Special Interview

Dirut BJB Buka-Bukaan Strategi Jaga Pertumbuhan yang Sehat

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
23 September 2019 12:28
Bank BJB menjabarkan strategi menjaga momentum pertumbuhan yang sehat.
Foto: Strategi Bank BJB Naik Kelas Menjadi Bank Buku IV(CNBC Indonesia TV)
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (Bank BJB) menghadapi sejumlah tantangan seiring ketidakpastian kondisi global dan dalam negeri. Hal tersebut kemudian direspon oleh Bank BJB dengan serangkaian strategi yang telah disiapkan.

Bagaimana strategi dari Bank BJB? Simak wawancara eksklusif dengan Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi yang menjabarkan strategi menjaga momentum pertumbuhan yang sehat. Demikian wawancaranya: 

Bagaimana tanggapan atas kebijakan penurunan BI 7 days reverse repo rate?

Setiap pemangkasan suku bunga akan membawa perbaikan dari profit and loss kita. Pada 2018 cost of fund 2018 naik signifikan, sehingga kami saat ini membenahi cost of fund. Dengan penurunan BI 7 days reverse repo rate yang sudah beberapa kali dilakukan BI, kami harapkan memberikan cermin yang baik bagi proyeksi laba rugi Bank BJB sampai akhir tahun.

Kondisi global tak menentu, Bagaimana menghadapi tantangan ini?

Kami masih wait and see sehingga penyaluran kredit akan selektif. Jabar dan Banten sebagai fokus kami untuk pembiayaan ke depan. Akibat turunan dari perang dagang, akan sangat mempengaruhi kondisi perekonomian di Jabar.

Dalam pembiayaan harus selektif. Kami akan melihat kondisi yang ada, kami tak mengurangi upaya ekspansi. Kita lakukan selektif dengan kualitas kredit yang terjaga.


Bagaimana dengan strategi lain?


Bank BJB ingin pertumbuhan segmentasi tak hanya lending, tapi fee based income juga digiatkan. Kami mengembangkan digital banking yang akan meraih pendapatan yang lebih baik ke depan. Keseimbangan antara fee based income, pendapatan operasional lending menjadi satu kombinasi membawa yang diharapkan membawa dampak positif.

Kinerja pertumbuhan aset 6,4% secara year on year menjadi 120 T, kontribusi terbesar berasal dari mana?

Dari sisi funding bergerak cukup baik. Sisi pertumbuhan dana signifikan dalam beberapa periode terutama semester I-2019. Dari sisi lending bergerak cukup baik, pertumbuhan kredit bersifat captive market dan consumer tumbuh menggembirakan.  Pertumbuhan kredit di kisaran 8-9%, ini menggembirakan, kondisi makro harus kita lihat. pertumbuhan secara selektif kita lakukan.

Modal adalah kepercayaan dari pemegang saham. Injeksi pemodal dibutuhkan karena pertumbuhan Bank BJB. Pada akhir 2018 kemarin kami melakukan PMTHMETD (Penanaman Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) kami sudah disupport pemegang saham dengan tambahan Rp 280 miliar modal baru. Kami masih menunggu Rp 412 miliar dari pemegang saham dalam 1-2 tahun bisa dilakukan

Bagaimana dengan laba bersih sehingga bisa menekan cost of fund?

Pertumbuhan laba kami semester I-2019 Rp 803 miliar didorong oleh pertama cost of fund dengan adanya penurunan 7 days reverse repo rate sangat mendorong penurunan biaya dana, membantu laba rugi. Lalu kedua dari sisi NIM kami cukup baik sampai semester I-2019, NIM rata-rata 5,7% sd 5,8% persen, sehingga di atas rata2 perbankan. Rata-rata perbankan masih 4,9%.

Hal ini akan memberikan tambahan energi dengan adanya penurunan 7 days reverse repo rate kemarin dari BI. Kami berharap sampai akhir tahun pertumbuhan kita positif dan tentunya kami berharap dengan tambahan program digitalisasi akan membantu CASA rasio lebih baik.

Bagaimana dengan proyeksi pendapatan secara full year 2019?

Dengan penurunan suku bunga stimulus lain, kami berharap perang dagang antara China dan AS akan cooling down pada semester II-2019 ini, tentunya RBB akan bisa dicapai sd akhir tahun, berharap pencapaian-pencapaian RBB terpenuhi.

Bagaimana dengan capex ?

Kami alokasikan Rp 800 miliar untuk mengembangkan IT kami. Hal itu bersifat multi year dari 2019 sampai 2022. Ada beberapa yang sudah penyerapan.
Lalu bagaimana tahun depan, apakah ada tambahan Capex?

Kami akan evaluasi terlebih dahulu. kami masih melakukan analisa internal, sementara ini perangkat IT masih mumpuni. kami menyiapkan capex, untuk perkembangan IT ke depan tak perlu harus terlalu efisien. kami ingin kembangkan digitalisasi BJB menjadi full digital. memerlukan capex cukup baik agar bisa mengejar ketertinggalan.

Berapa porsi transaksi digital?

Memang belum signifikan, karena belum maksimal. Perangkat sedang disiapkan. Pada Semester II-2019 baru akan melakukan launching secara full. Pertama tentunya kami akan menyiapkan beberapa perangkat digital yang akan booster digitalisasi di Bank BJB melalui BJB Digi, sedang dalam proses persetujuan. Aplikasi BJB Digi ini akan menjadi perangkat yang akan meningkatkan casa (current account & saving account) rasio dari digitalisasi.

Kalau ditanyakan, masih di bawah 30%. Ke depan berharap dengan implementasi digital, shifting ke manual digitalisasi akan pangsanya akan lebih tinggi.

Bagaimana target lainnya dari sisi digital?

Banyak proses yang sedang disiapkan, namun persiapan sudah dalam proses persetujuan implementasi. Kami mengharapkan langkah-langkah dari upaya digitalisasi akan mengangkat casa ratio akan lebih baik. 

Apakah akan menggandeng pihak lain untuk kerjasama?

Kami sudah melakukan kerja sama dengan fintech yang ada. Tokopedia, Gojek, dengan beberapa fintech sudah dikenal masyarakat sudah dilakukan. Beberapa sedang proses kerjasama.
Tentunya beberapa yang sudah dilakukan di mana Jabar, menjadi bagian seksi pengembangan kerja sama fintech dengan kami, menjadi wallet fintech, ini menjadi bagian sinergi dengan fintech.

Bagaimana dengan rencana anorganik?

Terlalu cepat disampaikan saat ini. Sejalan dengan pemegang saham, harapan dari pemegang saham amanah diberikan untuk membawa Bank BJB menjadi bank buku 4. Salah satu yang dilakukan melakukan pertumbuhan secara anorganik dalam 5 tahun ke depan. Melihat makro sekarang, artinya kondisi yang berjalan seperti apa adanya.

Bagaimana anorganik? kami sedang melakukan kajian internal. kami akan dorong sampai akhir 2019. Kalau bicara apa, yang akan kita lakukan, ada beberapa yang berkaitan dengan bisnis bank, financial sector, asuransi, ada aset manajemen. Hal ini dalam kajian. semoga kajian tak terlalu lama. sehingga bisa masuk ke anorganik.

Dana di RBB belum ada gambaran mengenai angka. Sedang dalam pemikiran. Semoga masuk 2020 kalau mentionnya di akhir tahun ini jelas fokusnya, akan coba siapkan anggaran secara pasti.

Bagaimana dengan rencana akuisisi?

Tentunya yang berkaitan dengan bisnis perbankan menjadi keharusan mandatori buat kami. Beberapa hal yang sudah dibicarakan antara lain, asuransi, aset manajemen, sekuritas, yang ada korelasi bisnis dengan kami. Support BJB sebagai holding. Kami ingin transaksi bisa jadi BJB group secara keseluruhan.

Bagaimana dengan private placement?

Dana Rp 412 miliar ini sisanya dari PMTHMETD. Akan kami realisasikan paling lambat triwulan IV-2019. Kami sudah dapat dari privat placement pemegang saham sekitar Rp 218 miliar. Tinggal menunggu Rp 412 miliar lagi memang jangka waktunya 2 tahun sampai dengan 2020, tapi kami berharap akhir 2019 kita bisa eksekusi sisanya yang Rp 412 miliar

Bagaimana aksi korporasi lain?

Obligasi sedang proses, menjadi salah satu yang menambah dana segar dalam rangka lending ke depan. Banyak hal sampai dengan upaya memikirkan right issue, menjadi bagian dari pemikiran. Kembali kebutuhan financial, dana, modal, menjadi bagian modal yang harus dikaji sebaik-baiknya.
Bagaimana rencana untuk menuju ke bank BUKU 4?

Permodalan BJB totalnya Rp 10 triliun. Untuk menjadi bank BUKU 4 setoran modal sebesar Rp 30 triliun. Sehingga ada gap. Berbagai hal sudah antisipasi. Business as usual, kami akan mencapai keinginan dari pemegang saham. BJB harus naik kelas menjadi salah satu bisnis dan secara permodalan, sangat berharap kami masuk BUKU 4.

Beberapa hal yang sedang siapkan, satu harus berupaya untuk realisasikan rencana kami bersama untuk tumbuh anorganik. Satu keharusan kalau mau mengarah ke sana.

Kedua, kita sedang evaluasi, memfokuskan diri bersama, sampai dengan akhir 2019 ini, untuk melakukan peningkatan modal. Dengan beberapa hal, pemegang saham akan dicoba tetap memasukkan tambahan modal. Menurut kami para pemegang saham melihat prospek performance, deviden pay out rasio signifikan, satu harapan kami.

Ada beberapa hal yang dipikirkan, langkah seperti right issue dan upaya pasar modal lainnya, yang dibicarakan dengan berbagai pihak termasuk BEI, sekuritas, dan upaya pengkajian. Sebelum akhir tahun fokus kami di 2020 untuk dengan tahapan timeline yang jelas, kami coba mewujudkan apa yang menjadi tujuan bank buku 4

Sebagai bank BUKU 3, bagaimana strategi soal likuiditas?

Sebagai bank BUKU 3 kami punya kelonggaran. Penetapan suku bunga lebih baik, lebih tingi dari bank BUKU 4 jadi satu nilai tambah bagi kami. Di mana persaingan likuiditas semakin ketat. Sampai saat ini placement deposan cukup baik, baik DPK, giro, deposito cukup signifikan

Selain itu juga, captive market sebagai bank banyak bergerak di segmen konsumen. Ditambah penerapan digitalisasi, tentunya makin menambah casa ratio menjadi lebih baik.

Bagaimana tanggapan terkait PSAK 71 yang meningkatkan cadangan kerugian?

Kami saat ini posisi CKPN coverage untuk memenuhi PSAK 71 sudah cukup baik, dibandingkan dengan peer group di perbankan. Coverage sudah 95,7% antara lain disumbang laba akhir tahun 2018 untuk alokasi menambah kekurangan CKPN yang ada di dalam memenuhi PSAK 71.

Setiap bulan berjalan kami mencadangkan tambahan CKPN untuk memenuhi PSAK 71. Berharap sampai dengan akhir 2019, sesuai regulasi yang ada, kami akan penuhi CKPN PSAK sampai minimal 100%.



Apakah regulasi yang ada mendukung perbankan?

Sudah cukup baik kondisinya. Sudah memenuhi apa yang menjadi ekspektasi. Prudential banking sebaik-baiknya. Sesuai arahan otoritas menjaga bank operasional kondusif. Dengan berbagai regulasi, otoritas menjaga situasi bisnis bank.

Apakah ada pengembangan bisnis ke depannya?

Terkait yang tadi disampaikan. Anorganik diharapkan karena menjadi satu lompatan untuk memenuhi keinginan pemegang saham. Reposisi bisnis. masuk ke segmen captive market segmen. Masuk ke korporasi dan komersial dan selektif.

Beberapa segmentasi bisnis akan memberikan prospek, infrastruktur dan perdagangan menjadi salah satu yang dicoba masuki. semoga memberikan pertumbuhan baik bagi lending, impact reposisi bisnis memberikan manfaat untuk daerah Jabar dan Nanten sebagai wilayah kerja kami.

Apakah dari internal ada yang diperbaiki?

Menjadi bank yang baik dimulai dari SDM yang baik. Jadi kami punya BJB university sebagai kawah candradimuka. Fokus dalam rangka reposisi, captive dipertahankan. Juga masuk area kami bisa membantu pemegang saham dalam mengembangkan daerah utama Jabar dan Banten sebagai pemegang saham utama. Hal ini memerlukan kombinasi antara SDM yang baik dan tentunya menjaga kualitas kredit yang baik.


(dob/dob) Next Article Jualan Laris Bermodal Konten Trending, Yuk Ikuti Webinar Ini!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular