Darurat Judol-Penipuan Online, TikTok Hapus 600 Ribu Konten di 2025
Jakarta, CNBC Indonesia - TikTok menghapus ratusan video yang terkait dengan perjudian dan penipuan. Jika ditotal jumlahnya mencapai 600 ribu.
Head of Public Policy and Government Relations TikTok Indonesia, Hilmi Adrianto, menyampaikan bahwa dari sisi penegakan kebijakan internal, TikTok telah menghapus lebih dari 424 ribu video terkait perjudian online pada paruh pertama 2025.
Tak hanya video, TikTok juga menindak interaksi yang mempromosikan praktik ilegal tersebut. Hilmi menyebut lebih dari 1,6 juta komentar yang mengandung promosi perjudian online telah diturunkan dari platform.
Selain perjudian online, TikTok menyoroti ancaman besar lain di ruang digital, yakni penipuan online.
"Dan bicara tentang keamanan digital, tidak hanya judul online, tapi juga ada isu lainnya yaitu isu penipuan online, di mana ini kita lihatkan tantangannya semakin besar karena semakin banyak hal-hal yang bisa dimanipulasi oleh para pelaku kejahatan," ujar Hilmi saat Konferensi Pers #AmanDiTikTok di Jakarta, Selasa (16/12/2025).
Hilmi mengungkap, sepanjang paruh pertama 2025, TikTok telah menghapus 232 ribu konten penipuan. Selain itu, ditemukan pula lebih dari 180 ribu iklan berbayar dengan unsur penipuan.
Hilmi mengungkapkan bahwa setiap hari terdapat sekitar 700-800 korban penipuan online di Indonesia. Angka ini disebut jauh lebih tinggi dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
"Korban juga sebenarnya bukan hanya masyarakat umum, tapi juga banyak lembaga keuangan, bahkan banyak influencer yang dicatat namanya untuk menipu atau untuk mendapatkan kabar-kabar penipuan lainnya," jelasnya.
Hilmi menegaskan bahwa isu penipuan online bukanlah persoalan satu platform semata. Menurutnya, ini merupakan tantangan lintas platform, lintas industri, bahkan lintas perusahaan, sehingga membutuhkan kolaborasi bersama.
"Ini adalah tantangan besar yang tidak bisa diselesaikan sendiri. Kita harus berjalan bersama-sama," tegas Hilmi.
Melihat eskalasi ancaman tersebut, TikTok memutuskan untuk melipatgandakan inisiatif keamanan digital, termasuk memperkuat kembali program kolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
(fab/fab)