Special Interview

Proyek Infrastruktur RI & Bisnis GE adalah Pasangan Sempurna

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
04 April 2018 17:44
CEO dan President GE Global Growth Alex Dimitrief mengatakan proyek infrastruktur RI dan produk GE adalah pasangan yang sempurna.
Foto: GE
Jakarta, CNBC Indonesia - Konglomerasi global asal Amerika Serikat (AS) General Electric (GE) percaya diri perusahaannya bisa menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi global seiring dengan inovasi yang dilakukan di bidang energi terbarukan.

Perusahaan ini sudah bergerak sebagai penyuplai teknologi pembangkit listrik di Indonesia selama lebih dari 70 tahun. Mereka pun sudah menyiapkan rencana untuk menggandeng Indonesia dalam mengembangkan energi terbarukan.

Dalam kunjungannya pertamanya ke Indonesia, CEO dan President GE Global Growth Alex Dimitrief menyempatkan waktu untuk berbincang dengan beberapa jurnalis, termasuk CNBC Indonesia, di Jakarta hari Selasa (3/4/2018). Ia membagikan pandangannya tentang posisi GE di pertumbuhan ekonomi global, perkembangan bisnisnya di Indonesia, serta posisi perusahaan dalam menyikapi ancaman perang dagang antara AS dan China.

Handry Satriago, CEO GE Indonesia, juga turut hadir dalam wawancara singkat tersebut.

Berikut adalah petikan wawancaranya.

Bagaimana pandangan Anda tentang pengaruh perekonomian global terhadap bisnis GE tahun ini?

Luar biasa jika Anda melihat dunia saat ini, perekonomian dunia terus tumbuh. Menurut saya, luar biasa betapa dunia terus bekerja sangat baik meskipun ada banyak orang yang mencoba untuk mengacaukannya. Kami melihat GE memiliki peluang sangat besar.

Kami melihat prospek pertumbuhan di Indonesia, di seluruh ASEAN dan Asia secara umum, Amerika Selatan, Timur Tengah, Afrika Sub Sahara dan kami sangat bersemangat tentang masa depan. Kami melihat permintaan yang fantastis saat ini dari berbagai perusahaan di seluruh dunia terhadap teknologi yang GE siapkan.

Jadi, untuk layanan kesehatan kami di Indonesia, kami akan menambah ribuan rumah sakit. Saya melihat kebutuhan untuk terus memasok energi bagi dunia, untuk bauran energi yang semakin bergeser di negara-negara yang menggunakan batu bara dan gas ke energi terbarukan.

Saya juga melihat bagaimana dunia semakin menjadi tempat yang sempit dengan maskapai seperti Lion Air dan maskapai lain, yang secara reguler menerbangkan masyarakat menjangkau jarak yang lebih jauh. Sulit untuk tidak bersemangat tentang [perkembangan] dunia dan GE sebagai bagian darinya.

Jika berbicara tentang riset dan pengembangan, juga pengembangan sumber daya manusia yang menjadi masalah utama di dunia, bagaimana pandangan Anda tentang hal ini?

Jujur saja, saya rasa permasalahan di Indonesia sangat berbeda dengan apa yang kami lihat di negara lain dan di seluruh dunia. Perlu sekali menjalin kerja sama dengan bisnis dan sekolah, konvensional maupun pelatihan, untuk bantu mempersenjatai masyarakat demi perekonomian di masa depan. Ini tentang masa depan lapangan pekerjaan. Kami di GE sangat bersemangat soal kemajuan-kemajuan yang kami buat dan lakukan ke perindustrian.

Kami yakin bahwa data analitik dan kecanggihan sains akan jadi semakin penting. Maka dari itu, penting sekali bagi negara-negara untuk mengembangkan sistem pelatihan yang berkolaborasi dengan bisnis dan sekolah agar memberi anak-anak pembelajaran yang mereka perlukan di sains, teknik, teknologi dan analitik data demi perekonomian di masa depan.

Saat Anda melihat apa yang ada di depan, semua orang berbicara tentang betapa hebatnya internet. Anda melihat ke semua perkembangan yang telah dibuat di sektor internet bagi konsumen. Namun, internet industri yang menghubungkan mesin-mesin di seluruh dunia dalam menganalisis data yang diproduksi mesin-mesin itu akan membuat internet konsumen nampak sangat kecil dan remeh jika dibandingkan [dengan internet konsumen].

McKinsey mengestimasi bahwa industri internet akan memberi US$10 triliun (Rp 137.552 triliun) ke perekonomian dunia dalam kurun waktu 10 tahun mendatang. Itu adalah masa depan. Maka anak-anak kita di manapun, di Indonesia maupun di seluruh dunia, benar-benar harus menjadi pakar analitik data dan disiapkan untuk berpartisipasi dalam perekonomian industri digital.

Berarti pandangan Anda sejalan dengan Roadmap Industri 4.0 dari pemerintah...

Lagipula, ini adalah fenomena internasional. Saya rasa pemerintah di seluruh dunia paham, untuk berpartisipasi ke industri internet of things dan mendapatkan keuntungan dari aktivitas yang meningkat, serta apa yang diajarkan oleh data dari mesin, Anda harus melatih generasi pekerja yang baru agar siap dengan masa depan pekerjaan. Itu betul-betul masa depan.

Apa rencana bisnis GE di Indonesia dan seluruh dunia di tahun 2018?

Saya melihat kehadiran GE di Indonesia dan upaya pengembangan yang sudah kami lakukan lewat kerja sama di berbagai tempat di Indonesia. Statistik menyebutkan teknologi dari mesin pesawat GE lepas landas setiap 68 detik di Indonesia. Itu luar biasa. Apalagi ada kewajiban kami harus memastikan penumpang terbang dengan aman dan terlindung. Itu benar-benar memberi perubahan yang besar.

Kami menyediakan sekitar 25% mesin kami untuk menghasilkan sekitar 25% listrik di Indonesia. Kami memiliki lebih dari 20 ribu mesin perawatan kesehatan yang terpasang di rumah sakit di penjuru Indonesia. Kami memiliki lebih dari 350 lokomotif yang bantu mengangkut masyarakat Indonesia. Kami telah menyediakan peralatan untuk lebih dari 3.000 lokasi instalasi minyak dan gas di seluruh Indonesia. Kami telah terpilih untuk menyediakan turbin angin di Indonesia.

Saya melihat semua perkembangan ini dan saya pikir kami ingin terus mengembangkan area-area penting ini. Indonesia memiliki kebutuhan infrastruktur yang penting, dan jika Anda melihat pada apa yang Indonesia butuhkan untuk masyarakatnya dan apa yang GE tawarkan, keduanya adalah pasangan sempurna. Maka dari itu kami sudah berbisnis di sini sekitar 75 tahun, dan kami sangat bersemangat untuk 75 tahun lagi.

Bagaimana pandangan Anda tentang dukungan pemerintah Indonesia untuk bisnis GE di Indonesia?

Menurut saya pemerintah sudah melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam membuat Indonesia menjadi lingkungan ramah investasi. Kami bisa melihat kemajuan itu lewat peringkat yang World Bank dan lembaga lainnya keluarkan tentang kemudahan berbisnis (Ease of Doing Business/EoDB), Indonesia terus menjadi lebih baik di peringkat tersebut. Hal itu sangat menarik untuk perusahaan seperti GE dan perusahaan multinasionalnya dalam mencari peluang berinvestasi.

Jadi, lagi-lagi kami pikir pemerintah memiliki perkembangan dahsyat dalam membantu Indonesia menjadi salah satu dari lima ekonomi teratas di dunia. Menurut kami, terus mewujudkan lingkungan yang ramah investasi adalah hal yang bijaksana dan akan terus menarik investasi dari seluruh dunia, termasuk dari GE.

Apa pandangan Anda tentang insentif pajak tax holiday yang baru saja dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan? Apakah itu menarik minat GE untuk menambah investasi?

Langkah-langkah seperti itu, yang memotivasi perusahaan untuk merevaluasi investasi, selalu menjadi pendorong investasi yang diperlukan untuk membantu negara terus maju. Jadi, meskipun saya tidak familiar dengan program itu, saya bisa bilang bahwa kami melihat peluang di Indonesia. Kami melihat peluang itu untuk menjual peralatan pelayanan kesehatan, energi dan energi terbarukan ke Indonesia. Pada bisnis-bisnis yang kami miliki, salah satu hal yang kami nilai adalah apakah masuk akal untuk berinvestasi pada fasilitas di Indonesia untuk membantu peralatan manufaktur dan memasok peralatan itu.

Jadi, langkah-langkah yang diambil pemerintah untuk membuat investasi-investasi tersebut menjadi lebih atraktif selalu menarik untuk perusahaan seperti GE. Namun, perlu dipahami bahwa [investasi] yang kami lakukan adalah komitmen jangka panjang. Kami tidak membuat keputusan berdasarkan keuntungan dan peluang dalam kurun waktu satu atau dua tahun, tetapi investasi untuk 10, 15 atau 20 tahun.

Keseluruhan lingkungan yang baik dalam jangka panjang benar-benar membuat perubahan dan di situlah GE tertarik berinvestasi. Menurut saya kami melihat tenaga kerja, bakat-bakat dari orang-orang yang akan bekerja untuk GE di suatu negara. Saya bisa bilang tim kami di Indonesia adalah yang terbaik. Kami sangat bangga pada mereka, dan itu adalah alasan lain mengapa kami menganggap masa depan GE di Indonesia sangat cerah.

Bagaimana dengan perkembangan energi terbarukan GE di Indonesia?

Kami telah membuat dan terpilih untuk dua proyek dan kami sangat bersemangat tentang itu, ditambah lagi ini terus menjadi prioritas untuk GE. Kami yakin pemerintah di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, percaya bahwa memiliki energi terbarukan adalah bagian dari diversifikasi energi dan prioritas utama. Kami bertekad untuk terus berinvestasi di seluruh dunia untuk memanfaatkan angin dan sinar matahari, khususnya storage, yang terus menjadi tantangan utama untuk angin dan sinar matahari.

Baru saja kami mengumumkan konsep baru bernama GE Reservoir yang kami yakini bisa memperpanjang daya tahan baterai 15% sampai 20%, dan kami sangat bersemangat untuk investasi ini. Kami yakin jika terus mempercanggih area ini, kami akan menjadi semakin kompetitif dalam [pengelolaan energi] angin dan sinar surya.

Kami berharap bisa bantu berkontribusi dalam tujuan ambisius Indonesia di area ini. Saya tahu mereka [Indonesia] berharap untuk meningkatkan bauran energi terbarukan menjadi 23% di tahun 2025. Itu adalah tujuan yang sangat ambisius dan GE ingin bisa membantu.

Belakangan kami akan menawarkan turbin angin kualitas tinggi berkapasitas 12 megawatt (MW) lepas pantai pertama yang akan sangat menambah kapasitas dibanding turbin angin lain yang sudah dibuat orang lain. Kami yakin ini akan menurunkan ongkos energi terbarukan sehingga bisa menjadi lebih kompetitif dibanding sumber daya energi tradisional.

Handry Satriago menambahkan.

Kalau boleh saya menambahkan, ada tiga hal yang ingin kami pastikan tentang energi terbarukan. Pertama, kami aktif di Indonesia. Jika kita berbicara tentang panas bumi, itu adalah bagian dari energi terbarukan.

Karaha, misalnya, menggunakan teknologi kami untuk panas bumi.
Kedua adalah produk yang disebut Reservoir. Itu sebenarnya sebuah baterai, 1 megawatt untuk 4 jam. Itu adalah peluang sangat besar, khususnya jika kita berbicara tentang daerah terpencil di Indonesia. Ini adalah hal-hal yang sedang kami usahakan untuk dijelaskan ke pemerintah, mengatakan bahwa kami memiliki produk baru bernama GE Reservoir yang mana adalah baterai.

Ketiga adalah turbin angin lepas pantai. Jadi, untuk energi terbarukan di Indonesia yang kami tinjau sejauh ini masih di daratan, beberapa proyek turbin angin masih di daratan. Kapasitasnya mungkin sekitar 2 megawatt per buah. GE mengumumkan bahwa kami memiliki [teknologi] lepas pantai, bisa ditaruh di tengah laut. Kapasitas satu turbinnya adalah 12 megawatt. Jadi ini yang penting, teknologi baru yang kami tawarkan ke Indonesia.

Apakah pemerintah sudah menunjukkan ketertarikannya?

Tentu saja kami sudah menjelaskannya. Tapi sekali lagi, kajian perlu dilakukan, apakah kita punya angin dan hal-hal teknis yang sesuai dengan produk.

Ada pemberitaan bahwa GE berencana untuk melepaskan bisnis mesin uap industri. Apakah tanggapan Anda terkait hal ini?

Jadi, terkait semua tantangan yang dihadapi GE, perusahaan meninjau kembali portfolio kami. Kami mencari peluang potensial untuk meningkatkan nilai bisnis kami dengan berbagai cara. Namun, kami belum memiliki rencana khusus saat ini untuk layanan industri tenaga uap. Itu adalah bisnis yang luar biasa. Kami yakin bisnis itu punya masa depan cerah dan bekerja dengan baik di Indonesia. Kami juga memiliki proyek-proyek menarik di Timur Tengah untuk bisnis itu.

Dalam beberapa hal, pada beberapa bagian valuasi portofolio masa depan kami mungkin melihat alternatif yang memungkinkan untuk bisnis. Namun untuk saat ini, kami akan memegang semua komitmen kami ke pelanggan, dan kami terus berinvestasi ke bisnis ini. Kami terus berinvestasi di operasi baru yang efisien untuk pabrik api batu bara dan terus menjadi bagian dari rencana bisnis kami di masa depan. Jikalau ada perubahan yang kami lakukan suatu saat nanti, kami akan menghormati komitmen kami ke pelanggan untuk memastikan mereka diperlakukan dengan tepat.

Apa strategi Anda untuk memperkuat pengembangan konten lokal di Indonesia?

Menurut saya ini adalah sesuatu yang harus dibahas per kasus (case by case) dan kami telah mengevaluasi peluang yang kami miliki untuk meningkatkan kehadiran di Indonesia.

Ketika kami mengevaluasi potensi penjualan peralatan kesehatan, peralatan penghasil listrik, peralatan energi terbarukan, lokomotif dan semua proyek lain yang dilakukan, kami selalu mencari tahu apakah masuk akal untuk melokalisasi di negara tempat kami berjualan.

Jadi untuk Indonesia, kami akan mencarinya dalam hal kesehatan dan peluang masa depan lain. Kami harus memperhatikan apakah melokalisasi di Indonesia masuk akal, apakah kami akan mendapat keuntungan dalam membantu mendidik pekerja yang bekerja untuk kami atau bantu melatih demi masa depan Indonesia. Menurut saya itu adalah sesuatu yang harus dilakukan per kasus.

Kami telah melokalisasi di seluruh dunia sembari melokalisasi rantai pasokan, karena kami yakin bisa mendapatkan bakat terbaik untuk perusahaan lewat cara itu. Karena kami juga harus menjadi efisien di beberapa hal, dan terkadang lebih masuk akal untuk melokalisasi tantai pasokan dan fasilitas ke negara tempat kami berjualan. Itu adalah cara paling efektif untuk kami dan juga menguntungkan negara.

Bagaimana pandangan Anda tentang ancaman perang dagang antara AS dan China dan dampaknya terhadap bisnis Anda?

Sangat jelas AS dan China adalah pemimpin perekonomian dunia. AS sudah lama menjadi penerap perdagangan bebas dan adil di seluruh dunia. China juga jelas sangat penting untuk perekonomian dunia. Apapun yang China lakukan juga penting untuk semua negara.

Jadi kami sebagai perusahaan multinasional yang melakukan ekspor dan bergantung pada perdagangan bebas sangat khawatir tentang tekanan yang meningkat antara AS dan China. Harapan kami adalah negosiasi akan dilakukan, yang memungkinkan AS dan China menyelesaikan perbedaannya dengan cara yang konstruktif, dan pada akhirnya akan mempertahankan pasar terbuka dan perdagangan bebas. Kami yakin perdagangan bebas akan membantu negara-negara, seperti Indonesia dan negara lainnya di ASEAN.

Itu terus menjadi posisi kami, dan kami berharap pemerintah akan menyelesaikan perbedaan melalui negosiasi.

Tipe-tipe tarif yang sudah diumumkan kedua belah pihak memberi tantangan untuk perusahaan-perusahaan yang beroperasi di industri terkait. Kami yakin cara terbaik bagi pemerintah untuk mengatasi kekhawatiran yang dimiliki pada satu sama lain adalah melalui negosiasi.

Kami harap itu akan segera terjadi dan negosiasi yang dilakukan produktif.

GE terus percaya pada perdagangan bebas. Kami diuntungkan dari perdagangan bebas, kami menyambut kompetisi bebas dan adil di seluruh dunia. Kami yakin yang terpenting adalah sebaik apa produk dan layanannya, bukan dari mana asalnya. Itulah alasan mengapa kami yakin sistem perdagangan internasional yang terbuka dan adil untuk semua negara dan semua perusahaan adalah peraturan terbaik.
(prm) Next Article Bos Hutama Karya: Kami akan Bangun Sumatera

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular