Trump Mendadak Berubah Pikiran, Takut Xi Jinping Ngamuk
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Donald Trump mendadak berubah pikiran. Beberapa pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan kemungkinkan tidak akan segera menerapkan tarif semikonduktor atau chip yang sebelumnya digembar-gemborkan.
Para pejabat menyampaikan hal ini selama beberapa hari terakhir kepada para pemangku kepentingan di pemerintahan dan industri swasta, menurut dua sumber Reuters yang mengetahui langsung masalah ini dan orang ketiga yang diberi pengarahan tentang percakapan tersebut.
Sumber keempat Reuters mengatakan pemerintah AS mengambil pendekatan yang lebih hati-hati untuk menghindari provokasi China. Diskusi-diskusi ini belum pernah dilaporkan sebelumnya.
Para kaki-tangan Trump sedang mempertimbangkan tarif chip dengan matang karena mereka berupaya menghindari keretakan hubungan dengan Beijing terkait masalah perdagangan. Pasalnya, isu perdagangan berisiko memicu kembalinya perang dagang dan gangguan terhadap aliran mineral tanah jarang yang penting, menurut dua orang sumber.
Sumber dalam Reuters memperingatkan bahwa tidak ada keputusan yang final sampai pemerintah menandatanganinya. Lebih lanjut, mereka juga mewanti-wanti tarif tiga digit dapat diberlakukan kapan saja. Sumber-sumber tersebut berbicara secara anonim untuk menceritakan percakapan pribadi tentang pertimbangan kebijakan AS.
Sebagai informasi, pada Agustus lalu Trump mengatakan AS akan mengenakan tarif sekitar 100% pada impor semikonduktor, tetapi mengecualikan perusahaan yang berproduksi di AS atau telah berkomitmen untuk melakukannya.
Secara diam-diam, selama beberapa bulan terakhir, para pejabat Washington telah memberi tahu masyarakat bahwa pemerintah akan segera menerapkan tarif tersebut. Arahan tersebut kini berubah karena pemerintah terus memperdebatkan waktu dan detail lainnya.
Juru bicara Gedung Putih dan seorang pejabat Kementerian Perdagangan membantah bahwa pemerintah telah menyesuaikan posisinya.
"Pemerintahan Trump berkomitmen untuk menggunakan setiap kekuasaan eksekutif untuk memulihkan sektor manufaktur yang penting bagi keamanan nasional dan ekonomi kita," kata juru bicara Kush Desai, dikutip dari Reuters, Kamis (20/11/2025).
"Laporan anonim apa pun yang menyatakan sebaliknya hanyalah berita palsu," ia menegaskan.
Ia menegaskan tidak ada perubahan dalam kebijakan Kementerian Perdagangan terkait tarif semikonduktor 232. Namun, ia tidak memperinci seberapa cepat tarif yang telah digaungkan Trump sejak awal pemerintahannya akan dieksekusi.
Kedutaan Besar China di Washington mengatakan kerja sama kedua negara di bidang semikonduktor adalah pendekatan terbaik.
"Kami menyambut baik upaya AS untuk bekerja sama dengan China dalam mengimplementasikan konsensus yang dicapai pada pertemuan puncak di Busan antara kedua kepala negara, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kerja sama yang saling menguntungkan antara perusahaan dari kedua belah pihak, dan bersama-sama menjaga stabilitas rantai pasokan semikonduktor global," kata juru bicara Liu Pengyu.
Trump Tertekan
Keputusan apa pun yang diambil oleh pemerintah untuk memperlambat atau mempersempit cakupan tarif chip akan datang di saat yang sensitif bagi Trump. Presiden dari Partai Republik ini menghadapi kekhawatiran konsumen yang makin meningkat terkait harga menjelang musim belanja liburan.
Menaikkan pajak semikonduktor impor dapat meningkatkan biaya konsumen untuk perangkat elektronik, mulai dari lemari es hingga smartphone. Reuters melaporkan pada September lalu bahwa pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan rencana yang juga akan mengenakan pajak pada perangkat elektronik asing berdasarkan jumlah chip di masing-masing perangkat.
Trump mencabut tarif lebih dari 200 produk makanan minggu lalu. Ia mengatakan bahwa pajak impornya tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap inflasi.
Penutupan pemerintah AS menyebabkan tertundanya data harga konsumen terbaru, tetapi inflasi berjalan di atas target Federal Reserve sejak mantan Presiden Joe Biden menjabat.
Reuters melaporkan Trump di sisi lain berusaha mempertahankan gencatan senjata perdagangan yang rumit dengan China, produsen semikonduktor dan perangkat terkemuka yang menjadi 'musuh bebuyutan' AS selama ini.
Bulan lalu, Trump bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Busan, Korea Selatan, dan mencapai kesepakatan untuk mengesampingkan masalah perdagangan mereka untuk saat ini.
Selama percakapan di Korea tersebut, para pejabat AS tetap memperingatkan rekan-rekan mereka dari China bahwa mereka dapat mengambil langkah-langkah keamanan nasional dalam beberapa bulan mendatang yang mungkin dianggap Beijing tidak menyenangkan, menurut dua orang yang mengetahui percakapan tersebut.
Trump sebelumnya tegas menyebut tarif dapat menghidupkan kembali pekerjaan pabrik domestik yang hilang selama beberapa dekade ke negara-negara asing, termasuk China.
Pada April 2025, pemerintahan Trump mengumumkan penyelidikan terhadap impor produk farmasi dan semikonduktor sebagai bagian dari upaya untuk mengenakan tarif pada mereka, dengan alasan bahwa ketergantungan yang berlebihan pada produksi asing mereka menimbulkan ancaman keamanan nasional.
(fab/fab)[Gambas:Video CNBC]