MARKET DATA

Israel Membabi Buta di Peternakan Palestina, Alasannya Takut Sabotase

Novina Putri Bestari,  CNBC Indonesia
12 December 2025 08:40
Petani Thailand terpaksa membunuh lebih dari 100 buaya yang terancam punah setelah topan merusak kandang mereka. (Dok. CrocodileLamphun via CNN Internasional)
Foto: Ilustrasi buaya (Dok. CrocodileLamphun via CNN Internasional)

Jakarta, CNBC Indonesia - Israel memutuskan membunuh ratusan buaya di peternakan Petza'el, di Tepi Barat, Palestina. Alasannya karena masalah keamanan publik.

Keputusan itu diumumkan oleh Administrasi Sipil dan Otoritas Alam serta Taman Nasional Israel. Salah satu alasannya karena ditakutkan peternakan bisa menjadi target serangan sabotase dan para musuhnya diprediksi melepaskan seluruh buaya di Tepi Barat.

"Keputusan melakukan penembakan untuk mengurangi penderitaan buaya, sebab hidup dalam infrastruktur yang buruk dan kondisi keras, juga melindungi masyarakat dari risiko langsung," kata pihak berwenang, dikutip dari Ynetnews, Kamis (11/12/2025).

Otoritas setempat juga menjelaskan para profesional telah memberikan peringatan pada pemilik peternakan terkait masalah ini. Termasuk juga melakukan perbaikan agar buaya tidak bisa melarikan diri dan menyetop orang-orang yang tidak berkepentingan masuk ke sana.

Kasus kaburnya buaya sebenarnya sudah pernah terjadi. Namun, tidak ada korban jiwa terkait kejadian tersebut.

Dilaporkan pula jika ada peningkatan orang yang masuk peternakan secara ilegal. Mereka melakukan itu untuk mendekati atau memprovokasi para buaya.

Keputusan membunuh ratusan buaya juga karena kondisi buruk di pertanian. Peternakan dilaporkan tidak merawat buaya dengan baik.

Para buaya disebut diberi makan dengan bangkai buaya muda yang disembelih. Bahkan, anak buaya juga ada yang dimakan oleh hewan yang lebih tua.

Sejumlah kelompok lingkungan dan pembela kesejahteraan hewan mengkritik keras pembunuhan itu. Kelompok-kelompok itu juga menuntut penyelidikan dan protokol untuk kasus serupa di masa depan.

Namun otoritas setempat menolak melakukan penyelidikan. Alasanya karena keputusan diambil secara sah dan pembunuhan massal dilakukan dengan protokol internasional untuk peternakan buaya di seluruh dunia.

(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh TikTok Rekrut Eks Tentara Israel, Ini Analisis Pengamat


Most Popular
Features