Bos Telkomsel Ungkap Alasan Mulai Ngebut Garap Bisnis AI
Bandung, CNBC Indonesia - Telkomsel mulai menawarkan berbagai layanan berbasis kecerdasan buatan (AI) kepada penggunanya. Keputusan untuk meningkatkan fokus di bisnis AI diambil setelah sukses mengadopsi teknologi tersebut secara internal dengan efisien, tanpa jorjoran menghabiskan modal untuk belanja infrastruktur.
Direktur Utama Telkomsel Nugroho menjelaskan bahwa Telkomsel tidak ingin terburu-buru mengucurkan investasi besar untuk pengembangan teknologi yang baru berkembang seperti AI.
"Ini adalah permainan balancing antara investasi dan monetisasi. Perhitungannya harus matang. Early investment too big bisa jadi korban bubble," katanya usai acara peresmian Telkomsel AI Innovation Hub di Kampus ITB," katanya, Selasa (16/12/2025).
Sejak kemunculan AI pada akhir 2022, jelasnya, perkembangan industri sangat dinamis dalam hal biaya dan ketersediaan infrastruktur.
Dalam 2 tahun terakhir, misalnya, teknologi chip GPU yang dibutuhkan untuk pelatihan dan pemrosesan data AI berkembang pesat. Permintaan yang sangat tinggi padahal membuat waktu tunggu pemesanan GPU sangat panjang. Bahkan, kecepatan GPU Nvidia bisa naik 10 kali lipat hanya dalam 1 tahun.
Perhitungan bisnis menggunakan teknologi AI juga berantakan setelah perusahaan asal China, DeepSeek, meluncurkan model dengan kemampuan setara tapi dengan investasi jauh lebih murah.
Oleh karena itu, dia memilih mengadopsi AI secara internal sambil memperhitungkan return of investment sebelum mencari potensi pendapatan lewat penawaran ke pengguna. Telkomsel, misalnya, adalah operator seluler pertama yang membangun jaringan otonom (autonomous network) berbasis AI yang keandalannya sudah diakui di level dunia.
"Kalau kita gegabah hanya karena FOMO [fear of missing out] kemudian investasi chip Nvidia besar-besaran, harus menunggu 2 tahun. Itu order yang versi lama. Betapa tidak relevannya," katanya.
Berdasarkan pengalaman tersebut, Telkomsel kini menawarkan beberapa produk berbasis AI, misalnya, sistem pendeteksi scam yang diberi nama Siscamling dan program pendidikan AI berbasis game yang diberi nama Sacred Octagon.
Selain itu, Telkomsel mulai membangun pusat penelitian dan pengembangan bersama universitas untuk pengembangan produk baru berbasis AI. Pusat pengembangan pertama dibangun oleh Telkomsel di Kampus ITB.
Peresmian Telkomsel AI Innovation Hub di ITB dihadiri oleh Nugroho, Dirjen Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Digital Edwin Hidayat, dan Komisaris Telkomsel Irfan Wahid. Menteri Komdigi Meutya Hafid hadir lewat sambungan video call untuk meresmikan pusat inovasi tersebut.
Edwin menjelaskan bahwa pemerintah terus mendorong semua institusi, termasuk perusahaan dan universitas, untuk mengembangkan nilai ekonomi dan sosial dari teknologi AI.
(dem/dem)