MARKET DATA

Fakta Tanda Kelahiran Yesus Diungkap oleh Peneliti NASA

Redaksi,  CNBC Indonesia
09 December 2025 20:00
Star of Bethlehem. (Tangkapan Layar Clay Frost / NBC News)
Foto: Star of Bethlehem. (Tangkapan Layar Clay Frost / NBC News)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penelitian dari NASA mengungkapkan fakta soal "Star of Bethlehem" atau "Bintang Timur" yang dalam Alkitab disebut sebagai tanda kelahiran Yesus Kristus. Ternyata, menurut peneliti, "Bintang Timur" bukan bintang.

Dalam tradisi perayaan Natal, ada kisah soal cahaya bintang yang menuntun tiga raja dari Majus ke tempat kelahiran Yesus Kristus di Betlehem. Selama bertahun-tahun, cerita ini memicu perdebatan di kalangan astronom yang mencoba menemukan bukti ilmiah terkait keberadaan bintang tersebut.

Selama berabad-abad, peneliti dari berbagai latar belakang berusaha mencari fakta soal Bintang Timur. Injil Matius yang ditulis pada 85 Masehi dalam bahasa Yunani kuno menggunakan kata "astra". 

Salah satu hipotesis yang paling sering muncul adalah cahaya tersebut adalah planet yang sejajar. Namun, Mark Matney dari NASA mengusulkan hipotesis baru yaitu berasal dari komet.

Dalam hasil penelitian yang diterbitkan di Journal of the British Astronomical Association yang ditulis oleh Matney, fakta soal komet ditemukan dalam catatan asal China dari tahun 5 SM.

Cerita soal Star of Bethlehem menyatakan sebuah cahaya muncul di langit bagian selatan kemudian berhenti di atas kepala. Rotasi Bumi padahal membuah semua benda langit terbit di timur kemudian terbenam di barat.

"Saya ingat duduk memandang, dan berpikir saya tahu apa yang bisa seperti itu," kata Matney, bercerita tentang pengalamannya menyaksikan pertunjukan di sebuah planetarium seperti dikutip oleh Scientific American.

Matney menduga asalnya adalah sebuah komet yang berasal dari Awan Oort, yang berada di luar Tata Surya. Jika sebuah komet lewat sangat dekat dengan Bumi, manusia bisa salah menduganya sebagai bintang yang terlihat pada siang hari dan "diam."

"Komet bisa terlihat 'diam' jika jalurnya seperti akan menabrak Bumi. Itu yang terjadi jika objek lewat sangat dekat dengan Bumi," katanya.

Dalam catatan yang berasal dari China, penulisnya menyebutnya sebagai "bintang sapu" yaitu istilah yang digunakan untuk menggambarkan komet. Pengamat yang sama menyatakan bintang itu bertahan di lokasi yang sama selama 70 hari.

Menurut Matney, deskripsi ini sejalan dengan hipotesisnya soal komet yang jalurnya bertabrakan dengan Bumi. Namun, ia menegaskan ia hanya memberikan saran soal benda langit yang pergerakannya bisa menjelaskan keanehan Bintang Timur.

"Saya yakin tulisan ini tidak akan menjadi yang terakhir soal Star of Bethlehem, tetapi bisa menjadi sumbangan berarti untuk astronomi forensik," kata Frederic Walter, dari Stony Brook University.

(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pesawat Alien Serang Bumi Tahun Ini, Ilmuwan Ungkap Jadwalnya


Most Popular