
SoftBank Ambil Alih Uber, Pendirinya Untung Rp 18,9 Triliun
Roy Franedya, CNBC Indonesia
19 January 2018 10:21

Jakarta, CNBC Indonesia — Travis Kalanick kini berstatus sebagai salah satu miliarder dunia. Rampungnya perjanjian investasi antara perusahaan transportasi online Uber dengan SoftBank membuat Kalanick mengantongi dana US$1,4 miliar atau setara Rp 18,9 triliun (asumsi US$1 = Rp 13.500).
Pada Kamis (18/1/2018) perjanjian investasi SoftBank dan Uber akhirnya rampung. Setelah melewati negosiasi yang panjang, Softbank menjadi pemegang saham mayoritas di Uber. Kalanick adalah salah satu pendiri Uber dan mantan CEO Uber. Tuntasnya negosiasi ini membuat Kalanick dan pendiri Uber lainnya mendapatkan dana segar.
“Kami bangga memiliki SoftBank, Dragoneer (perusahaan investasi) dan seluruh konsorsium di keluarga Uber. Ini hasil yang bagus bagi pemegang saham, karyawan dan layanan kami,” ujar juru bicara dalam sebuah pernyataan.
(roy/roy) Next Article Travis Kalanick Meninggalkan Uber Dengan Segunung Uang
Pada Kamis (18/1/2018) perjanjian investasi SoftBank dan Uber akhirnya rampung. Setelah melewati negosiasi yang panjang, Softbank menjadi pemegang saham mayoritas di Uber. Kalanick adalah salah satu pendiri Uber dan mantan CEO Uber. Tuntasnya negosiasi ini membuat Kalanick dan pendiri Uber lainnya mendapatkan dana segar.
“Kami bangga memiliki SoftBank, Dragoneer (perusahaan investasi) dan seluruh konsorsium di keluarga Uber. Ini hasil yang bagus bagi pemegang saham, karyawan dan layanan kami,” ujar juru bicara dalam sebuah pernyataan.
Sumber CNBC mengatakan dari kesepakatan ini Kalanick akan mendapatkan dana US$1,4 miliar. Dengan tambahan dana ini kini kekayaan Kalanick mencapai US$4,74 miliar atau Rp 63,99 triliun.
Masuknya SoftBank akan membuat valuasi Uber bertambah US$48 miliar (Rp 648 triliun). Sebelum bergabung, Uber telah memiliki valuasi mendekati US$70 miliar (Rp 945 triliun). Investasi ini akan memberikan likuiditas pada pemegang saham lama perusahaan, mengurangi ketegangan yang ada dan Uber berencana melakukan penawaran perdana (IPO) pada 2019.
SoftBank telah menjadi salah satu investor yang agresif di Silicon Valley. Mereka masuk ke dewan direksi Uber tahun lalu setelah melengserkan Kalanick karena adanya indikasi pelanggaran dan kondisi manajemen yang kurang kondusif.
Softbank termasuk agresif menjadi investor pada perusahaan transportasi online. Selain di Uber, SoftBank tercatat sebagai investor di Didi Chuaxing, perusahaan transportasi online di China, Grab perusahaan transportasi online asal Singapura dan Ola perusahaan transportasi online asal India.
Masuknya SoftBank akan membuat valuasi Uber bertambah US$48 miliar (Rp 648 triliun). Sebelum bergabung, Uber telah memiliki valuasi mendekati US$70 miliar (Rp 945 triliun). Investasi ini akan memberikan likuiditas pada pemegang saham lama perusahaan, mengurangi ketegangan yang ada dan Uber berencana melakukan penawaran perdana (IPO) pada 2019.
SoftBank telah menjadi salah satu investor yang agresif di Silicon Valley. Mereka masuk ke dewan direksi Uber tahun lalu setelah melengserkan Kalanick karena adanya indikasi pelanggaran dan kondisi manajemen yang kurang kondusif.
Softbank termasuk agresif menjadi investor pada perusahaan transportasi online. Selain di Uber, SoftBank tercatat sebagai investor di Didi Chuaxing, perusahaan transportasi online di China, Grab perusahaan transportasi online asal Singapura dan Ola perusahaan transportasi online asal India.
(roy/roy) Next Article Travis Kalanick Meninggalkan Uber Dengan Segunung Uang
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular