Bos KRAS Bicara Soal Industri Baja RI dan Kinerja Keuangan

Wangi Sinintya, CNBC Indonesia
24 November 2018 13:17
Strategi benahi kinerja keuangan
Foto: Silmy Karim (Ist Detik Finance)
Seperti apa KRAS memperbaiki kualitas sehingga mampu berkompetisi dengan baja yang berasal dari tiongkok atau China?
 
Sebenarnya kebutuhan nasional itu sekarang sekitar 18 juta ton, kita 50% tapi juga ada produk dari industry lain, kita tau ada pelaku industri lain yang juga memproduksi baja, nah kalau ditanya kualitas dibandingkan tiongkok jelas kualitas Indonesia jauh lebih baik, Cuma problem nya adalah tiongkok itu punya yang Namanya tax rebate ketika dia melakukan penjualan alloy steel.

Terus kemudian kalo kita bicara alloy steel di Indonesia itu bea masuknya 0%, nah ini yang menyebabkan banyak pengalihan HS number atau nomor untuk importasi itu ada nomornya untuk menentukan seberapa besar presentase daripada bea masuk. 

Nah ini penyimpangan dan pengelabuan HS number ini yang merugikan, secara tidak langsung terdukung dengan adanya Permendag 22. Kalau bicara mengenai kualitas kita tidak ada issue mengenai kualitas bahkan leading, yang jadi problem adalah persaingan yang tidak sehat yang dilakukan oleh pelaku pelaku yang tidak secara fair memanfaatkan lubang aturan main.

Saya lagi melakukan penataan, tentu disini melakukannya adalah dengan memberikan masukan masukan pada pemerintah, beberapa sudah merespons. Yang menjadi konsen kami itu adalah bukan hanya dalam konteks Krakatau steel tapi kontak industri baja nasional, Krakatau steel sendiri kan juga banyak melibatkan industry hilir bukan hanya sebgai produsen, tapi tetap menyalurkan kepada industri otomotif, elektronik, konstruksi, nah ini yang kita sedang jaga, jangan sampai industry hilir ini mati padahal ini adalah pasarnya Krakatau steel
 
Seperti apa kinerja tahun 2019 untuk Krakatau steel dan aksi korporasi tahun depan?
 
Tentunya disini kita ada yang pertumbuhan natural dan non natural seperti misalnya mengakuisisi, kita sedang mengkaji beberapa kemungkinan pabrik yang saat ini tidak beroperasi secara optimal, terus kemudian yang pertumbuhan organiknya itu adalah dengan kita beroperasinya blast furnace di akhir Desember 2018 sampai saat ini tidak perubahan tidak ada delay, yang sebelumnya sempet delay sekitar 4 atau 5 tahun ini. 

Sudah saya tekankan ketika kami ditunjuk untuk jadi pimpinan disini, tahun ini tidak bisa delay dan ini akan beroperasi sehingga menambha output daripada steel, bahan baku steel kita, kemudian hot strip mill yang akan beroperasi sekitar bulan April-mei menambah satu setengah juta ton, kemudian kita meningkatkan lagi dengan akuisisi kurang lebih kita targetkan akan menambah kapasitas 1 juta ton, nah ini seiring dengan arahal dari bapak presiden untuk bisa mendukung cluster 10 juta ton industri baja di cilegon.

(roy)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular