Data 1.046 Mahasiswa Bocor, Link Google Form Bebas Diakses Publik

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Sabtu, 20/12/2025 19:45 WIB
Foto: Ilustrasi pencurian data pribadi. (Dok. Pixabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Data pribadi 1.046 mahasiswa Seoul National University (SNU) dilaporkan bocor ke publik. Namun kejadian itu baru diketahui dua tahun kemudian.

Ribuan data itu berasal dari responden Google Form untuk Living and Learning, sebuah proyek untuk merekrut peserta program percontohan asrama mahasiswa. Pihak kampus baru menyadari data mahasiwanya terekspos secara publik sejak Februari 2024 lalu.

Kejadian itu terungkap saat peninjauan dokumen. Akhirnya diketahui link dokumen bisa diakses siapa saja.


Pihak proyek langsung memberitahu kejadian tersebut pada administrasi universitas. Menurut SNU, pihak kampus juga langsung memberitahu kepada otoritas terkait, sesuai dengan aturan soal pelindungan informasi pribadi di Korea Selatan.

Aturan itu mewajibkan pengelola data melaporkan kejadian pelanggaran data pada 1.000 individu atau lebih 72 jam setelah ditemukan.

"Kami diberitahu soal situasi tersebut pada 17:51 tanggal 17 Desember dan memblokir akses ke sistem serta menghapus data pada pukul 18:20," kata pihak kampus, dikutip dari Korea JoongAng Daily, Sabtu (20/12/2025).

"Sesuai prosedur pelaporan pelanggaran data, kami akan memberitahu Kementerian Pendidikan dan Komisi Perlindungan Informasi pribadi atau Badan Keamanan Internet Korea. Universitas akan membentuk gugus tugas daruat menanggai situasi tersebut".

Informasi tersebut mencakup nama lengkap, tanggal lahir dan status sosial ekonomi. Begitu juga dengan data alamat email, jenis kelamin, nomor identitas mahasiswa, nomor telepon, afiliasi perguruan tinggi dan departemen, hingga kewarganegaraan.

Data-data lain yang juga ikut terekspos termasuk status disabilitas, kelayakan mengikuti program dukungan mata pencaharian, waktu tidur, kebiasaan mendengkur, hobi, dan alasan mendaftar ke program.

SNU memastikan tidak ada pengumpulan data keuangan, nomor registrasi penduduk, dan password. Oleh karena itu, ketiga data tidak ikut bocor.

Kejadian kebocoran data itu juga telah didengar para mahasiswa. Mereka mengungkapkan kekhawatiran dan terkejut datanya bocor.

"Saya khawatir nomor telepon saya digunakan untuk penipuan phishing atau kejahatan lain," kata seorang mahasiswa.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Tiktok di Amerika Serikat Resmi Diakuisisi!