MARKET DATA

Malas Pakai HP, Telepon Rumah Jadul Mendadak Jadi Rebutan

Intan Rakhmayanti Dewi,  CNBC Indonesia
02 December 2025 11:15
Call Center
Foto: Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah dominasi smartphone, sebuah produk lawas justru kembali jadi primadona. Telepon rumah retro buatan startup Physical Phones mendadak viral dan laris manis, seiring meningkatnya kejenuhan masyarakat terhadap penggunaan HP yang berlebihan.

Fenomena ini bermula dari ide unik pendirinya, Cat Goetze, kreator konten sekaligus pendiri perusahaan teknologi yang dikenal sebagai CatGPT.

Dua tahun lalu, Goetze ingin mengurangi ketergantungannya pada smartphone dan mencoba kembali menggunakan telepon rumah. Namun biaya pemasangan dan nomor baru membuatnya berpikir ulang.

"Saya waktu itu hanya duduk sambil berpikir, lucu banget kalau kita masih punya telepon rumah dan bisa muter-muter kabelnya sambil ngobrol sama teman," ujarnya, dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (2/12/2025). "Rasanya nostalgia dan keren," imbuhnya.

Alih-alih menyerah, perempuan 20-an tahun itu kemudian membuat versi telepon rumahnya sendiri. Ia membeli telepon rumah bekas, memodifikasinya, dan menjadikannya kompatibel dengan Bluetooth.

"Saya benar-benar cuma 'membajak' telepon rumah dan membuatnya bisa terhubung lewat Bluetooth," jelasnya.

Physical Phones dapat terhubung dengan iPhone maupun Android melalui Bluetooth dan akan berdering ketika ponsel menerima panggilan suara, audio, atau video dari platform seperti WhatsApp, FaceTime, Instagram, dan Snapchat, audio panggilan kemudian dialihkan ke Physical Phone.

Pengguna juga bisa melakukan panggilan keluar dengan menekan nomor atau mengaktifkan asisten suara ponsel melalui tombol star (*).

Pada Juli 2025, Goetze memamerkan ciptaannya ke media sosial. Ia hanya menduga belasan orang akan memesan. Namun reaksi publik di luar dugaan. Ratusan komentar masuk, menyatakan mereka ingin memiliki perangkat unik itu.

Goetze pun membuka pre-order lewat toko online kecil. Tak disangka, dalam tiga hari pertama penjualan melesat menembus US$120.000.

Hingga akhir Oktober, Physical Phones sudah menjual lebih dari 3.000 unit dengan nilai penjualan mencapai US$280.000 atau sekitar Rp 4,4 miliar.

Kini, Physical Phones menawarkan lima model telepon retro harga US$90-US$110. Perangkat ini dapat menyambungkan panggilan dari smartphone ke handset telepon rumah, lengkap dengan nada dering klasik.

Goetze menilai keberhasilan bisnisnya sejalan dengan semakin banyaknya orang yang mencoba mengurangi waktu menatap layar dan ketergantungan pada smartphone.

Ia mengatakan pandemi Covid-19 memberi dampak besar pada cara orang menggunakan ponsel. Ketika orang terjebak di rumah dan jauh dari interaksi sosial, mereka beralih ke aplikasi seperti TikTok untuk mengisi waktu dan merasa terhubung.

Kini, seiring tumbuhnya skeptisisme terhadap dominasi perusahaan teknologi atas perhatian pengguna, ditambah rasa jenuh menghadapi AI dan konten yang dihasilkan AI, orang-orang mulai mencoba kembali ke kebiasaan lebih sehat.

"Rentang perhatian kita makin pendek. Kita lebih cemas. Kita kurang hadir di momen dan sulit menikmati hidup. Kita sedang mengalami epidemi kesepian," ujarnya.

Meski begitu, Goetze tak ingin menganggap teknologi sebagai musuh. "Teknologi membawa hal-hal baik seperti energi berkelanjutan dan vaksin. Tantangannya adalah bagaimana kita hidup selaras dengannya," kata dia.

(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret iPhone Palsu dan HP China Ilegal Rp 17 Miliar Digrebek Kemendag


Most Popular