, khusus kalangan usaha ultra mikro, kebanyakan langsung terimbas karena banyak sektor informal.
"Tapi kecil dan menengah ini mayoritas sudah memiliki pembukuan yang baik dan mereka ini yang paling penting untuk segera diberikan bantuan," katanya.
(Muhammad Choirul Anwar/miq)
"Dahysat banget, kalau kita lihat penurunan omsetnya bisa langsung nol dari 100%, jebol. Ada juga yang turun 30%- 50%. Total 80% dari UMKM kita terdampak sangat serius dari pandemi Covid-19 ini. Kita butuh gerak cepat," ujarnya saat live via Instagram dengan CNBC Indonesia, Rabu (20/5/2020).
Sandi bilang, sejauh ini pemerintah sudah memberikan sejumlah paket insentif bagi UMKM. Dia menegaskan, paket stimulus itu harus segera terdistribusikan secara tepat.
"Yang penting ter-deliver dulu, terus nanti di kuartal ketiga baru bisa kita lihat apakah bisa ditambah atau tidak," kata Sandi.
Lebih lanjut, dia menilai, kucuran dana Rp 150 triliun bagi UMKM, saat ini memang belum terasa dari segi likuiditas. Menurut Sandi, UMKM baru bisa bernapas untuk sementara waktu, dalam memanfaatkan adanya penundaan-penundaan maupun beberapa kelonggaran.
"Namun yang terasa langsung ke arus kas mereka belum ada," ujarnya.
Sandi juga menjelaskan bahwa dampak bagi UMKM bisa dilihat, meski tak semuanya sudah melakukan pembukaan dengan baik. Menurut dia, khusus kalangan usaha ultra mikro, kebanyakan langsung terimbas karena banyak sektor informal.
"Tapi kecil dan menengah ini mayoritas sudah memiliki pembukuan yang baik dan mereka ini yang paling penting untuk segera diberikan bantuan," katanya.
Artikel Selanjutnya
Sandi Uno Bicara Pemulihan Pariwisata Hingga Work From Bali
(Muhammad Choirul Anwar/miq)