Batu Seharga Rp 86 Miliar Jadi Sorotan Dunia, Begini Wujudnya

Thea Arbar, CNBC Indonesia
Senin, 24/11/2025 15:10 WIB
Foto: Meteorit Mars. (Dok. sothebys.com)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah bongkahan raksasa yang berasal dari planet Mars sukses membuat publik terpana setelah laku terjual lebih dari US$5,3 juta atau sekitar Rp86 miliar dalam lelang bergengsi Sotheby's di New York pada Juli lalu. Nilai fantastis itu menjadikannya salah satu meteorit Mars termahal sekaligus terbesar yang pernah ditemukan di Bumi.

Batu luar angkasa yang dinamai NWA 16788 itu dibeli oleh seorang kolektor anonim. Menurut keterangan Sotheby's, meteorit seberat 22,5 kilogram tersebut ditemukan oleh pemburu meteorit di Gurun Sahara, Niger, pada November 2023.


Para ahli meyakini batu itu terlempar dari permukaan Mars akibat hantaman asteroid super kuat, hingga melesat sejauh 228 juta kilometer menuju Bumi. Proses ekstrem itu membuat sebagian permukaannya berubah menjadi kerak kaca.

Sebelum dilelang, meteorit itu diperkirakan terjual pada kisaran US$2 juta hingga US$4 juta. Namun antusiasme pembeli membuat harga akhirnya naik menjadi US$4,3 juta, dan setelah biaya tambahan, nilai resmi penjualannya mencapai US$5,3 juta.

Tak hanya mahal, meteorit berwarna merah, cokelat, dan abu-abu itu berukuran sekitar 70% lebih besar dari bongkahan Mars terbesar kedua yang pernah ditemukan. Kelangkaannya pun menambah daya tarik: dari lebih dari 77.000 meteorit yang diakui di Bumi, hanya 400 yang berasal dari Mars.

Foto: Meteorit Mars. (Dok. sothebys.com)
Meteorit Mars. (Dok. sothebys.com)

"Ini adalah fragmen Mars terbesar yang pernah ditemukan, lebih dari dua kali ukuran yang sebelumnya kami kira sebagai yang terbesar," ujar Cassandra Hatton, Wakil Ketua Bidang Sains dan Sejarah Alam Sotheby's.

Meski belum diketahui kapan batu tersebut terlontar dari permukaan Mars, pengujian laboratorium memastikan asal-usulnya. Sebuah laboratorium khusus memeriksa potongan kecil batu itu dan mengkonfirmasi karakteristiknya identik dengan materi Mars.

Hatton menjelaskan, permukaan batu yang tampak seperti kaca memberi petunjuk kuat bahwa meteorit tersebut mengalami panas ekstrem ketika menembus atmosfer Bumi.

"Itu salah satu indikator awal bahwa ini bukan batu biasa," ujarnya.

Sebelum dilelang, meteorit langka ini sempat dipamerkan di Badan Antariksa Italia, Roma.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Investor Kripto Ramai-ramai Jual Aset,Bitcoin Cs Masih Menarik?