Ramai-ramai Tanam Chip Otak, Tiruan Elon Musk Makin Banyak
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan neuroteknologi Paradromics mengembangkan platform brain-computer interface (BCI) dengan kecepatan tertinggi. Teknologi BCI atau 'tanam chip otak' juga dikembangkan oleh startup Neuralink milik Elon Musk.
Teknologi ini memungkinkan manusia berinteraksi dengan perangkat elektronik seperti komputer, hanya dengan mengandalkan kekuatan pikiran. Perkembangannya difokuskan untuk penderita kelumpuhan.
Adapun BCI buatan Paradromics sudah mendapat izin Pengecualian Perangkat Investigasi (IDE) dari Lembaga Makanan dan Obat AS (FDA) untuk memulai Studi Kelayakan Awal Connect-One (EFS).
Sebagai informasi, Paradromics adalah perusahaan pertama yang mendapat persetujuan IDE untuk pemulihan bicara dengan BCI yang dapat ditanamkan sepenuhnya.
Dengan begitu, Paradromics mampu memberikan kesempatan bagi pasien untuk mengendalikan komputer dan berkomunikasi melalui teks atau ucapan sintetis dengan teknologi BCI.
Paradromics menamai sistemnya 'Connexus BCI'. Sistem ini dirancang untuk merekam dan membaca sinyal otak untuk melakukan transfer informasi.
"Pada kuartal pertama tahun depan, kami akan meluncurkan studi klinis dengan BCI terbaik di dunia," ujar CEO dan pendiri Paradromics, Matt Angle, Ph.D.
"Inilah perangkat yang pantas didapatkan oleh pasien," ia menuturkan.
Studi klinis yang dimaksud akan melibatkan 2 pasien. Masing-masing mengalami gangguan bicara dan gangguan gerak di bagian atas dan bawah.
Banyak Orang Daftar Tanam Chip Otak
Teknologi BCI memang masih 'tabu' bagi sebagian masyarakat. Namun, teknologi ini kian berkembang dan pemainnya makin ramai, bukan hanya Neuralink milik Elon Musk.
Beberapa saat lalu, China turut serta mengembangkan BCI dengan uji klinis pertama pada Maret 2025, terhadap pasien yang mengalami kelumpuhan total (tetraplegia).
Lembaga gabungan pemerintah China telah merilis 'Rencana Implementasi untuk Mempromosikan Inovasi dan Pengembangan Industri BCI'.
Pada 2027, China berambisi elektroda BCI dan sistem terintegrasinya mencapai tingkat kinerja global, dengan dua hingga tiga klaster industri khusus yang mengembangkan kasus penggunaan dan model bisnis baru. Pada 2030, otoritas China berencana untuk membina dua hingga tiga perusahaan terkemuka dan pemain khusus di bidang ini.
Sementara itu, baru-baru ini Neuralink mengumumkan telah menerima lebih dari 10.000 pendaftar dari berbagai negara. Program pendaftaran dilakukan melalui "Patient Registry" yang dibuka di situs resmi Neuralink mulai awal tahun ini.
Melalui skema tersebut, siapa pun dapat mendaftarkan diri untuk menjadi calon peserta uji coba implan chip otak buatan perusahaan.
Hingga kini, Neuralink telah menanamkan chip pada 12 pasien dalam uji klinis yang memungkinkan mereka mengendalikan komputer hanya dengan pikiran. Sebanyak 13 pasien tambahan dijadwalkan menjalani implan sebelum akhir tahun 2025.
(fab/fab)