Momen Meutya Hafid Minta Foto Bareng Anak-anak Sekolah

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Jumat, 21/11/2025 14:07 WIB
Foto: Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid turut hadir dalam acara MyRepublic Rocket Week 2025 Conference di Jakarta, Jumat (21/11/2025). (CNBC Indonesia/Novina Putri Bestari)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid turut hadir dalam acara MyRepublic Rocket Week 2025 Conference di Jakarta, Jumat (21/11/2025). Dalam kesempatan itu, dia ikut memberikan penghargaan kepada perwakilan anak-anak dari berbagai sekolah di Indonesia yang ikut program Roketin Generasi Tunas Digital.

Prosesi itu juga diikuti oleh pemilik Sinarmas Group Franky Oesman Widjaja dan CEO MyRepublic Indonesia, Timotius Max Sulaiman. Anak-anak yang mengikuti program tersebut menjadi Duta Roketin Tunas Digital. Mereka akan turut mendukung internet sehat, produktif dan bertanggungjawab.

Usai memberikan medali dan berfoto bersama, Meutya diberikan cidera mata dari MyRepublic. Kemudian dia terlihat berbicara sesuatu kepada Oesman dan Timotius, ternyata ingin semua anak-anak perwakilan sekolah yang mengikuti konferensi Jumat pagi itu bisa mengikuti sesi foto bersama di atas panggung.

Dalam sambutannya, Meutya mengatakan acara ini berdekatan dengan peringatan Hari Anak Sedunia yang dirayakan setiap tanggal 20 November 2025. Bersama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak, dia mengatakan juga mengangkat isu soal perlindungan anak di ruang digital.

"Kemarin kita memperingati hari anak sedunia 20 November. Persis kemarin kita memperingati dan kemarin saya dengan Menteri PPPA juga mengatakan isu ini. Jadi dari Kementerian Perempuan dan Anak juga saat ini juga fokus bahwa memang ketika melindungi anak, nah itu juga fokus kepada ranah digital cukup tinggi," kata Meutya.

Dia menambahkan pemerintah berkomitmen untuk menghadirkan konektivitas yang andal, aman dan inklusif. Artinya menjangkau seluruh lapisan dan kelompok masyarakat, seperti gender, disabilitas, hingga wilayah manapun.

"Karena prinsip dasar dari teknologi Dengan kita itu transformasi digital yang baik adalah inklusif. Tidak hanya di Indonesia, tapi banyak negara juga prinsip inklusif menjadi amat sangat penting karena digitalisasi membuat saling tergantung, terhubung atau lebih dekat tidak hanya komunitas di dalam Indonesia dan komunitas dunia," jelasnya.

Belum lama ini, Presiden Prabowo Subianto juga baru saja meluncurkan program Digitalisasi Pendidikan. Target program ini adalah anak-anak Indonesia.

Mengutip pernyataan Prabowo, dia mengatakan digitalisasi jadi upaya untuk melompat dari berbagai kekurangan yang timbul di dunia pendidikan.

Komdigi juga menjalankan arahan presiden dengan menjadikan konektivitas dan konten digital pendidikan jadi bagian peningkatan sumber daya manusia dari usia dini.

"Beliau mau lebih banyak sekolah, lebih banyak anak-anak yang terjangkau. Sehingga artinya konektivitasnya jadi penting. Makanya kami selalu berkomunikasi dan pemimpin-pemimpin telekomunikasi melihat gap dari daerah-daerah yang belum terhubung," Meutya menuturkan.



(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Serangan Siber Ancam "Smart Manufacturing", RI Siap Hadapi?