Penemuan Harta Karun Rp1.358 Triliun 3 KM di Bawah Tanah di 2 Lokasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Cadangan emas terbesar dunia yang ditemukan di China ternyata baru sebagian dari "harta karun" yang terkubur di wilayah tersebut. Survei terbaru menemukan sebuah lokasi lain sehingga total cadangan emas yang tersimpan 2 km di bawah tanah China mencapai 2.000 ton.

Lokasi pertama tempat ditemukannya cadangan emas raksasa adalah di Provinsi Hunan yang kemudian diberi nama cadangan Wangu. Survei geologi menyebut nilai emas yang tersimpan di Wangu nilainya mencapai US$ 83 miliar atau Rp 1.385 triliun. 

China kemudian menemukan cadangan emas raksasa lainnya di Provinsi Liaoning yang diberi nama cadangan Dadonggou.

Cadangan emas Wangu telah dilaporkan  sejak 2024. "Banyak inti bebatuan yang dibor menunjukkan emas," kata Chen Rulin pada 2024.

Pilihan Redaksi Gempa Megathrust Tinggal Tunggu Waktu, Wilayah Rawan di RI Berubah 15 Negara Pengimpor Emas Dunia: Siapa yang Jadi Pusat 'Cuci Emas'? China Bikin Malu NASA, Elon Musk Pasti Waswas

Pada kedalaman hingga 2 kilometer, cadangan emas Wangu diperkirakan mencapai 300 ton. Emas sebanyak 1.000 ton bisa ditemukan di kedalaman hingga 3 kilometer.

Namun, menurut Science Alert, sampai saat ini belum ada kajian ilmiah yang dipublikasikan terkait Wangu. Kemungkinan, proses eksplorasi masih terus berjalan.

Cadangan emas Dadonggou diperkirakan lebih berlimpah. Menurut China Mining Magazine, potensi emas di lokasi tersebut 1.500 ton.

Penemu cadangan emas tersebut adalah Brigade Geologi ke-5 Liaoning. Mereka menyatakan cadangan emas yang pada 1980-an dinyatakan tidak punya potensi ekonomi, sebetulnya adalah hanya sebagian dari sabuk mineral sepanjang 3 kilometer dengan lebar 1,5 kilometer.

Emas ditemukan di tiap lubang bor tim survei. Meskipun kandungan emas per ton mineral rendah yaitu antara 0,3 hingga 1 ppm, tim survei menyatakan proses penambangan emas bakal sangat mudah dengan potensi emas 65 hingga 91 persen.

Dadonggou adalah bagian dari sesar Tan-Lu, yaitu sesar tektonik raksasa yang biasanya menjadi tempat terbentuknya mineral seperti emas dan pirit. Perbedaan karakter yang unik, menunjukkan kemungkinan bahwa lokasi tersebut sebelumnya tidak pernah menjadi perhatian para ahli geologi.

(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]