Perang Ecommerce Menggila, Begini Nasib Pedagang

Redaksi, CNBC Indonesia
Rabu, 03/12/2025 21:00 WIB
Foto: Ilustrasi ecommerce. (Dok. Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Persaingan di industri e-commerce makin pesat. Maraknya e-commerce China yang berekspansi di ranah global, mulai mengusik dominasi Amazon sebagai salah satu pemain dominan di dunia Barat.

Terlebih, e-commerce China memiliki strategi jelas untuk menjual barang dengan harga semurah-murahnya. Salah satunya dengan menjual barang langsung dari pabrik ke konsumen akhir.


Namun, Amazon tak tinggal diam. Raksasa e-commerce asal Amerika Serikat (AS) tersebut juga meluncurkan fitur untuk barang-barang murah yang dinamai 'Amazon Haul'.

Tak cukup sampai di situ, Amazon melancarkan strategi baru dengan memangkas komisi yang dipungut ke para pedagang di Eropa. Hal ini merupakan respons untuk memenangkan persaingan dengan Shein dan Temu yang umumnya menawarkan produk fesyen, alat rumah tangga, dan gadget.

Dalam pernyataannya yang dikutip dari Reuters, Rabu (3/12/2025), Amazon mengatakan kebijakan barunya menandai pengurangan pungutan komisi terbesar yang pernah ada. Pemangkasan pungutan komisi ini difokuskan untuk para pedagang yang menjual produk fesyen murah.

Untuk produk baju dan aksesori dengan harga hingga 15 euro, pungutan komisi dipangkas dari 7% menjadi 5%. Sementar itu, produk dengan harga antara 15-20 euro, pungutan komisinya dipangkas dari 15% menjadi 10%. Kebijakan ini berlaku mulai 15 Desember 2025.

Sebagai perbandingan, Shein memungut komisi 10% untuk para perdagangnya di kawasan Eropa, serta 12,24% untuk pedagang di Inggris, menurut laman resminya.

Sementara itu, bagi pedagang yang baru bergabung akan dibebaskan dari pungutan komisi hingga 30 hari pertama.

"Seiring kami terus menurunkan biaya layanan melalui peningkatan operasional dan inovasi, kami memberikan penghematan yang lebih besar kepada mitra pedagang kami," kata Amazon, dikutip dari Reuters.

Shein, yang menjual atasan seharga 3 euro dan celana jins seharga 8,20 euro, telah merebut pangsa pasar dari peritel fast-fashion Eropa dan menantang Amazon dengan pasarnya yang menjual segala hal, mulai dari selimut hingga penyedot debu.

Amazon adalah platform e-commerce dominan di Jerman, Prancis, dan negara-negara Eropa lainnya, di pasar yang pendapatannya diperkirakan tumbuh 7% hingga mencapai 900 miliar euro tahun ini, menurut perkiraan asosiasi industri Ecommerce Europe.

Ke depan, Amazon menyatakan akan memangkas pungutan komisi mulai 1 Februari untuk produk rumah tangga menjadi 8% dari 15% untuk barang hingga 20 euro, serta memangkas biaya untuk pakaian hewan peliharaan, bahan makanan, dan vitamin.

Amazon juga akan mengurangi biaya pemenuhan paket rata-rata sebesar 0,32 euro di toko-tokonya di Jerman, Prancis, Italia, Spanyol, dan Inggris mulai 15 Desember 2025.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Stablecoin-Ethereum, Mana Yang Diburu Saat Global Bergejolak?