Ahli Ungkap Fakta Ngeri Soal Air Hujan Surabaya, Lakukan Langkah Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Air hujan di Surabaya ditemukan mengandung mikroplastik. Dosen Prodi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis Fakultas Ilmu Kesehatan UMSurabaya, Vella Rohmayani mengungkapkan kandungan tersebut telah menyebar di banyak tempat.
"Partikel ini telah ditemukan di laut, sungai, udara, bahkan di dalam tubuh organisme. Karena ukurannya yang sangat kecil, mikroplastik mudah masuk ke rantai makanan," kata Vella dikutip dari laman resmi UM Surabaya, Rabu (19/11/2025).
Dia menjelaskan mikroplastik adalah partikel plastik berukuran 1-5mm. Bentuknya beragam dari serat, fragmen, hingga butiran kecil.
Mikroplastik, dia menambahkan memiliki dua jenis. Salah satunya adalah mikroplastik primer berasal dari produk kosmetik dan kesehatan mengandung microbead atau microexfoliate seperti polietilena (PE), polipropilena (PP), dan polistirena (PS).
Jenis kedua adalah mikroplastik sekunder, yang muncul dari proses pelapukan plastik dari reaksi fisik, kimia, hingga biologi.
Dia menjelaskan hujan bisa jadi media penyebaran efektif dari mikroplastik. Biasanya terjadi karena pembakaran sampah plastik dan pembuangan sampah yang tidak terkelola memicu partikel berterbangan ke udara yang kemudian menjadi hujan.
Masalah ini, dia mengingatkan jadi masalah lingkungan serta ancaman kesehatan. Karena terdapat risiko makanan dan minuman bisa terpapar dengan mikroplastik.
"Hujan udara yang terkontaminasi mikroplastik meningkatkan risiko paparan pada makanan dan minuman yang dikonsumsi," tuturnya.
Beberapa dampak dari mikroplastik pada tubuh manusia seperti peradangan jaringan, gangguan hormon, masalah reproduksi, hingga komplikasi kehamilan.
Vella juga mengajak mencegah masalah ini terjadi. Mulai dari penggunaan plastik sekali pakai, menggunakan wadah dan botol minum untuk digunakan berulang kali, membawa tas belanja sendiri dan menghindari pembakaran plastik.
Bagi yang beraktivitas di luar ruangan diimbau menggunakan masker filtrasi. Selain itu gunakan payung atau jas hujan untuk menghindari kontak dengan air hujan.
Jangan lupa juga untuk segera mandi dan mengganti pakaian setelah tiba di rumah. Dengan begitu bisa menghilangkan partikel yang menempel pada tubuh.
"Perlu regulasi yang tegas terkait larangan pembakaran sampah terbuka, peningkatan sistem pengelolaan sampah terpadu, serta aturan ketat bagi produsen kemasan plastik," tegasnya.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BRIN Ungkap Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Masuk Atmosfer