Mantan Bos Bocorkan Rahasia ke Intel, Ini Dampaknya
Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa chip Taiwan, TSMC, menggugat mantan Wakil Presiden Seniornya, Wei-Jen Lo, yang kini bergabung dengan Intel, atas dugaan kebocoran rahasia dagang. Langkah hukum ini dinilai bisa membuat persaingan teknologi chip global yang semakin panas.
Dalam pernyataan resminya, TSMC menyebut gugatan tersebut diajukan ke Pengadilan Kekayaan Intelektual dan Komersial Taiwan, berdasarkan kontrak kerja Lo, perjanjian non-kompetisi, serta aturan terkait seperti Undang-Undang Rahasia Dagang.
TSMC menegaskan bahwa ada kemungkinan besar Lo menggunakan atau membocorkan informasi sensitif dan rahasia dagang perusahaan ke Intel.
"Ada kemungkinan besar bahwa Lo menggunakan, membocorkan, mengungkapkan, atau mentransfer rahasia dagang serta informasi rahasia TSMC kepada Intel, sehingga tindakan hukum diperlukan," demikian ungkap pihak TSMC, dikutip dari Reuters, Rabu (26/11/2025).
Kasus ini memicu perhatian serius dari pemerintah Taiwan. Kementerian Perekonomian Taiwan menyatakan menghormati langkah hukum TSMC dan berjanji memantau dampaknya bagi industri chip nasional, yang selama ini menjadi pilar utama ekonomi negara tersebut.
Pemerintah juga akan menyelidiki apakah tindakan Lo berpotensi melanggar teknologi inti nasional atau bahkan menyentuh aspek keamanan nasional.
Pekan lalu, media lokal Taiwan melaporkan bahwa Lo mungkin membawa data teknologi mutakhir milik TSMC ke Intel. Hal ini langsung memicu penyelidikan oleh otoritas setempat.
Lo sendiri sudah lebih dari dua dekade bekerja di TSMC. Ia memainkan peran kunci dalam produksi massal chip 5 nm, 3 nm, hingga 2 nm-teknologi paling maju yang digunakan banyak perusahaan besar dunia.
Lo bergabung dengan Intel pada Oktober setelah pensiun dari TSMC usai berkarier selama 21 tahun di perusahaan tersebut. Sumber industri menyebut ia kini langsung melapor kepada CEO Intel, Lip-Bu Tan.
Menariknya, sebelum masuk TSMC pada 2004, Lo juga pernah bekerja di Intel selama 18 tahun, termasuk sebagai direktur pengembangan teknologi dan manajer fasilitas pengembangan di Santa Clara, California.
(dem/dem)[Gambas:Video CNBC]