Ilmuwan Ungkap Fakta Sebenarnya Manusia Punya Indra Keenam

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
Senin, 17/11/2025 17:45 WIB
Foto: Orang-orang melihat "Manusia Vitruvian" sebuah gambar karya Leonardo da Vinci, pada tanggal 2 Agustus 2013 di Venesia. (AFP/GABRIEL BOUYS/File Foto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Para ilmuwan mengungkap temuan mengejutkan, yakni manusia ternyata memiliki indra keenam berupa kemampuan merasa dari jarak jauh atau remote touch.

Kemampuan ini memungkinkan seseorang mendeteksi keberadaan objek yang tertutup medium seperti pasir, bahkan sebelum menyentuhnya.


Penelitian dilakukan oleh tim dari Queen Mary University of London dan University College London (UCL). Mereka terinspirasi dari burung-burung pesisir yang mampu merasakan mangsa yang terkubur di pasir hanya dari perubahan kecil pergerakan butiran pasir.

"Ini adalah pertama kalinya kemampuan sentuhan jarak jauh diteliti pada manusia, dan hal ini mengubah konsep kita tentang dunia persepsi (yang disebut 'receptive field') pada makhluk hidup, termasuk manusia," kata Elisabetta Versace, pemimpin Prepared Minds Lab di Queen Mary University, dikutip dari New Atlas, Senin (17/11/2025).

Dalam eksperimen, peserta diminta menggerakkan jari di dalam pasir untuk mencari sebuah kubus kecil yang disembunyikan. Tantangannya adalah mereka harus menandai lokasi kubus sebelum benar-benar menyentuhnya.

Hasilnya, manusia ternyata mampu melakukannya dengan tingkat keberhasilan 70,7%, jauh lebih tinggi dibanding robot berteknologi Long Short-Term Memory (LSTM) yang hanya mencatat 40%.

Para ilmuwan menyimpulkan bahwa manusia dapat mendeteksi perubahan mekanis halus dalam medium seperti pasir, misalnya perpindahan tekanan, sebagai sinyal keberadaan objek.

Temuan ini bukan hanya mengungkap potensi persepsi manusia, tetapi juga membuka jalan bagi pengembangan teknologi robotik yang lebih sensitif.

Peneliti menilai kemampuan sentuhan jarak jauh ini dapat diterapkan dalam misi penyelamatan, penggalian, hingga eksplorasi wilayah berbahaya seperti tanah Mars atau dasar laut.

"Penemuan ini bisa menjadi peluang untuk merancang alat yang memperluas persepsi sentuhan manusia," kata Zhengqi Chen dari Advanced Robotics Lab Queen Mary.

Meski studi ini memiliki keterbatasan, mulai dari desain eksperimen laboratorium yang terkontrol hingga kurangnya analisis mekanis perpindahan pasir, hasilnya membuka peluang penelitian lanjutan dengan populasi lebih besar dan medium yang berbeda.

"Apa yang membuat penelitian ini menarik adalah bagaimana studi pada manusia dan robot saling melengkapi," kata Lorenzo Jamone, Associate Professor Robotics & AI di UCL.

Penelitian tersebut dipublikasikan dalam IEEE International Conference on Development and Learning (ICDL).


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Gim Hati-Hati Kembangkan Teknologi AI, Ini Alasannya!