Bibit Siklon Tropis di Dekat RI, Hujan Ekstrem Ancam 11 Wilayah Ini

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Jumat, 05/12/2025 19:00 WIB
Foto: Banjir yang merendam pemukiman warga di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara, Selasa (25/11). (Dok. BPBD Kabupaten Tapanuli Utara)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan kondisi cuaca terkini dan potensi risiko hidrometeorologi. Termasuk potensi peningkatan curah hujan di Indonesia.

Selama periode minggu ke-2 Desember hingga awal Januari, BMKG memperkirakan akan aktifnya Moonson Asia yang meningkatkan curah hujan di Indonesia. Selain itu kemunculan anomali atmosfer Madden Julian Oscillation, gelombang Kelvin dan Rossby Equator yang memicu hujan ekstrem.

Adapula munculnya seruak dingin Siberia yang memperkuat intensitas hujan. Terakhir adalah potensi pertumbuhan bibit siklon di wilayah selatan Indonesia.


BMKG menyebutkan 11 wilayah yang patut diwaspadai pembentukan bibit siklon, yakni Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa-Bali, NTB, NTT, Maluku, Papua Selatan dan Tengah.

Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani mengungkapkan jenis bencana yang mendominasi dari hujan ekstrem hingga angin kencang. Begitu juga terdapat fenomena lian seperti petir yang merusak, puting beliung, hujan es, dan jarak pandang terbatas yang mengganggu penerbangan dan pelayanan.

"Trennya terus naik. Jawa Barat memimpin frekuensi kejadian hujan ekstrem dan angin kencang, disusul Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ini harus menjadi perhatian kita bersama," kata Faisal dalam keterangan resminya, dikutip dari laman resmi BMKG, Jumat (5/12/2025).

Dalam keterangan resmi itu juga disebutkan seluruh wilayah Pulau Jawa, Bali, NTT, NTB hingga sebagian Sulawesi Selatan serta Papua Selatan berpotensi mengalami hujan tinggi hingga sangat tinggi (300-500 mm perbulan) pada periode 28 Desember hingga 10 Januari 2025.

Banjir rob juga berpotensi terjadi di pesisir Jakarta, Banten, dan Pantura Jawa Barat. Fenomena itu terjadi khususnya karena masuknya fase perigee serta bulan purnama pertengahan Desember mendatang.


(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Stablecoin-Ethereum, Mana Yang Diburu Saat Global Bergejolak?