Peringatan Google Buat Pengguna Browser Chrome, Segera Lakukan Ini

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Kamis, 20/11/2025 16:00 WIB
Foto: Getty Images/Alexander Hassenstein

Jakarta, CNBC Indonesia - Google mengeluarkan peringatan keamanan mendesak untuk pengguna Chrome setelah menemukan celah keamanan zero-day yang telah dieksploitasi oleh peretas.

Kerentanan dengan kode CVE-2025-13223 itu memengaruhi versi Chrome yang lebih lama dan memungkinkan penyerang menjalankan kode berbahaya hanya dengan membuat korban membuka halaman HTML tertentu.


Google menyebut bug tersebut berasal dari type confusion pada mesin V8 JavaScript Engine, yang dapat menyebabkan kerusakan memori dan membuka akses bagi penyerang. Celah ini bahkan telah ditemukan dan digunakan sebelum Google merilis tambalan, demikian dikutip dari Android Headline, Kamis (20/11/2025).

Masalah ini pertama kali terdeteksi oleh Threat Analysis Group (TAG) Google pada 12 November saat memantau aktivitas peretasan dan ancaman siber yang diduga berasal dari aktor negara. Temuan ini menambah daftar panjang, menjadi zero-day ketujuh yang ditemukan pada 2025.

Google telah merilis pembaruan untuk mengatasi celah tersebut dan meminta seluruh pengguna Chrome di seluruh dunia untuk segera memperbarui aplikasi mereka. Perusahaan juga mengimbau agar pengguna rutin memeriksa dan memastikan browser selalu berada pada versi terbaru.

Pengguna yang sudah memperbarui harus memastikan mereka menggunakan salah satu versi aman berikut: 142.0.7444.175/.176 untuk Windows, 142.0.7444.176 untuk macOS, atau 142.0.7444.175 untuk Linux. Jadi, siapa pun yang masih berada di bawah versi tersebut sangat berisiko menjadi target eksploitasi.

Pakar keamanan menegaskan bahwa memperbarui browser adalah langkah paling penting untuk mencegah serangan siber. Selain itu, beberapa penyerang kini semakin canggih dalam memanfaatkan AI, sehingga pengguna disarankan untuk tetap ekstra waspada.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Langkah Serius Komdigi Dorong Inovasi & Mitigasi Risiko Era AI