MARKET DATA

Apple Larang Pemilik iPhone Pakai Chrome, Ini Alasannya

Intan Rakhmayanti Dewi,  CNBC Indonesia
11 December 2025 09:23
iPhone 17 Pro. (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)
Foto: iPhone 17 Pro. (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Apple membela habis-habisan browser buatan Safari dan menyebutnya sangat melindungi pengguna iPhone. Perusahaan juga mengingatkan mereka untuk iPhone tak lagi menggunakan Chrome milik Google.

Menurut Apple, Safari akan mencegah pengiklan dan situs yang mencoba melacak dengan pembuatan "sidik jari" digital. Browser itu akan menyulitkan identifikasi bisa dilakukan.

"Safari menghadirkan versi konfigurasi sistem yang disederhanakan membuat lebih banyak perangkat seperti identik untuk pelacak, jadi lebih sulit mengidentifikasi perangkat," jelas Apple, dikutip dari Forbes, Kamis (11/12/2025).

Sebagai informasi, pelacakan "sidik jari" digital akan mengumpulkan data-data yang tidak terkait dari HP penggunanya seperti ukuran layar, jenis perangkat, hingga ekstensi. Informasi tersebut kemudian dikumpulkan menjadi identitas untuk bisa dilacak.

Google diketahui mencabut larangan pelacakan. Keputusan ini jadi kabar buruk untuk pengguna, karena tidak ada opsi untuk menonaktifkan fitur pelacakan.

Apple tak sendiri dalam memerangi praktik tersebut. Mozilla juga memberlakukan pemblokiran pelacakan sidik jari pada browsernya sendiri Firefox.

Sementara itu, Forbes mencatat integrasi layanan Google dengan Apple membuat ancaman keamanan masih terbuka dengan lebar. Bahkan ini bisa terjadi saat pengguna menggunakan Safari.

Sebab masih ada kemungkinan penggunaan Safari menggunakan Google jadi mesin pencari default. Belum lagi terdapat tombol untuk membawa pengguna ke aplikasinya sendiri hanya dengan satu kali klik.

Jadi yang perlu dilakukan untuk mengikuti saran Apple adalah dengan tidak mengklik "try Google app" untuk meninggalkan Safari.

Layanan manajemen IT, Gartner juga beri peringatan lain soal Google. Chrome dilaporkan memiliki integrasi yang makin meningkat dengan AI Gemini.

"Browser AI bisa mengubah cara pengguna untuk berinteraksi dengan situs web dan mengotomatisasi transaksi serta menimbulkan risiko keamanan yang kritis," jelas Gartner.

Google juga telah buka suara terkait hal ini. Menurut perusahaan, serangan dapat mengakibatkan transaksi keuangan hingga pencurian data sensitif.

"Pertahanan berlapis mencakup pertahanan deterministik dan probabilistik untuk mempersulit penyerang menimbulkan kerusakan," jelas Google.

(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Orang Amerika Tiba-Tiba Berebut HP Samsung, Ini Model Incarannya


Most Popular
Features