MARKET DATA

15 Negara Pengimpor Emas Dunia: Siapa yang Jadi Pusat 'Cuci Emas'?

Gelson Kurniawan,  CNBC Indonesia
28 November 2025 12:40
emas gold bar
Foto: emas gold bar

Jakarta,CNBC Indonesia - Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan tensi geopolitik yang memanas, emas kembali membuktikan dirinya sebagai aset safe haven paling dicari. Tidak hanya bank sentral yang agresif menumpuk cadangan, arus perdagangan emas global pada tahun 2023 mencatatkan angka yang fantastis.

Data terbaru dari UN Comtrade (Database Statistik Perdagangan Komoditas PBB) untuk tahun fiskal penuh 2023 menjelaskan peta pengimpor emas terbesar. Siapa sebenarnya negara yang paling banyak mendatangkan logam mulia ini ke wilayahnya?

Berikut adalah rincian data dan analisis pergerakan emas dunia berdasarkan data net weight (berat bersih) kode HS 7108, berisikan 15 negara dengan volume impor emas terbesar di dunia pada tahun 2023:

Swiss & Dubai: Tukang Cuci Global

Posisi puncak yang diduduki Swiss (2.387 Ton) dan Uni Emirat Arab (1.705 Ton) menunjukkan peran krusial mereka sebagai "pabrik" emas dunia, bukan konsumen akhir.

Jika ditelaah lebih dalam, rata-rata harga impor emas ke kedua negara ini berkisar di angka US$ 42.000 - US$ 45.000 per kg. Angka ini jauh di bawah harga pasar emas murni (bullion).

Artinya, Swiss dan UAE secara masif mengimpor emas "kotor" atau dore bars dari tambang-tambang di Afrika, Amerika Latin, dan Asia. Emas mentah ini kemudian dimurnikan di kilang-kilang raksasa mereka (seperti Valcambi atau PAMP) menjadi standar 99,99%, untuk kemudian diekspor kembali ke pasar global dengan harga premium.

China & India: 'Paus' Pembeli Sejati

Berbeda dengan Swiss, China duduk di peringkat ketiga dengan karakteristik impor yang unik. Dengan volume 1.477 Ton, nilai impor China menembus US$ 91,9 Miliar.

Ini mengindikasikan valuasi harga per kg yang tinggi (di atas US$ 62.000), menandakan China mengimpor barang jadi atau emas murni siap simpan. Motif utamanya jelas: akumulasi cadangan Bank Sentral (PBoC) untuk de-dolarisasi dan aksi borong warga sipil yang mencari perlindungan aset di tengah krisis sektor properti domestik.

Sementara itu, India di posisi keenam (743 Ton) tetap menjadi konsumen tradisional terbesar untuk sektor perhiasan, didorong oleh budaya pernikahan dan festival yang tidak sensitif terhadap resesi.

Inggris & Singapura: Brankas Harta Karun

Menariknya, Inggris dan Singapura masuk dalam daftar top tier sebagai penjaga kekayaan dunia.

Inggris (770 Ton) adalah rumah bagi London Bullion Market Association (LBMA), tempat di mana ribuan ton emas fisik disimpan di brankas bawah tanah sebagai jaminan perdagangan ETF global.

Di Asia Tenggara, Singapura (207 Ton) mulai mengukuhkan diri sebagai "Swiss-nya Asia". Dengan fasilitas keamanan tinggi dan kebijakan bebas pajak di Freeport Changi, negara ini menjadi destinasi favorit kaum Ultra High Net Worth Individuals (UHNWI) untuk memarkir kekayaan emas batangan mereka secara aman.

Anomali Afrika & Industri Fashion

Data PBB juga menyoroti fenomena menarik di papan bawah klasemen:

  • Uganda: Mengimpor 80 ton dengan valuasi sangat murah (US$ 23.000/kg), mengindikasikan perannya sebagai jalur transit emas mentah regional sebelum dikirim ke hub besar.

  • Italia & Prancis: Kehadiran dua negara mode ini menegaskan tingginya permintaan emas untuk industri perhiasan mewah (luxury goods) buatan Eropa.

-

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(gls/gls)


Most Popular