
Bikin UMKM Naik Kelas, Ini Strategi dari Bank BJB
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
16 September 2019 19:03

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, (Bank bjb) akan fokus pada reposisi bisnis dan akan mengembangkan pada sektor produktif yang mendorong perekonomian di masing-masing daerah khususnya di Jawa Barat dan Banten.
Termasuk dalam pengembangan ini adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berperan penting dalam menopang dan menggerakan perekonomian terutama di daerah.
"Bank bjb akan mengembangkan bisnis pada sektor produktif yang mendorong perekonomian di masing-masing daerah khususnya di Jawa Barat dan Banten sambil tetap mempertahankan pangsa pasar dari captive market," kata Direktur Utama Bank bjb Yuddy Renaldi belum lama ini.
Salah satu yang menjadi andalan bjb Pesat alias program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu. Program yang diluncurkan pada 2015 ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas usaha bagi pelak usaha. Dengan harapan bukan saja memberikan permodalan melainkan juga pendampingan agar UMKM semakin maju dan berkembang.
Adapun tiga program utama Pesat, pertama, pesat sehat dan produktif (PSP), yang fokus pada pemberian layanan kesehatan berupa konsultasi kesehatan dan pelatihan hidup bersih dan sehat.
Kedua, pesat kapasitas usaha (PKU) yang memberikan kesempatan kepada pelaku UMKM untuk meningkatkan kapasitasnya dengan pelatihan dan perluasan usahanya. Ketiga, adalah pesat wira usaha baru (PWB) yang akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menjadi wirausahawan.
Bjb Pesat ini juga sejalan dengan program One Village One Company (OVOC) yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. OVOC adalah payung program yang bertujuan untuk memandirikan desa dengan optimalisasi potensi sumber daya, baik manusia dan alamnya, melalui pemanfaatannya oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
OVOC berusaha menggeser pola pikir pembinaan menjadi pendampingan desa dan penguatan sinergi multi-stakeholder desa, agar desa bergerak menjadi mandiri dan mendayagunakan potensi desa untuk kemandirian desanya. Visi OVOC dalam usaha pencapaiannya, terdiri dari program Patriot Desa, Pendampingan BUMDes, dan Sekolah CEO.
Seperti diketahui banyak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tersendat di tengah jalan karena kompetensi, pendanaan dan akses pasar. Padahal UMKM berperan penting dalam menopang dan menggerakan perekonomian terutama di daerah.
Pada kuartal II-2019 Bank BJB telah menyalurkan kredit untuk UMKM senilai Rp 5,78 triliun, naik 11% dibandingkan periode yang sama pada 2018 senilai Rp 5,20 triliun. Pada 2019, Bank Bjb menargetkan kredit UMKM tumbuh 30%. Target tersebut lumayan tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit UMKM pada 2018, berkisar 13-15%.
Kinerja Bank bjb
Dari segi kinerja Bank bjb berhasil menorehkan kinerja positif pada kuartal-II 2019 perusahaan mencatatkan pertumbuhan aset 6,4% (yoy) senilai Rp 120,7 triliun.Pertumbuhan ini dikontribusikan oleh penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 89,3 triliun atau tumbuh 7,4% (yoy).
Total penyaluran kredit juga meningkat 8,2% menjadi sebesar Rp 77,8 triliun. Kinerja bisnis tersebut membuat bank bjb membukukan laba bersih sebesar Rp 803 miliar.
(dob/dob) Next Article Bjb Bagikan Tiket Gratis Now Playing Festival 2023, Mau?
Termasuk dalam pengembangan ini adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berperan penting dalam menopang dan menggerakan perekonomian terutama di daerah.
"Bank bjb akan mengembangkan bisnis pada sektor produktif yang mendorong perekonomian di masing-masing daerah khususnya di Jawa Barat dan Banten sambil tetap mempertahankan pangsa pasar dari captive market," kata Direktur Utama Bank bjb Yuddy Renaldi belum lama ini.
Salah satu yang menjadi andalan bjb Pesat alias program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu. Program yang diluncurkan pada 2015 ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas usaha bagi pelak usaha. Dengan harapan bukan saja memberikan permodalan melainkan juga pendampingan agar UMKM semakin maju dan berkembang.
Adapun tiga program utama Pesat, pertama, pesat sehat dan produktif (PSP), yang fokus pada pemberian layanan kesehatan berupa konsultasi kesehatan dan pelatihan hidup bersih dan sehat.
Kedua, pesat kapasitas usaha (PKU) yang memberikan kesempatan kepada pelaku UMKM untuk meningkatkan kapasitasnya dengan pelatihan dan perluasan usahanya. Ketiga, adalah pesat wira usaha baru (PWB) yang akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menjadi wirausahawan.
Bjb Pesat ini juga sejalan dengan program One Village One Company (OVOC) yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. OVOC adalah payung program yang bertujuan untuk memandirikan desa dengan optimalisasi potensi sumber daya, baik manusia dan alamnya, melalui pemanfaatannya oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
OVOC berusaha menggeser pola pikir pembinaan menjadi pendampingan desa dan penguatan sinergi multi-stakeholder desa, agar desa bergerak menjadi mandiri dan mendayagunakan potensi desa untuk kemandirian desanya. Visi OVOC dalam usaha pencapaiannya, terdiri dari program Patriot Desa, Pendampingan BUMDes, dan Sekolah CEO.
Seperti diketahui banyak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tersendat di tengah jalan karena kompetensi, pendanaan dan akses pasar. Padahal UMKM berperan penting dalam menopang dan menggerakan perekonomian terutama di daerah.
Pada kuartal II-2019 Bank BJB telah menyalurkan kredit untuk UMKM senilai Rp 5,78 triliun, naik 11% dibandingkan periode yang sama pada 2018 senilai Rp 5,20 triliun. Pada 2019, Bank Bjb menargetkan kredit UMKM tumbuh 30%. Target tersebut lumayan tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit UMKM pada 2018, berkisar 13-15%.
Kinerja Bank bjb
Dari segi kinerja Bank bjb berhasil menorehkan kinerja positif pada kuartal-II 2019 perusahaan mencatatkan pertumbuhan aset 6,4% (yoy) senilai Rp 120,7 triliun.Pertumbuhan ini dikontribusikan oleh penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 89,3 triliun atau tumbuh 7,4% (yoy).
Total penyaluran kredit juga meningkat 8,2% menjadi sebesar Rp 77,8 triliun. Kinerja bisnis tersebut membuat bank bjb membukukan laba bersih sebesar Rp 803 miliar.
![]() |
(dob/dob) Next Article Bjb Bagikan Tiket Gratis Now Playing Festival 2023, Mau?
Most Popular