MARKET DATA

Nenek 91 Tahun Diusir dari Rumah Sendiri Karena Hidup Terlalu Lama

Intan Rakhmayanti Dewi,  CNBC Indonesia
25 November 2025 21:10
Micron Technology. (Illustration by Rafael Henrique/SOPA Images/LightRocket via Getty Images)
Foto: Micron Technology. (SOPA Images/LightRocket via Gett/SOPA Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang janda berusia 91 tahun di Amerika Serikat, dipaksa meninggalkan rumah yang telah ia tempati selama 60 tahun demi proyek Micron Technology.

Rumah Azalia King akan digusur untuk memberi jalan bagi megaproyek pabrik chip Micron Technology, yang digadang-gadang menjadi proyek swasta terbesar dalam sejarah negara bagian tersebut.

Kesepakatan tersebut diumumkan sehari setelah sekitar 150 warga memadati sidang publik untuk mendukung King, yang sebelumnya tengah menghadapi proses pengusiran dan gugatan eminent domain dari pemerintah kabupaten.

Eksekutif Onondaga, Ryan McMahon, mengatakan kesepakatan telah ditandatangani dan akan disahkan oleh Badan Pengembangan Kawasan Industri Onondaga (OCIDA) pada Desember mendatang. Ia enggan mengungkap detail nilai kompensasi maupun kapan King harus angkat kaki dari rumahnya di Caughdenoy Road.

"Saya senang melaporkan bahwa kami telah mencapai kesepakatan dengan Ny. King terkait proses litigasi yang sedang berlangsung," kata McMahon, dikutip dari Syracuse, Selasa (25/11/2025).

King dan suaminya sebenarnya telah menjual tanah mereka kepada OCIDA pada 2005 di bawah ancaman pengambilalihan paksa. Namun, kala itu OCIDA sepakat memberi hak tinggal seumur hidup kepada pasangan tersebut. Kesepakatan itu kemudian dibatalkan tahun ini, yang memicu kemarahan publik dan dukungan luas kepada sang nenek.

Azalia King sempat digugat agar meninggalkan rumahnya sendiri pada September, sebelum akhirnya melawan dengan mengajukan gugatan hukum pada awal pekan ini. Jika dewan OCIDA menyetujui kesepakatan pada 11 Desember, seluruh proses hukum akan dihentikan.

Meski kasus King hampir selesai, pemerintah setempat memastikan proses pengambilalihan lahan tetap berjalan terhadap dua pemilik tanah lain di area yang dibutuhkan untuk pemasangan pipa limbah bawah tanah bagi pabrik Micron.

Proyek Micron sendiri dirancang untuk dibangun dalam kurun 20 tahun dan dinilai menjadi langkah strategis AS untuk mengurangi ketergantungan pada pabrik chip di luar negeri, khususnya dalam kebutuhan militer dan industri teknologi modern.

Megaproyek Micron adalah bagian dari ambisi Amerika Serikat untuk membangun industri chip domestik supaya tak tergantung ke industri di China. Presiden AS Joe Biden yang kemudian digantikan oleh Donald Trump, menganggarkan subsidi besar untuk perusahaan yang mau membangun pabrik chip di AS.

(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Elon Musk Tolak Bayar Rp 970 Miliar Sekarang Ditagih Rp 3,9 Triliun


Most Popular