MARKET DATA

HP Susah Ngebut, Smartphone Baru Terancam Lebih Lemot

Novina Putri Bestari,  CNBC Indonesia
17 December 2025 07:15
Motorola g06 Power. (CNBC Indonesia/Novina)
Foto: Motorola g06 Power. (CNBC Indonesia/Novina)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lupakan soal RAM ponsel besar hingga 16 GB. Seperti ke masa lalu, kemungkinan smartphone hanya mengantongi memori berukuran kecil di masa depan.

Sebuah laporan menyebutkan memori yang mengecil itu karena adanya inflasi RAM yang disebabkan oleh penggunaan AI. Teknologi itu makin digunakan oleh banyak perusahaan besar dari waktu ke waktu.

Hal tersebut membuat permintaan server serta data center makin tinggi. Namun permintaan tersebut tak bisa dibarengi dengan peningkatan pasokan.

Setidaknya penyedia fasilitas butuh waktu yang tak sebentar serta investasi cukup besar, pada akhirnya membuat harga di pasaran melonjak.

Untuk memenuhi mereka yang bisa membayar lebih, produsen RAM mengalihkan lini produksi dari DRAM atau dikenal sebagai RAM untuk ponsel ke HBM (High Bandwidth Memory). Pasokan DRAM yang terbatas juga membuat harganya meroket tanpa ada tanda penurunan.

Begitu juga terjadi pada memori flash untuk penyimpanan internal ponsel atau NAND. Kondisi ini membuat produsen ponsel hanya punya dua pilihan, antara menaikkan harga atau menurunkan spesifikasi perangkat.

Laporan dari pembocor informasi Lanzuk di Naver mengungkapkan membuat industri smartphone bakal menaikkan harga dan menurunkan spesifikasi pada 2026, dikutip dari Android Authority, Selasa (16/2/2025).

RAM besar diperkirakan akan menurun. Dari RAM 16GB akan menghilang, sementara 12GB merosot hingga lebih dari 40%.

Kemungkinan RAM yang lebih kecil, 4GB dan 6GB yang akan tersedia di pasaran. Disebutkan RAM 8GB juga bakal tersedia, namun dengan ketersediaan yang tak begitu banyak dengan penurunan mencapai 50%.

(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dulu Raja HP, Ini Sinyal Nokia Akhirnya Bangkit dari Kubur


Most Popular
Features